Orientasi Seksual dan Perilaku Seksual yang Berbeda

Selama perjalanannya homoseksual memiliki beberapa periode penting yang terjadi. Kemunculannya dalam beberapa hal inilah yang paling melekat dalam ingatan dunia dan mempengaruhi timbulnya stigma negatif. Diantaranya adalah, peristiwa binasanya kaum Sodom umat Nabi Luth yang dilaknat oleh Allah karena melakukan tindak seksualitas sejenis, mereka telah diperingati oleh Nabi Luth namun tidak menghiraukan. Maka Allah membinasakan mereka dengan cara menghujani mereka dengan hujan batu dari neraka hingga mereka binasa. Sebagaimana disebutkan dalam Al- Qur‟an: ي عْ ا حأ ْ ب ق س شح فْ ا تْأتأ ْ ق ق ْ إ ط فرْس ْ ق ْ ت أ ْ ب ء س ا د ْ ش جر ا تْأت ْ إ ر طتي س أ ْ إ ْ تيْرق جرْخأ ْا ق أ اإ ْ ق ا ج ك يرب غْ ا ْت ك تأرْ ا اإ ْ أ ْيج أف ي رْج ْ ا ق ك ْيك ْرن ف ارط ْي ْرطْ أ “Dan Kami juga telah mengutus Luth kepada kaumnya. Ingatlah tatkala dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kalian mengerjakan perbuatan fahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun sebelum kalian. Sesungguhnya kalian mendatangi laki-laki untuk melepaskan syahwat, bukan kepada wanita; malah kalian ini kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: “Usirlah mereka dari kotamu ini, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura menyucikan diri. Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal dibinasakan. Dan Kami turunkan kepada mereka hujan batu; maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang- orang yang berdosa itu.” QS Al-A‟raf:80-84. Peristiwa yang terjadi kemudian adalah peristiwa meletusnya gunung Vesuvius di Italia yang membinasakan kota Pompeii terutama kota Namples. Tempat tersebut merupakan tempat pusat perzinaan dan masyarakatnya banyak yang homoseksual. 33 33 Rama Azhari dan Putra Kencana, Membongkar Rahasia Jaringan Cinta Terlarang Kaum Homoseksual Jakarta: Hujjah Press, 2008, h. 51. Berlanjut pada tahun 1930-an bangsa Yahudi, serta kaum homoseksual yang dianggap sebagai orang-orang yang berbahaya, ketika itu sekitar 50.000 orang dipenjarakan di camp-camp pengasingan Nazi ketika Nazi berkuasa. 34 Sejarah perjalanan kaum homoseksual yang kelam tidak hanya berakhir sampai di sini. Pada tahun 1950-an Inggris mendirikan konselir untuk membantu pemerintahan dalam membuat undang-undang menghadapi homoseksualitas yang belakangan marak terjadi dalam masyarakat dan juga prostitusi. Namun, pembentukan komisi ini tidak mengubah sikap apapun dalam jajaran penegak hukum dalam memberikan pelayanan yang sama dan adil terlebih pihak yang berwenang bersikap sangat mengolok-olok kesengsaraan yang dialami oleh pihak yang dianggap “tidak seimbang itu” 35 . Pada bulan Juni 1969 di New York, Amerika Serikat. berlangsung huru-hara Stonewall, ketika kaum waria dan gay melawan represi polisi yang khususnya terjadi pada sebuah bar bernama Stonewall Inn. Peristiwa ini dianggap permulaan pergerakan gay yang terbuka dan militan di Barat. 36 Berlanjut pada tahun 1970-an berlangsung minggu Gay dan mengalami masalah yang tidak jauh berdeda pada masa sebelumnya tentang bagaimana cara berpakaian dan bertingkah laku. Hal ini sempat membuat homoseksual terpecah namun semangat perjuangan untuk memperjuangkan hak dan keadilan mereka dalam masyarakat tidak surut begitu saja. Kemudian pada 34 Collin Spencer, Sejarah Homoseksualitas, h 420. 