48
merusaha untuk memberikan pendidikan serta menumbuhkan kesadaran hak pada kaum  L.G.B.T  yang  ada  di  Indonesia.  Selama  ini  kaum  L.G.B.T.  yang  ada  di
Indonesia  masih  tergolong  pragmatis  dan  masih  kurang  sadar  akan  hak  mereka dalam tatanan masyarakat baik dalam hak mendapat penghidupan yang layak juga
dalam hak perlindungan hukum.
67
Arus Pelangi juga merupakan salah satu organisasi yang memfungsikan diri  sebagai  perkumpulan  pembela  hak-hak  LGBT  yang  mempunyai  tiga  misi
dasar, sebagai berikut:
68
a. Berusaha dalam  menyadarkan,  memberdayakan,  dan  memperkuat
posisi kaum LGBT yang tertindas. b.
Berperan aktif dalam proses perubahan kebijakan yang melindungi hak-hak LGBT.
c. Berperan aktif dalam proses penyadaran terhadap masyarakat serta
proses penerimaan kaum LGBT di tengah-tengah masyarakat. Lembaga  ini  adalah  suatu  organisasi  yang  selalu  membela  kesetaraan  kelompok
LGBT, baik secara hukum, politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Pelaksanaan visi dan  misi  ini tidak  hanya  berjalan  sebagai  permulaan saja tetapi  visi  dan  misi  ini
juga di laksanakan secara konstan dan bertahap juga pada pengembangan kualitas dari komunitas.
67
Hasil wawancara dengan SekJen Arus Pelangi. Yulie Trisnawati.
68
Arus Pelangi dan Hivos, Bulletin Outzine Edisi ke-2  Januari 2008 Jakarta: Arus Pelangi ,2008,  h.  sampul
49
D. Program kerja Arus Pelangi
Arus Pelangi merupakan organisasi mandiri yang didirikan berdasarkan dana  biaya  kolektif  atas  inisiatif  masyarakat  dan  bukan  organisasi  yang  dibiayai
ataupun  dipengaruhi  oleh  pemerintah  dan  tidak  bergantung  pada  kucuran  dana dari pemerintahan. Organisasi ini berdiri secara independen, tanpa campur tangan
pemerintah,  Dan  karenanya  dapat  memungkinkan  Arus  Pelangi  terus  secara objektif  mengkritisi  semua  kebijakan  pemerintah  yang  mendiskriminasikan
kelompok L.G.B.T. lembaga ini juga tidak memihak ataupun menjadi bagian dari partai  politik,  birokrasi  dan  kekuatan  ekonomi  tertentu,  namun  selalu  berpihak
kepada kelompok L.G.B.T dalam memperjuangkan pemenuhan dan perlindungan hak-hak dasar kelompok L.G.B.T kapan pun itu dibutuhkan.
Semenjak  berdiri  Arus  Pelangi  memiliki  empat  program  kerja  dasar utama  yang  dilakukan  secara  konstan,  berkelanjutan,  dan  membangun  kualitas
sumberdaya manusia yang dituju dapat berkembang dengan baik. Empat program kerja dasar utama itu adalah:
69
 Advokasi:  dengan  advokasi  Arus  Pelangi  membela  kaum  L.G.B.T  yang tersandung kasus, hingga mereka dapat menyelesaikan masalah secara adil
dan seimbang tanpa adanya keputusan yang berat sebelah; juga
69
Arus Pelangi dan Hivos, Bulletin Outzine Edisi ke-2  Januari 2008 Jakarta: Arus Pelangi, 2008, h. sampul dan hasil wawancara dengan SekJen Arus Pelangi Yulie Trisnawati.10 April
2010
50
 menghindari  tindak  pidana  yang  diskriminatif  terhadap  L.G.B.T.  Fungsi Arus  Pelangi  sendiri  di  sini  juga  sebagai  mediator  atau  pendamping  bagi
L.G.B.T  yang  terkena  kasus  sementara  mereka  buta  hukum.  Advokasi kasuistik  merupakan  kegiatan  penanganan  hukum  kasus-kasus  yang
menimpa  L.G.B.T,  baik  yang  bersifat  non-litigasi  maupun  litigasi. Sedangkan Advokasi kebijakan publik merupakan rangkaian upaya hukum
yang  dilakukan  oleh  Arus  Pelangi  terhadap  semua  kebijakan  pemerintah yang diskriminatif terhadap LGBT.
