BAB III KEGIATAN DI INDUSTRI FARMASI
PT. INDOFARMA Persero Tbk.
3.1. Keterlibatan Dalam Proses Produksi
Produksi hendaklah dilaksanakan menurut prosedur yang telah ditetapkan, sehingga dapat menjamin produk yang dihasilkan selalu memenuhi spesifikasi
yang ditentukan. Setiap bahan awal, sebelum dinyatakan lulus untuk digunakan, hendaklah memenuhi spesifikasi bahan awal yang sudah ditetapkan dan diberi
label dengan nama yang dinyatakan dalam spesifikasi. Kegiatan produksi PT. Indofarma Persero Tbk meliputi sediaan kapsul,
tablet, salep, krim, serbuk, sirup, obat tetes mata dan injeksi. Dan salah satu proses produksi yang berlangsung adalah tabletting metode cetak langsung
dengan tahapan-tahapan proses produksi sebagai berikut: a. Penerimaan bahan awal
Dimulai dari penerimaan bahan baku dan bahan pengemas primer dan sekunder dari supplier, yang kemudian dilakukan pemeriksaan oleh petugas dan
ditandatangani oleh manager produksi dan manager QA b. Pemeriksaan alat-alat dan ruangan untuk proses produksi
Sebelum proses produksi dimulai, maka seluruh peralatan dan ruangan yang akan digunakan dalam proses produksi sudah benar-benar diperiksa
keadaannya dari segi kebersihan.
Ruth Sufari Mariganto, S.Farm. : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT. Indofarma Persero Tbk. USU e-Repository © 2008.
c. Penimbangan Proses produksi ini diawali dengan penimbangan bahan baku yang terdiri
dari bahan berkhasiat dan bahan-bahan tambahan bahan pengisi, bahan pengikat, bahan pengembang, serta bahan lubrikan di suatu ruangan khusus penimbangan
yang dilakukan oleh petugas dari gudang bahan baku dan dicek oleh petugas dari bagian produksi. Penimbangan dilakukan satu persatu sesuai dengan batch record.
d. Pencampuran Mixing - Setelah dilakukan penimbangan, maka dilakukan pencampuran pada
suatu ruangan khusus. Seluruh bahan baku yang terdiri dari bahan berkhasiat dan bahan-bahan tambahan yang telah ditimbang akan dimixing di ruangan ini.
Sebelum melakukan mixing maka seluruh ruangan yang telah diperiksa sebelumnya, harus dalam keadaan bersih dan bebas dari sisa produk sebelumnya.
Di dalam poses pencampuran ini, dilakukan pencatatan berapa hasil yang diperoleh, kapan dilaksanakan setiap tahapan pencampuran dan ditandatangani
oleh petugas yang bertanggung jawab. e. Pencetakan
Setelah release dari QC, maka dilakukan pencetakan tablet dengan menggunakan mesin cetak di ruang pencetakan. Sebelum memulai pencetakan,
ruangan diperiksa terlebih dahulu. Harus bersih dan bebas dari produk sebelumnya. Tablet ditampung dalam suatu kontainer dan dilakukan
pengambilan sampel untuk pemeriksaan oleh bagian QC. Sambil menunggu release dari bagian QC, tablet disimpan dalam ruang karantina. Apabila tablet
Ruth Sufari Mariganto, S.Farm. : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT. Indofarma Persero Tbk. USU e-Repository © 2008.
telah memenuhi syarat sesuai dengan monografinya maka tablet akan release dari QC.
f. Pengemasan
Sebelum dilakukan pengemasan primer, maka ruangan diperiksa terlebih dahulu. Harus bersih dan bebas dari sisa produk sebelumnya. Hasil stripping
ditampung dalam container bertutup, lalu ditimbang dan dihitung hasilnya. Sambil menunggu pelulusan dari pihak QC maka tablet yang telah distrip
disimpan di dalam ruang karantina. Setelah diperoleh pelulusan dari bagian QC, maka dilanjutkan ke pengemasan sekunder berupa kotak obat dan diberi brosur
tablet. Proses pengemasan sekunder ini dilakukan secara manual. Hasil pengemasan disimpan di Ruang Karantina Produk Jadi untuk menunggu
diluluskan oleh bagian QC sebelum dikirim ke gudang produk jadi. Dan setelah mendapat release dari bagian QC maka label karantina yang terdapat pada
produk diganti dengan label release, dan produk akhir dikirim ke gudang produk jadi untuk menunggu pendistribusian selanjutnya.
3.2. Tinjauan Kebagian-bagian Lain 3.2.1 Direktorat Keuangan dan Sumber Daya Manusia