Zuraidah Hafni : Piagam Madinah Dari Perspektif Kebudayaan, 2009
. Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan berfikir orang-orang
yang hidup bermasyarakat yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan.
Dari defenisi-defenisi tentang kebudayaan tersebut peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa kebudayaan adalah semua hasil cipta, karya dan
rasa manusia seperti hukum, moral, serta adat istiadat yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah
lakunya.
2.3. Unsur-unsur Kebudayaan
Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri atas unsur-unsur besar dan unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari satu keutuhan yang bersifat
sebagai kesatuan. Unsur-unsur kebudayaan dalam pandangan Malinowski dalam Mubarok, 2005; 7 adalah a sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara
para anggota masyarakat dalam upaya menguasai alam sekelilingnya; b organisasi ekonomi; c alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan keluarga
merupakan lembaga pendidikan yang utama; d organisasi kekuatan. Unsur-unsur kebudayaan yang bersifat universal cultural universal
menurut C. Kluckhohn dalam Mubarok, 2005; 7-8 adalah a peralatan dan perlengkapan hidup manusia pakaian, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat
produksi, dan alat-alat transport; b mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi peternakan, pertanian, sistem produksi, dan sistem distribusi; c sistem
kemasyarakatan sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum dan sistem perkawinan; d bahasa lisan dan tulisan; e kesenian seni rupa, seni suara, dan
seni gerak; f sistem pengetahuan; g religi sistem kepercayaan.
Zuraidah Hafni : Piagam Madinah Dari Perspektif Kebudayaan, 2009
. Unsur-unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua bangsa di
dunia dalam Koentjoroningrat, 1996: 80-81 berjumlah tujuh buah yang dapat disebut sebagai isi pokok dari setiap kebudayaan, yaitu:
2.3.1. Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun
gerakan bahasa isyarat, dengan tujuan untuk menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain
http:id.wikipedia.orgwikibudaya .
Senada dengan hal ini, dalam Maran 2000: 44 disebutkan bahwa bahasa merupakan sarana untuk menangkap, mengkomunikasikan, mendiskusikan,
mengubah,dan mewariskan arti-arti kepada generasi baru. Namun, bahasa bukan sekedar sarana komunikasi atau sarana untuk mengekspresikan sesuatu. Dengan
bahasa, manusia membangun cara berpikir. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan
sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat. Bahasa bukan sekedar daftar kata-kata yang dipergunakan manusia
Boerdieu, 1982 dalam Maran, 2000. Semua bahasa mempunyai aturan-aturan tertentu untuk membuat pernyataan, untuk mengajukan pertanyaan, untuk
mengingkari sesuatu, untuk memakai ungkapan pasif atau aktif, dan sebagainya. Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum
dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial.
Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni sastra, mempelajari naskah-
naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi http:id.wikipedia.orgwikibudaya
.
Zuraidah Hafni : Piagam Madinah Dari Perspektif Kebudayaan, 2009
.
2.3.2. Sistem Pengetahuan
Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan.
Pengetahuan dimiliki
oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika, atau percobaan-
percobaan yang bersifat empiris trial and error. Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:
•
pengetahuan tentang alam
•
pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan
dan hewan
di sekitarnya
•
pengetahuan tentang tubuh manusia
, pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku sesama manusia
•
pengetahuan tentang ruang
dan waktu
2.3.3. Organisasi Sosial
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan
hukum ,
yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan
negara . Sebagai
makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia
membentuk organisasi sosial
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
2.3.4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai,
serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara
mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.
Zuraidah Hafni : Piagam Madinah Dari Perspektif Kebudayaan, 2009
. Pengetahuan dan teknik-teknik suatu bangsa dipakai untuk membangun
kebudayaan materialnya. Dengan pengetahuan dan teknik-teknik yang dimilikinya, suatu bangsa membangun lingkungan fisik, sosial, dan psikologis
yang khas. Sebagai hasil penerapan ilmu, teknologi adalah cara kerja manusia
Maran, 2000: 42. Dengan teknologi, manusia secara intensif berhubungan dengan alam dan membangun kebudayaan dunia sekunder yang berbeda dengan
dunia primer alam.
2.3.5. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:
•
berburu dan meramu
•
beternak
•
bercocok tanam di ladang
•
menangkap ikan
2.3.6. Sistem Religi
Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat
terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu
bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan
kepada penguasa alam semesta http:id.wikipedia.orgwikibudaya
.
2.3.7. Kesenian
Kesenian mengacu pada nilai keindahan estetika yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun
Zuraidah Hafni : Piagam Madinah Dari Perspektif Kebudayaan, 2009
. telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia
menghasilkan corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks
http:id.wikipedia.orgwikibudaya .
Setiap kebudayaan memiliki ekspresi-ekspresi artistik Maran, 2000: 46. Itu tidak berarti bahwa semua bentuk seni dikembangkan dalam setiap
kebudayaan. Kebutuhan akan ekspresi estetis berkaitan dengan karakteristik- karakteristik dasar masing-masing masyarakat. Tidak ada masyarakat-bangsa
yang memiliki karakteristik-karakteristik dasar yang sama. Karena itu, setiap bangsa memiliki ekspresi-ekspresi estetis yang khas. Universalitas seni tidak
terletak pada corak dan bentuk ekspresi seni, melainkan pada kenyataan bahwa ekspresi seni itu terdapat di setiap kebudayaan.
Melalui karya-karya seni, seperti seni sastra, musik, tari, lukis, dan drama, manusia mengekspresikan ide-ide, nilai-nilai, cita-cita. serta perasaan-
perasaannya Maran, 2000. Banyak hal yang tidak dapat terungkapkan dengan bahasa rasional, hanya dapat diungkapkan dengan bahasa simbolik, yaitu melalui
seni. Karya-karya seni ini mengungkapkan makna-makna hakiki yang hanya dapat ditangkap dengan kepekaan perasaan estetis yang tinggi.
Selain itu, karya-karya seni juga merupakan media komunikasi. Melalui suatu karya seni, seorang seniman mengkomunikasikan suatu permasalahan atau
dapat juga mengkomunikasikan kebenaran kepada orang lain. Dengan demikian, melalui karya-karya estetis tersebut, orang tidak saja menikmati keindahan, tetapi
juga menemukan kebenaran yang menghibur dan menguatkan langkahnya Maran, 2000: 46.
2.4. Wujud Kebudayaan Menurut J.J. Hoenigmann dalam