35 Collin Spencer, Sejarah Homoseksualitas, h. 441-442. 36 Lihat juga Collin Spencer, Sejarah Homoseksualitas, Yogyakarta: Kreasi Wanaca, 2004, Untuk keterangan kejadian huru-hara stonewall hal 447- 448. tahun 1978 International Lesbian and Gay Association ILGA berdiri di Dublin, Irlandia. 37 . Pada tahun-tahun selanjutnya perjuangan kaum L.G.B.T. mulai memasuki masa-masa cerah. Kaum homoseksual mulai berani berkumpul keluar di tempat- tempat publik, seperti klub, kafe-kafe, restoran, pusat perbelanjaan, taman dan lainnya. Mereka berkumpul baik untuk saling mengenal, sekedar berbicara, ataupun untuk berdiskusi dari topik pembicaraan yang ringan hingga tema pembicaraan yang berat, seperti membicarakan masalah sosial, ekonomi, politik hingga membicarakan isu-isu terbaru tentang pergerakan L.G.B.T yang terbaru. Lambat laun homoseksual mulai dilihat sebagai bagian bisnis hiburan yang menjanjikan. Seksualitas di dalam pandangan masyarakat perlahan mulai berubah kini hal tersebut tidak lagi dilihat hanya sebatas sebuah hubungan yang intim yang dapat dilakukan di dalam sebuah ruangan yang tertutup dan intim saja namun sekarang semakin banyak pihak yang berani untuk mengkonsumsi dan mengeksplorasi erotika tidak sebatas prokreasi namun dapat dilihat menjadi suatu pilihan hidup bagi yang lain. Peristiwa tak kalah penting lainnya adalah pendirian monumen “Homomonument” di Belanda tahun 1987. Monumen ini berbentuk segitiga tiga dimensi yang berlapiskan batu marmer berwarna pink atau merah muda. Didirikan sebagai pusat simbol perjuangan kaum homoseksual dan juga sebagai refleksi gerakan homoseksual di masa datang monument ini dibangun sebanyak 37 Ibid, hal 451. tiga buah. Masing-masing diletakkan di tempat yang berbeda-beda dengan bentuk segitiga yang me miliki makna “sebuah peringatan masa lalu, sebuah pengakuan dan perdebatan dimasa sekarang, dan inspirasi di masa datang”. 38 Untuk di Indonesia sendiri homoseksual dan seksualitas telah ada sejak zaman dulu dan dibicarakan dalam setiap ritual, bersatu sebagai bagian dari kebudayaan lokal sebagaimana yang telah disebutkan pada penjelasan awal. Homoseksual telah menjadi bagian dalam inisisasi-inisiasi kebudayaan daerah. Contohnya Reog Ponorogo, dalam ritualnya untuk menjadi seorang Warok Gemblak 39 hebat, seseorang dilarang untuk bergaul dengan perempuan, karena perempuan dianggap membawa kelemahan pada para pria, dan diyakini jika berdekatan dengan perempuan itu, akan menghilangkan kesaktian mereka. Ketika mereka mengeluarkan sperma ketika terangsang kepada perempuan maka akan menghilangkan kesaktian ilmu yang mereka pelajari dan hal-hal seperti ini sangat diyakini oleh masyarakat budaya dimana kebudayaan sangat berpengaruh dalam kehidupan mereka. Kemudian juga terdapat ukiran tentang seksualitas yang tidak membatasi masalah orientasi pada relief candi-candi yang tersebar di Indonesia sebagai simbol dari kesuburan. 