Dewi Novita Tarigan : Pembayaran Klaim Asuransi Pegawai Negeri Sipil Kepada Para Ahli Waris Korban Bencana Alam Tsunami Di Nanggroe Aceh Darussalam Studi Kasus PT. TASPEN Cab. Nanggroe Aceh
Darussalam, 2009. USU Repository © 2009
D. Keaslian Penulisan
Penulisan skripsi ini didasarkan kepada idegagasan maupun hasil pemikiran penulis secara pribadi dari awal hingga akhir penyelesaian tulisan ini
dengan melihat kenyataan yang terjadi di lapangan dalam hal pengajuan klaim asuransi Pegawai Negeri Sipil pasca bencana tsunami kepada masyarakat Aceh
yang terjadi di akhir tahun 2004 yang lalu. Sehingga tulisan ini bukanlah hasil ciptaan atau hasil pandangan karya tulis orang lain, karena itu keaslian penulisan
ini terjamin adanya, kalaupun ada pendapat atau pandangan orang lain semata- mata sebagai faktor pendukung dan pelengkap dalam tulisan ini, karena hal
tersebut memang sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan tulisan ini. Sepanjang pengetahuan penulis penulisan skripsi mengenai
PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI PEGAWAI NEGERI SIPIL KEPADA PARA AHLI WARIS KORBAN BENCANA ALAM TSUNAMI DI
NANGGROE ACEH DARUSSALAM Studi Kasus PT. TASPEN Cab. Nanggroe Aceh Darussalam yang bercerita mengenai prosedur yang harus
ditempuh oleh masyarakat Aceh dalam pengajuan klaim asuransi Pegawai Negeri Sipil pada PT. Taspen Persero Cabang Nanggroe Aceh Darussalam pasca
bencana tsunami adalah yang pertama kali, sehingga sekali lagi penulisan ini dapat dikatakan sebagai tulisan yang pertama.
E. Tinjauan Pustaka Skripsi ini berjudu l PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI PEGAWAI
NEGERI SIPIL KEPADA PARA AHLI WARIS KORBAN BENCANA ALAM TSUNAMI DI NANGGROE ACEH DARUSSALAM Studi Kasus
Dewi Novita Tarigan : Pembayaran Klaim Asuransi Pegawai Negeri Sipil Kepada Para Ahli Waris Korban Bencana Alam Tsunami Di Nanggroe Aceh Darussalam Studi Kasus PT. TASPEN Cab. Nanggroe Aceh
Darussalam, 2009. USU Repository © 2009
PT. TASPEN Cab. Nanggroe Aceh Darussalam yang bercerita mengenai
prosedur yang harus ditempuh oleh masyarakat Aceh dalam pengajuan klaim asuransi Pegawai Negeri Sipil pada PT. Taspen Persero Cabang Nanggroe Aceh
Darussalam pasca bencana tsunami. Asuransi atau dalam Bahasa Belanda “Verzekering” berarti
Pertanggungan. Dalam pengertian verzekering pihak penanggung istilahnya “verzekeraat” dan pihak tertanggung disebut “verzekerde”, sedangkan dalam
istilah asuransi menimbulkan istilah”Assuradeur” atau “assurador” bagi penanggung dan istilah “geassureerde” atau “yang diasuransikan” bagi
tertanggung. Dalam suatu Asuransi terlibat dua pihak, yang satu sanggup akan
menanggung atau menjamin bahwa pihak lain akan mendapat penggantian dari suatu kerugian yang mungkin akan dideritanya sebagai akibat dari suatu peristiwa
yang semula belum tentu akan terjadi atau semula belum tentu dapat ditentukan saat akan terjadinya.
Selaku kontra prestasi dari pertanggungan ini bahwa pihak yang ditanggung itu diwajibkan membayar sejumlah uang kepada pihak yang
menanggung. Uang tersebut akan tetap menjadi milik pihak yang menanggung apabila kemudian ternyata peristiwa yang dimaksud itu tidak terjadi
2
“Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima
suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, .
Pada pasal 246 KUHD, dikatakan bahwa :
2
Prof. Dr. Wirjono Projodikoro, SH. Hukum Asuransi Indonesia, PT Intermasa, Jakarta, Cet. VIII, 1987, Hal. 1.
Dewi Novita Tarigan : Pembayaran Klaim Asuransi Pegawai Negeri Sipil Kepada Para Ahli Waris Korban Bencana Alam Tsunami Di Nanggroe Aceh Darussalam Studi Kasus PT. TASPEN Cab. Nanggroe Aceh
Darussalam, 2009. USU Repository © 2009
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin diderita akibat peristiwa tak tertentu.”
3
“Asuransi atau Pertanggungan adalah perjanjian dua pihak atau lebih dengan mana pihak Penanggung mengikatkan diri pada Tertanggung dengan menerima
premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada Tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita Tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.”
Menurut ketentuan pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian :
4
“Asuransi pada umumnya adalah suatu perjanjian timbal balik dalam mana pihak Penanggung dengan menerima suatu premi, Penanggung mengikatkan diri untuk
memberikan pembayaran kepada pengambil asuransi atau orang yang ditunjuk karena terjadinya suatu peristiwa yang belum pasti, yang disebut dalam perjanjian
baik karena pengambilan asuransi atau tertunjuk menderita kerugian yang disebabkan oleh peristiwa tadi, maupun karena peristiwa tadi mengenai hidup
kesehatan atau validituit seorang tertanggung.” Dr. Santoso Poedjo Subroto, SH mengatakan :
5
3
Prof. R. Subekti, SH, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, Penerbit Predya Paramita, Jakarta, Cet. XV, 1985, hal. 3.
