hingga homogen. Kemudian larutan dicukupkan dengan air suling hingga garis tanda dan dihomogenkan Konsentrasi 1000 ppm.
3.5.5.2 Pembuatan Larutan Induk Baku II LIB II
Dipipet 10 ml larutan induk baku I lalu dimasukkan ke dalam labu tentukur 250 ml. Ditambahkan air suling secukupnya dan dikocok hingga
homogen. Kemudian larutan dicukupkan dengan air suling hingga garis tanda dan dihomogenkan konsentrasi 40 ppm.
3.5.5.3 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Larutan Formalin
Dipipet 5 ml larutan induk baku II dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml konsentrasi 2 ppm, lalu ditambahkan 10 ml Pereaksi Nash dan
dikocok hingga homogen. Selanjutnya ditambahkan air suling hingga garis tanda lalu larutan dihomogenkan. Larutan kemudian dipanaskan di dalam penangas air
pada suhu 37 ˚C ±1˚C selama 30 menit hingga terbentuk warna kuning yang
mantap. Diukur serapan maksimum pada panjang gelombang 360-460 nm dengan menggunakan blanko yaitu air suling yang dimasukkan ke dalam labu tentukur
100 ml, lalu ditambahkan 10 ml pereaksi Nash dan dicukupkan dengan air suling hingga garis tanda Herlich, 1990.
3.5.5.4 Penentuan Waktu Kerja Larutan Formalin
Dipipet 5 ml larutan induk baku II dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml konsentrasi 2 ppm, lalu ditambahkan 10 ml pereaksi Nash.
Selanjutnya ditambahkan air suling hingga garis tanda dan larutan dihomogenkan.
Larutan kemudian dipanaskan di dalam penangas air pada suhu 37
˚C ±1˚C selama 30 menit hingga terbentuk warna kuning yang mantap. Diukur serapan
pada panjang gelombang maksimum yang diperoleh Herlich, 1990.
Universitas Sumatera Utara
3.5.5.5 Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi Larutan Formalin
Dipipet larutan Induk Baku II LIB II ke dalam labu tentukur 100 ml
berturut-turut 2,5 ml; 3,7 ml; 5,0 ml; 6,2 ml; dan 7,5 ml 1,0; 1,5; 2,0; 2,5 dan 3
ppm. Ke dalam masing-masing labu tentukur tersebut ditambahkan 10 ml pereaksi Nash, kocok hingga homogen lalu ditambahkan air suling hingga garis
tanda dan dihomogenkan. Kemudian masing-masing larutan ini dipanaskan di dalam penangas air pada suhu 37
˚C ±1˚C selama 30 menit hingga terbentuk warna kuning yang mantap. Kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang
maksimum yang diperoleh, serta menggunakan larutan blanko Herlich, 1990.
3.5.6 Penentuan Kadar Formalin Pada Sampel 3.5.6.1 Pencucian Mi Tiaw dengan Air Mengalir