40 Sedangkan seksualitas di Indonesia bagian Timur terutama Bali jejak ritual kebudayaan yang tidak tabu pada seksualitas sudah ada seperti candi Sukun 38 Rama Azhari dan Putra Kencana, Membongkar Rahasia Jaringan Cinta Terlarang, h. 47. 39 Arus Pelangi dan Hivos, Outzine Edisi Juli 2008 Jakarta: Arus Pelangi,2008 , h. 13. 40 DebDikBud, Sejarah Kebudayaan Bali: Kajian Perkembangan dan Dampak Pariwisata. Jakarta:DebDikBud RI:1998, h. 73-76. dan candi C etho‟, Pura Penyungsung, Pura Besakih 41 , kuil utama Trunyan. Relief-relief candi tersebut banyak yang berukiran Lingga kemaluan perempuan dan Yoni kemaluan laki-laki, Serat Centhini juga merupakan hasil dari kebudayaan keraton Surakarta di Nusantara yang merupakan sebuah kitab yang berisikan tata cara dalam berhubungan intim dan seksualitas 42 . Bukti sejarah tersebut membuktikan bahwa sejak dulu masyarakat Nusantara tidak tabu untuk membicarakan tentang seksualitas, bahkan dianggap sebagai sebuah simbol sakral kesuburan. Awal abad ke-20 sekitar tahun 1920-1930an pada masa penjajahan sudah terdapat banyak homoseks di berbagai kota di Indonesia namun masih belum dapat terlacak dengan baik, hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan naskah autobiografi tentang seorang priayi Jawa yang menuliskan tentang kehidupannya dimasa kolonial Belanda. 43 Pada zaman dulu kaum L.G.B.T memang tidak banyak yang terlihat dan memang baru meluas dalam jaman modern, terutama pada abad ke -20. Kemudian pada sekitar akhir tahun 89 hingga awal tahun 90-an banyak berdiri LSM-LSM yang membela hak-hak L.G.B.T seperti Indonesian Gay Society IGS, GAYa Nusantara. Meskipun di Indonesia sendiri sebetulnya sudah terdapat lembaga swadaya masyarakat yang menangani masalah L.G.B.T sejak tahun 1982, yaitu 41 DR.James Danandjaja, Kebudayaan Petani Desa Trunyan di Bali, Jakarta: UI-Press:1989. H. 202. 42 Elizabeth Prasetyo dalam Fulgurous Appearance Of The Mask In Serat Centhini, Mask: The Other Face of Humanity: Various Vsion On The Role Of The Mask In Humansociety,Filiphine: Rex Book store:2002. h.77 43 Amen Budiman, Gay Pilihan Jalan Hidupku: Pengakuan Seorang Priayi Jawa Zaman Penjajahan Belanda Semarang: Mimbar, 1990, Kata pengantar paragraf pertama. Lambda namun pada saat itu memang baru sedikit atau sangat jarang sekali LSM yang memperjuangkan kaum L.G.B.T yang diperjuangkannya. Hanya pada masa era 1969 pada saat Ali Sadikin menjadi gubernur DKI dibentuklah organisasi wadam pertama, Himpunan Wadam Djakarta Hiwad berdiri dan difasilitasi oleh badan pemerintahan 44 . Kemudian memasuki era millennium dan akhir tahun 90-an memang pergerakan L.G.B.T seperti memasuki masa-masa kemudahannya meski tidak semudah yang dibayangkan karena masih banyak pertentangan yang terjadi. Selain dari sisi luar negeri, di dalam negeri sendiripun mereka mengalami kesulitan karena pada masa era Orde Baru seksualitas manusia pada masa kepemimpinan Soeharto diikat tidak boleh keluar dari ranah pribadi 45 . Kemudian pada ranah Internasional isu orientasi seksual masuk dalam agenda Konferensi PBB tentang Hak Asasi Manusia di Wina, Austria, tetapi ditentang oleh negara negara konservatif, termasuk Singapura hal tersebut terjadi pada tahun 1993. Kemudian pada tahun yang sama Kongres Lesbian Gay Indonesia KLGI I diselenggarakan di Kaliurang, Daerah Istimewa Yogyakarta DIY. Diikuti sekitar 40 peserta dari Jakarta hingga UjungPandang, kongres ini Menghasilkan enam butir ideologi pergerakan gay dan lesbian Indonesia. GAYa NUSANTARA mendapat mandat untuk mengkoordinasi Jaringan Lesbian Gay Indonesia JLGI 46 . 