bersirkulasi dalam darah setelah diabsorpsi dari usus, terutama hubungannya dengan sel darah merah eritrosit. Selanjutnya didistribusikan ke dalam jaringan lunak
seperti tubulus ginjal dan sel hati, lalu disimpan dalam tulang, rambut, dan gigi, dimana 90 deposit terjadi dalam tulang dan hanya sebagian kecil tersimpan dalam
otak Darmono, 2001. Timbal Pb mempunyai arti penting dalam dunia kesehatan bukan karena
penggunaan terapinya, melainkan lebih disebabkan karena sifat toksisitasnya. Absobsi timbal di dalam tubuh sangat lambat, sehingga terjadi akumulasi dan
menjadi dasar keracunan yang progresif. Keracunan timbal ini menyebabkan kadar timbal yang tinggi dalam aorta, hati, ginjal, pankreas, paru-paru, tulang, limpa, testis,
jantung dan otak Supriyanto, dkk. 2007
2.4. Pencemaran Logam Berat pada Tanah
Secara ekologis tanah tersusun oleh tiga kelompok material, yaitu material hidup faktor biotik berupa biota jasad-jasad hayati, faktor abiotik berupa bahan
organik, dan faktor abiotik berupa pasir, debu dan liat. Umumnya sekitar 5 penyusun tanah merupakan biomass biotik dan abiotik Hanafiah, dkk.2003.
Pembuangan limbah ke tanah apabila melebihi kemampuan tanah dalam mencerna limbah akan mengakibatkan pencemaran tanah. Jenis limbah yang
potensial merusak lingkungan hidup adalah limbah yang termasuk dalam Bahan Berbahaya dan Beracun B3 yang di dalamnya terdapat logam-logam berat. Logam
berat adalah unsur logam yang mempunyai massa jenis lebih besar dari 5 gcm
3
, antara lain Cd, Hg, Pb, Zn dan Ni. Logam berat Cd, Hg dan Pb dinamakan sebagai
Universitas Sumatera Utara
logam non esensial dan pada tingkat tertentu menjadi logam beracun bagi makhluk hidup Arnold 1990 dalam Subowo et al. 1995
Logam dapat menyebabkan timbulnya suatu bahaya pada makhluk hidup. Hal ini terjadi jika sejumlah logam mencemari linbgkungan. Logam logam tertentu sangat
berbahaya bila ditemukan dalam konsentrasi tinggi dalam lingkungan dalam air, tanah dan udara, karena logam tersebut mempunyai sifat yang merusak jaringan
tubuh makhluk hidup. Pencemaran lingkungan oleh logam-logam berbahaya Cd, Pb, Hg dapat terjadi jika orang atau pabrik yang menggunakan logam tersebut untuk
proses produksinya tidka memerhatikan keselamatan lingkungan Darmono, 1995. Komunitas organisme tanah selain berperan penting dalam proses ekologi
seperti siklus hara juga respon terhadap gangguan pada lingkungan tanah seperti kontaminasi dari logam berat dan pestisida. Sistem biologi sangat sensitif terhadap
degradasi yang baru terjadi sekalipun, sehingga perubahan status biologi dari sistem tersebut dapat menjadi peringatan dini atas kemunduran lingkungan Ansyori. 2004
Pencemaran logam berat pada tanah daratan sangat erat hubungannya dengan pencemaran udara dan air. Partikel logam berat yang berterbangan di udara akan
terbawa oleh air hujan yang membasahi tanah shingga timbul pencemaran tanah. Kandungan logam berat di dalam tanah secara alamiah sangat rendah, kecuali tanah
tersebut sudah tercemar. Tabel di bawah ini menunjukkan kandungan kadar logam berat dalam tanah secara alamiah Darmono. 1995.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Kandungan logam berat dalam tanah secara alamiah
µgg Logam
Kandungan Rata-rata Kisaran Non Populasi
As 100
5 – 3000 Co
8 1 – 40
Cu 20
2 – 300 Pb
10 2 – 200
Zn 50
10 – 300 Cd
0,06 0,05 – 0,07
Hg 0,03
0,01 – 0,03 Sumber : Peterson dan Alloway 1979 dalam Darmono 1995
2.5. Spektrofotometri Serapan Atom