Penelitian menunjukkan wanita yang diberikan izin oleh suami menggunakan KB lebih cenderung menjadi akseptor KB dan menggunakan
metode kontrasepsi modern Rahayu, Utomo, McDonald, 2009; Stephenson, Beke, Tshibangu, 2008. Wanita yang tidak diiizinkan oleh pasangannya untuk
ber-KB cenderung lebih sering menggunakan metode tradisional. Wanita dengan keadaan tersebut juga umumnya lebih memilih metode suntik dan jarang
menggunakan metode barrier daripada wanita yang mendapatkan persetujuan dari suami Magadi Curtis, 2003.
2.3.3. Evaluasi Kontrasepsi Contraceptive Evaluation
Evaluasi kontrasepsi diantaranya dipengaruhi oleh faktor efek samping kontrasepsi dan agama Laguna, Po, Perez, 2000.
1. Agama
Pandangan setiap agama terhadap KB berbeda-beda sesuai dengan ajarannya masing-masing. Agama Islam memperbolehkan KB dengan alasan KB
dianggap penting untuk menjaga kesehatan ibu dan anak, menunjang program pembangunan kependudukan lainnya dan menjadi bagian dari hak azasi manusia.
Tetapi ada juga beberapa orang yang memiliki pandangan KB tidak boleh dilakukan dengan alasan Al Qur’an tidak memperbolehkan pemakaian alat
kontrasepsi yang dianggap sebagai membunuh bayi atau agama Islam menginginkan agar Islam mempunyai umat yang besar dan kuat Hartini, 2011.
Metode kontrasepsi yang mekanisme kerjanya mencegah pertemuan antara
Universitas Sumatera Utara
sperma dan sel telur umumnya diterima. Sementara metode kontrasepsi dengan IUD ditolak oleh sebagian ulama karena adanya kemungkinan bahwa IUD tidak
mencegah pertemuan sperma dan sel telur melainkan mencegah hasil konsepsi untuk menempel ke rahim, yang berarti sama dengan pengguguran atau
pembunuhan Kuntari, 2010. Adapun pencegahan kehamilan yang permanen sterilisasi seperti vasektomi dan tubektomi, menurut MUI hukumnya haram
BKKBN, 2011. Agama selain Islam di Indonesia umumnya mendukung KB. Pandangan
agama Hindu terhadap KB sangat positif karena alat kontrasepsi dipergunakan untuk kesejahteraan manusia sehingga akan disetujui oleh Hindu Dharma dan
tidak akan ditentang. Agama Buddha, yang memandang setiap manusia pada dasarnya baik, tidak melarang umatnya ber-KB demi kesejahteraan keluarga.
Agama Kristen Protestan tidak melarang umatnya ber-KB, yang mana sedikit berbeda dengan agama Katolik yang memandang kesejahteraan keluarga
diletakkan dan diwujudkan dalam pemahaman holistik sesuai dengan kehendak Allah. Gereja Katolik hanya menerima abstinensia dan pantang berkala hubungan
seksual hanya dilakukan pada masa tidak subur dalam siklus bulanan seorang wanita sebagai metode keluarga berencana yang sesuai dengan pandangan gereja
dan menolak secara tegas metode KB lainnya Hartini, 2011.
2. Efek Samping Kontrasepsi
Dalam memilih suatu metode, seorang wanita harus mengetahui bagaimana penggunaan metode akan mempengaruhi gaya hidup mereka. Kadang-kadang
Universitas Sumatera Utara
suatu metode tidak dapat diterima oleh seorang wanita hanya karena metode tersebut dapat mengganggu kegiatan rutinnya. Efek samping, misalnya perdarahan
ireguler, juga dapat mempengaruhi pemilihan metode. Di daerah-daerah tempat wanita dilarang melakukan kegiatan aktivitas tertentu selama haid, suatu metode
yang menyebabkan perdarahan ireguler, mungkin sulit diterima. Sebaliknya, metode yang menyebabkan perdarahan yang teratur dan sedikit, misalnya
kontrasepsi oral, mungkin dipandang sangat sesuai WHO, 2006. Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007 memperlihatkan 25
responden mengalami masalah kesehatan selama menggunakan alat kontrasepsi. Persentase terbesar yang mengalami gangguan kesehatan selama menggunakan
alat kontrasepsi adalah mereka yang menggunakan suntik 3 bulan 30 dibandingkan dengan metode yang lain. Selanjutnya adalah mereka yang
menggunakan metode suntik 1 bulan 25. Sementara persentase terkecil adalah mereka yang menggunakan metode sterilisasi wanita 12. Mereka yang
menggunakan metode IUD juga tidak banyak yang mengalami masalah kesehatan, yaitu 12. Perbedaan persentase ini cukup signifikan p-value= 0,000.
Masalah kesehatan yang sering dialami responden selama memakai alat kontrasepsi di antaranya sakit kepala, tidak mengalami menstruasi, masalah
kesehatan lainnya, dan mengalami kenaikan berat badan. Keluhan sakit kepala banyak dialami oleh mereka yang menggunakan metode pil 42, suntik 3 bulan
28, dan suntik 1 bulan 28. Sedangkan yang tidak banyak mengalami gangguan sakit kepala adalah mereka yang menggunakan susuk 5 tahun 10.
Gejala mual paling banyak dialami oleh mereka yang menggunakan pil 20.
Universitas Sumatera Utara
Responden yang paling banyak mengalami gangguan tidak haid adalah mereka yang menggunakan suntik 3 bulan 30, kemudian metode susuk 5 tahun 27,
dan susuk 3 tahun 12. Masalah kesehatan lainnya paling banyak dialami oleh mereka yang menggunakan susuk 5 tahun 45, dan paling sedikit dialami oleh
mereka yang minum pil 14. Gejala gangguan kesehatan juga ditandai dengan kenaikan berat badan, yang banyak dialami oleh mereka yang menggunakan
metode suntik 1 bulan 23 dan metode susuk tahun 17. Hastono, 2009
Di negara berkembang, 20-30 wanita yang menggunakan kontrasepsi oral atau suntik menghentikan penggunaan kontrasepsi setelah 2 tahun karena efek
samping atau efek terhadap kesehatan lainnya Alemaheyu, Belachew, Tilahun, 2012. Prevalensi persepsi negatif terhadap metode kontrasepsi, dan khususnya
rasa takut terhadap efek samping dan resiko kesehatan, berhubungan dengan pemilihan penggunaan metode yang kurang efektif dalam mencegah kehamilan
Walsh, 2005. Penelitian menunjukkan berdasarkan kenyamanan suatu metode, wanita lebih cenderung menggunakan pil dibandingkan dengan metode modern
lainnya, sementara mereka jarang menggunakan metode sterilisasi Mannan, 2002 dalam Hollander, 2003.
2.3.4. Akses Kontrasepsi Contraceptive Access