Kecermatan accuracy Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi

2.6.1. Kecermatan accuracy

Kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Kecermatan dinyatakan sebagai perses perolehan kembali recovery analit yang ditambahkan Harmita, 2004. Perolehan kembali dapat ditentukan dengan cara membuat sampel plasebo eksipien obat, cairan biologis kemudian ditambahkan analit dengan konsentrasi tertentu biasanya 80 sampai 120 dari kadar analit yang diperkirakan, kemudian dianalisis dengan metode yang akan divalidasi Harmita, 2004. Tetapi bila tidak memungkinkan membuat sampel plasebo, maka dapat dipakai metode adisi. Metode adisi dapat dilakukan dengan menambahkan sejumlah analit dengan konsentrasi tertentu pada sampel yang diperiksa, lalu dianalisa dengan metode tersebut Harmita, 2004.

2.6.2. Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi

Batas deteksi dapat didefenisikan sebagai konsentasi analit terendah dalam sampel yang masih dapat dideteksi, meskipun tidak selalu dapat dikuantifikasi dan batas kuantifikasi didefenisikan sebagai konsentrasi analit terendah dalam sampel yang dapat ditentukan dengan presisi dan akurasi yang dapat diterima pada kondisi operasional metode yang digunakan Gandjar dan Rohman, 2007; Harmita, 2004. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang kandungan logam berat dalam tiga jenis cacing tanah yang hidup bebas di tempat sampah yang berbeda.

3.1 Lokasi Waktu Penelitian

Penyiapan sampel dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif Fakultas Farmasi USU dan pengukuran kadar dilakukan di salah satu perusahaan swasta di Kawasan Industri Medan KIM yang dilakukan dari bulan April-Juli 2010.

3.2 Bahan-Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini berkualitas pro analisa keluaran E. Merck antara lain larutan standar Timbal 1000 ppm , larutan standar Kadmium 1000 ppm, Ammonium Hidroksida 25 vv, dithizon 98 bb, Asam Nitrat 65 vv, Kloroform dan Akuabides.

3.3 Alat-Alat

Alat-alat yang digunakan yaitu AAS GBC Avanta G-GF 3000 AAS-Graphite Furnace, Neraca Listrik AND GF-200, lampu katoda Timbal, dan Kadmium GBC, hot plate Lab. Compagnion, pH indikator universal E.Merck, spatula, botol kaca dan alat-alat gelas Pyrex. Universitas Sumatera Utara