4
Abdul Muis, SH, MS. Hukum Asuransi dan Bentuk-bentuk Perasuransian, Fakultas Hukum USU, 2005, hal. 4.
5
Santoso Poedjo Subroto, Beberapa Aspek tentang Hukum Pertanggungan Jiwa di Indonesia, Bhatara, Jakarta, 1969, hal. 6.
Dewi Novita Tarigan : Pembayaran Klaim Asuransi Pegawai Negeri Sipil Kepada Para Ahli Waris Korban Bencana Alam Tsunami Di Nanggroe Aceh Darussalam Studi Kasus PT. TASPEN Cab. Nanggroe Aceh
Darussalam, 2009. USU Repository © 2009
Kemudian H. M. N. Poerwosutjipto, SH memberikan definisi asuransi itu adalah sebagai berikut ::
“Suatu perjanjian timbal balik antara penanggung dengan penutup asuransi, dimana penanggung mengikatkan diri untuk mengganti kerugian danatau
membayar sejumlah uang atau santunan yang ditetapkan pada waktu penutupan perjanjian, kepada penutup asuransi atau orang lain yang ditunjuk, pada waktu
terjadinya evenemen, sedangkan penutup asuransi mengikatkan diri untuk membayar uang premi.”
6
“Suatu perjanjian untung-untungan Konsovereenkomst adalah suatu perbuatan yang hasilnya mengenai untung ruginya, baik bagi semua pihak, maupun bagi
sementara pihak, bergantung pada suatu kejadian yang belum tentu. Dengan demikian termasuk ke dalam perjanjian untung-untungan ini adalah
pertanggungan asuransi, bunga cagak hidupbunga untuk selama hidup seseorang lijfrente, perjudian dan pertaruhan.”
Menurut Pasal 1774 KUHPerdata bahwa :
7
“Dalam suatu asuransi terlibat dua pihak, yaitu yang satu sanggup menanggung atau menjamin bahwa pihak lain akan mendapat penggantian suatu kerugian, yang
mungkin akan ia derita sebagai akibat dari suatu peristiwa yang semula belum tentu terjadi atau semula belum dapat ditentukan saat terjadinya. Suatu kontra
prestasi dari pertanggungan ini, pihak yang ditanggungkan itu diwajibkan Menurut pendapat Wirjono Projodikoro bahwa :
6
H.M.N.Poerwosutjipto, SH, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia dan Hukum Pertanggungan, cet. III, Djambatan, Jakarta, 1990, Hal. 10.
7
Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, PT. Intermasa, Jakarta, 1982, hal. 217.
Dewi Novita Tarigan : Pembayaran Klaim Asuransi Pegawai Negeri Sipil Kepada Para Ahli Waris Korban Bencana Alam Tsunami Di Nanggroe Aceh Darussalam Studi Kasus PT. TASPEN Cab. Nanggroe Aceh
Darussalam, 2009. USU Repository © 2009
membayar sejumlah uang kepada pihak yang menanggung, apabila kemudian ternyata peristiwa yang dimaksudkan itu akan terjadi.”
8
“Suatu perjanjian antara penanggung dengan tertanggung, dimana penanggung yang telah menerima premi berjanji akan memberikan ganti rugi atau sejumlah
santunan kepada tertanggung, yang mempunyai kepentingan dan jika terjadi peristiwa karena macam-macam bahaya yang diasuransikan menimbulkan
kerugian Menurut R. Ali Ridho, SH, asuransi merupakan :
9
Menurut Subekti, asuransi atau pertanggungan adalah : “Suatu perjanjian yang termasuk dalam golongan perjanjian untung-untungan
kansovereenkomst, yaitu suatu macam perjanjian temasuk pula perjanjian perjudian dan perjanjian lijfrente.”
.
10
“Perbedaan yang jelas antara asuransi dengan judi adalah: pertama, kegiatan asuransi lebih berkenaan dengan resiko spekulatif; kedua, asuransi adalah
menjamin suatu ganti rugi apabila resiko yang dijamin terjadi sedangkan judi justru menciptakan resiko yang baru; ketiga, bahwa asuransi berusaha
membebaskan diri dari suatu resiko karena adanya ketidakpastian akan menderita suatu kerugian keuangan, sedangan judi mengharapkan terjadinya suatu peristiwa
Sonni Dwi Harsono, mengatakan perbedaan antara asuransi dengan perjudian adalah sebagai berikut :
8
Prof. Dr. Wirjono Projodikoro, SH, Hukum Asuransi Indonesia, op. cit. hal. 1.
9
R. Ali Ridho, SH, Hukum Dagang, Penerbit Alumni, Bandung, 1992, hal. 3.
10
Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, PT. Intermasa, Jakarta, 1982, hal. 217.
Dewi Novita Tarigan : Pembayaran Klaim Asuransi Pegawai Negeri Sipil Kepada Para Ahli Waris Korban Bencana Alam Tsunami Di Nanggroe Aceh Darussalam Studi Kasus PT. TASPEN Cab. Nanggroe Aceh
Darussalam, 2009. USU Repository © 2009
yang membawa keuntungan, dengan kata lain prinsip asuransi adalah prinsip ganti rugi sedangkan judi adalah keuntungan.”
11
a. Penelitian Kepustakaan, yaitu kegiatan mengumpulkan data-data sekunder
yang terdiri dari :
F. Metode Penelitian