nilai  beta  β,  t-hitung  dan  p-valuenya.  Perhitungan  dengan  analisis  jalur
  
 
y
 
s   menggunakan
 ¡
tw
 ¢ £
SPSS pada  tingkat  kepercayaan  5,  diperoleh nilai beta β sebesar 0,063 dengan p-value sebesar 0,557. Karena nilai p-value
α atau  0,557   0,05  maka  asumsi  tersebut  diterima.  Dengan demikian  ada pengaruh tidak signifikan jaminan terhadap kepuasan konsumen. Oleh karena itu
telah  dilakukan
¤ ¢ 
m m
  ¥ ¤
 £
o ry
atau  penghilangan  jalur.
¤ ¢ 
m m
  ¥ ¤
 £
o ry
digunakan jika ditemukan jalur yang tidak signifikan dengan cara menghilangkan jalur  pada  gambar.  Arah  jalur  yang  tidak  signifikan  jika  ditemukan  nilai
probabilitasnya p  0,05.
4.5.4 Pengaruh Empati X
4
terhadap Kepuasan Konsumen Z
Berdasarkan  hipotesis  keempat tidak  terdapat  pengaruh  jaminan  terhadap kepuasan konsumen. Setelah dilakukan pengujian dan analisis data diperoleh hasil
nilai  beta  β,  t-hitung  dan  p-valuenya.  Perhitungan  dengan  analisis  jalur
  
 
y
 
s   menggunakan
 ¡
tw
 ¢ £
SPSS  pada  tingkat  kepercayaan  5,  diperoleh nilai beta β sebesar 0,158 dengan p-value sebesar 0,177. Karena nilai p-value
α atau  0,177   0,05  maka  asumsi  tersebut  diterima.  Dengan  demikian  ada pengaruh tidak  signifikan  empati terhadap  kepuasan  konsumen. Oleh  karena  itu
telah  dilakukan
¤ ¢ 
m m
  ¥ ¤
 £
o ry
atau  penghilangan  jalur.
¤ ¢ 
m m
  ¥ ¤
 £
o ry
digunakan jika ditemukan jalur yang tidak signifikan dengan cara menghilangkan jalur  pada  gambar.  Arah  jalur  yang  tidak  signifikan  jika  ditemukan  nilai
probabilitasnya p  0,05.
4.5.5 Pengaruh Bukti Fisik X
5
terhadap Kepuasan Konsumen Z
Berdasarkan hipotesis  kelima  terdapat  pengaruh  bukti  fisik  terhadap kepuasan konsumen. Setelah dilakukan pengujian dan analisis data diperoleh hasil
nilai  beta  β,  t-hitung  dan  p-valuenya.  Perhitungan  dengan  analisis  jalur
  
 
y
 
s   menggunakan
 ¡
tw
 ¢ £
SPSS  pada  tingkat  kepercayaan  5,  diperoleh nilai beta β sebesar 0,220 dengan p-value sebesar 0,049. Karena nilai p-value
α atau 0,049  0,05 maka asumsi tersebut ditolak. Dengan demikian ada pengaruh signifikan bukti fisik terhadap kepuasan konsumen, yang menyatakan bahwa bukti
fisik berpengaruh terhadap kepuasan konsumen untuk menggunakan jasa layanan Hotel  Ratna.  Hal  ini  bisa  disebabkan  adanya  indikator-indikator  yang  berkaitan
dengan  variabel  bukti  fisik  pada  Hotel  Ratna  telah  mampu  memberikan kepercayaan  kepada  konsumen  dalam  memutuskan  untuk  menggunakan  Hotel
Ratna. Hasil  pengujian  hipotesis  ini  diperkuat  dengan  pernyataan  yang
dikemukakan  oleh Valerie  dalam  Razati,  2007:38  bahwa  kepuasan  pelanggan dipengaruhi  oleh  kualitas  jasa,
¦ §
t
¨©ª § «¬©
® ©¯
t
«° ¦
,
±° « ² ¨¯
t
³¨©§
ty ,
±° § ¯ ´
and
± ´ °
¦ «¬© ®
©¯
t
«° ¦
. Indikator-indikator  variabel  bukti  fisik  pada  Hotel  Ratna diantaranya  adalah adanya  fasilitas  fisik  dan  sarana  penunjang  yang  disediakan
seperti:  ruang  tunggu,  tempat parker  dan  toilet  yang  memadai,  stafkaryawan hotel yang bertugas berpenampilan rapi, bersih, dan menarik, interior kamar Hotel
Ratna  di  Probolinggo  sangat  nyaman  dan  lengkap,  adanya  penggunaan  peralatan hotel yang lengkap dan modern serta keindahan dan kebersihan hotel dapat terjaga
dengan  baik. Menurut  Valerie  dalam  Razati,  2007:43  dimensi  bukti  fisik  dapat memperkuat  kesan  tentang  kualitas,  kenyamanan,  dan  keamanan  dari  jasa  yang
ditawarkan  kepada  pelanggan.  Dimensi  bukti  fisik  digunakan  pihak  Hotel  Ratna untuk  meningkatkan
§ µ ©¶
´
perusahaan  dan  menciptakan  kesinambungan  dari gambaran perusahaan yang memiliki kualitas jasa secara baik terhadap konsumen.
4.5.6 Pengaruh Daya Tanggap X