 Pendidikkan: sasaran tujuan pendidikan ini ada dua, yaitu kalangan L.G.B.T sendiri dan juga masyarakat. Hal ini bertujuan agar kedua pihak ini sama-
sama teredukasi. Dari pihak L.G.B.T diharapkan agar mereka paham betul akan hak mereka sebagai warga negara, kemudian untuk masyarakat agar
mereka  juga  dapat  memahami  dan  menghormati  adanya  perbedaan  dan tidak melihat manusia berdasarkan perbedaan.
 Kampanye:  kegiatan  yang  dilakukan  pada  program  ini  adalah mengampanyekan tema yang sama pada visi, misi serta program kerja dari
Arus  Pelangi  sendiri  dan  juga  biasanya  tema  yang  diangkat  adalah  tema yang sedang up to date saat itu.
 Pengorganisasian: Arus Pelangi biasanya aktif dalam memberikan pelatihan pada  anggota-anggota  atau  komunitas  baik  di  tingkat  pusat  maupun  di
tingkat daerah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan ikatan
51
setiap  kader  di  berbagai  daerah  yang  kemudian  disatukan  dalam  wadah LSM nasional dan salah satu diantaranya adalah Arus Pelangi.
Jika  program-program  ini  sudah  dikembangkan,  mudah  diukur  apakah ada  peningkatan  kualitas  anggota  dan  kader.  Arus  Pelangi  memiliki  agenda
kegiatan  acara  yang  berbeda  atau  bervariasi  pada  setiap  programnya.  Agenda acara  yang  jalan  dan  masih  berjalan  sejak  tiga  tahun  lalu  adalah  diskusi  dan
pemutaran  film,  juga  layanan  konseling  by  phone  via  telepon  namun  program acaranya  telah  selesai  tahun  lalu,  dan  diganti  dengan  pembukaan  layanan
konseling  datang  langsung  ke  kantor  sekretariat  Arus  Pelangi.
70
Penentuan kelanjutan  agenda-agenda  acara  diputuskan  dalam  rapat  organisasi.  Sedangkan
untuk kegiatan acara untuk agenda tahun 2010 adalah:
71
1. Advokasi:  Tahun  ini  terdapat  advokasi  yang  berhubungan  dengan  dua orang  transgender  yang  masih  berjalan  dan  juga  ada  kegiatan  survei
“pemetaan  homophobic  di  kalangan  pemerintahan  DKI    Jakarta”  yang terkait  dengan  perda  ketertiban  umum  No.8  tahun  2007.  Juga  terdapat
kegiatan  advokasi  lainnya  berkaitan  RUU  yang  mendiskriminasi  hak L.G.B.T, kegiatan ini dilakikan melalui kerjasama beberapa LSM dengan
Arus Pelangi. 2. Pendidikan:  Dalam  agenda  acara  pendidikkan  Arus  Pelangi  mengadakan
diskusi dan pemutaran film setiap satu bulan sekali, pelaksanaan internal
70
Hasil wawancara dengan SekJen Arus Pelangi , Yulie Rustinawati.  12 Mei 2010.
71
Ibid ..
52
capacity  building  untuk  anggota-anggota  Arus  Pelangi  di  luar  kota,  dan juga ada pelatihan keamanan untuk LSM yang membela HAM L.G.B.T. di
beberapa kota. Serta menjadi nara sumber tamu dalam diskusi dan seminar di  universitas-universitas  lain.  Sasaran  yang  dituju  adalah  untuk
memberikan pengetahuan pada L.G.B.T dan masyarakat umum. 3.Pengorganisasian:  Agenda  dari  pengorganisasian  adalah  mengajak  kaum
heteroseks  maupun  homoseks atau L.G.B.T yang  belum  menjadi anggota Arus Pelangi untuk menjadi anggota, selain me-maintain menjaga kader
yang  sudah  ada  Arus  Pelangi  juga  memperluas  jaringan  keanggotaan. Terdapat  dua  jenis  keanggotaan  dalam  Arus  Pelangi  yaitu  anggota  luar
biasa  anggota  Arus  Pelangi  yang  bergabung  dalam  organisasi  atau anggota yang memberikan donasi secara rutin ke dalam lembaga tersebut
dan anggota reguler atau anggota yang mengikuti program dan binaan dari Arus Pelangi secara rutin.
4.Kampanye:  Setiap  kegiatan  kampanye  sifatnya  incidental,  jika  terdapat suatu  isu  yang sedang  marak atau terbaru dan  berkaitan dengan  visi-misi
yang  di  usung  oleh  Arus  Pelangi  maka  tujuan  yang  diserukan  dalam kampanye tersebut akan dilakukan oleh Arus Pelangi.