dengan variabel bukti fisik pada Hotel Ratna telah mampu memberikan kepercayaan kepada konsumen dalam memutuskan untuk menggunakan Hotel
Ratna. Hasil pengujian hipotesis ini diperkuat dengan pernyataan yang
dikemukakan oleh Valerie dalam Razati, 2007:38 bahwa kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas jasa,
¦ §
t
¨©ª § «¬©
® ©¯
t
«° ¦
,
±° « ² ¨¯
t
³¨©§
ty ,
±° § ¯ ´
and
± ´ °
¦ «¬© ®
©¯
t
«° ¦
. Indikator-indikator variabel bukti fisik pada Hotel Ratna diantaranya adalah adanya fasilitas fisik dan sarana penunjang yang disediakan
seperti: ruang tunggu, tempat parker dan toilet yang memadai, stafkaryawan hotel yang bertugas berpenampilan rapi, bersih, dan menarik, interior kamar Hotel
Ratna di Probolinggo sangat nyaman dan lengkap, adanya penggunaan peralatan hotel yang lengkap dan modern serta keindahan dan kebersihan hotel dapat terjaga
dengan baik. Menurut Valerie dalam Razati, 2007:43 dimensi bukti fisik dapat memperkuat kesan tentang kualitas, kenyamanan, dan keamanan dari jasa yang
ditawarkan kepada pelanggan. Dimensi bukti fisik digunakan pihak Hotel Ratna untuk meningkatkan
§ µ ©¶
´
perusahaan dan menciptakan kesinambungan dari gambaran perusahaan yang memiliki kualitas jasa secara baik terhadap konsumen.
4.5.6 Pengaruh Daya Tanggap X
1
terhadap Loyalitas Konsumen Y
Berdasarkan hipotesis keenam terdapat pengaruh daya tanggap terhadap loyalitas konsumen. Setelah dilakukan pengujian dan analisis data diperoleh hasil
nilai beta β, t-hitung dan p-valuenya. Perhitungan dengan analisis jalur
±©ª· ©¬©
y
¦ §
s menggunakan
¦ « ®
tw
©° ´
SPSS pada tingkat kepercayaan 5, diperoleh nilai beta β sebesar 0,192 dengan p-value sebesar 0,019. Karena nilai p-value
α atau 0,019 0,05 maka asumsi tersebut ditolak. Dengan demikian ada pengaruh signifikan daya tanggap terhadap loyalitas konsumen, yang menyatakan bahwa
daya tanggap berpengaruh terhadap loyalitas konsumen untuk menggunakan Hotel Ratna.
Hasil penelitian ini, selain menyatakan adanya pengaruh langsung daya tanggap berpengaruh terhadap loyalitas konsumen untuk menggunakan Hotel
Ratna, juga menemukan jalur pengaruh tidak langsung daya tanggap berpengaruh
terhadap loyalitas konsumen melalui kepuasan konsumen. Hasi penelitian ini konsisten dengan penelitian Bernandin 2009 yang menemukan bahwa daya
tanggap berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.
4.5.7 Pengaruh Keandalan X
2
terhadap Loyalitas Konsumen Y
Berdasarkan hipotesis ketujuh terdapat pengaruh keandalan terhadap loyalitas konsumen. Setelah dilakukan pengujian dan analisis data diperoleh hasil
nilai beta β, t-hitung dan p-valuenya. Perhitungan dengan analisis jalur
¸¹º » ¹
¼ ¹
½
y
¾ ¿
s menggunakan
¾ ÀÁ
tw
¹ Â Ã
SPSS pada tingkat kepercayaan 5, diperoleh nilai beta β sebesar 0,214 dengan p-value sebesar 0,028. Karena nilai p-value
α atau 0,028 0,05 maka asumsi tersebut ditolak. Dengan demikian ada pengaruh signifikan keandalan terhadap loyalitas konsumen, yang menyatakan bahwa
keandalan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen untuk menggunakan Hotel Ratna.
Menurut Tjiptono 2005:273 keandalan
 ý¿ ¹
Ä¿ ½¿
ty , yaitu kemampuan perusahaan jasa untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan
secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa
kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi. Dalam konteks jasa, atribut-atribut tidak berwujud seperti dimensi keandalan
 à ½ ¿
¹ Ä¿ ½¿
ty dan confidence mempunyai peran utama dalam membangun dan mempertahankan
loyalitas Bloemar et all, 1998:2. Hasil penelitian ini, selain menyatakan adanya pengaruh langsung keandalan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen untuk
menggunakan Hotel Ratna, juga menemukan jalur berpengaruh tidak langsung keandalan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen melalui kepuasan konsumen.
Dimensi keandalan merupakan salah satu cara dalam memberikan kepuasan kepada konsumen. Pihak manajemen Hotel Ratna di Probolinggo harus
selalu peduli terhadap pemenuhan kepuasan konsumen, karena hanya konsumen yang menikmati kepuasan akan menjadi nasabah yang setia loyal. Dengan
demikian, dimensi keandalan yang baik dapat menciptakan dan mempertahankan kepuasan serta menjadikan konsumen yang setia loyal.
4.5.8 Pengaruh Jaminan X