44 Rama Azhari dan Putra Kencana, Membongkar Rahasia Jaringan Cinta Terlarang, h . 60. 45 Hasil wawancara dengan Soe Tjen Marching, Jakarta 30 September 2010. 46 Bulletin Arus Pelangi, Outzine edisi ke-2. Januari 2008. H. 13-14. Selama masa-masa perjuangan, kaum L.G.B.T. mengalami banyak masa pasang surut dan tidak mudah, setelah mendapatkan sedikit kemudahan pada tahun 1993 namun masalah kembali muncul pada November 2000 pada acara Kerlap-Kerlip Warna Kedaton 2000, acara pendidikan HIVAIDS melalui hiburan di Kaliurang, Yogyakarta, yang diserang oleh serombongan laki-laki yang dinamakan Gerakan Anti-Maksiat GAM. 47 Hingga sekarangpun perjuangan L.G.B.T tidak berhenti hingga mereka mendapatkan perlakuan yang layak meski masih banyak perlakuan tindak diskriminatif yang terjadi dari hal tersebut juga menyebabkan jatuh korban nyawa hingga tahun lalupun masih jatuh korban, yaitu korban seorang transgender yang meninggal tenggelam akibat menghindar dari kejaran SatPol PP 48 . 3. Macam-macam Perilaku Seksual Perilaku seksual merupakan perilaku hubungan seks yang pada umumnya dilakukan oleh laki-laki dan perempuan, namun perilaku seks ini dibagi menjadi dua pembahasan umum, yaitu perilaku seksual dan perilaku seksual menyimpang. Seperti yang telah dijelaskan secara singkat pada pembahasan sebelumnya perilaku seksual adalah sebuah perilaku hubungan seks yang dilakukan antara pria dan wanita dan dilakukan oleh pasangan yang sudah resmi terikat dalam suatu pernikahan, 49 sesuai dengan yang ditentukan oleh kaidah norma agama adat serta rambu-rambu kesehatan yang berlaku. Kalau tidak, maka hal tersebut juga 47 Hasil wawancara dengan salah satu pendiri Arus Pelangi King Oey, Jakarta 10 april 2010. 48 Hasil wawancara dengan SekJen Arus Pelangi Yulie Trisnawati. Jakarta 4 Mei 2010. 49 Dra. Kartini Kartono, Patologi Sosial Jilid I, h. 213. dianggap sebagai penyimpangan. Sedangkan perilaku seksual menyimpang adalah sebuah perilaku hubungan seks yang dilakukan sebaliknya dari hubungan seksual yang biasanya. Contoh macam macam penyimpangan seksual lainnya adalah 50 :  Homoseksual Homoseksual merupakan kelainan seksual berupa disorientasi pasangan seksualnya. Hal yang memprihatinkan disini adalah kaitan yang erat antara homoseksual dengan peningkatan risiko penyakit kelamin. Hal ini dikarenakan kaum homoseksual banyak mencari pasangannya dengan bebas dan jarang sekali memikirkan konsekuensi di kemudian hari.  Sadomasokisme Sadisme seksual termasuk kelainan seksual. Dalam hal ini kepuasan seksual diperoleh bila mereka melakukan hubungan seksual dengan terlebih dahulu menyakiti atau menyiksa pasangannya. Sedangkan masokisme seksual merupakan kebalikan dari sadisme seksual. Seseorang dengan sengaja membiarkan dirinya disakiti atau disiksa untuk memperoleh kepuasan seksual. 50 Ibid. hal 215.  Ekshibisionisme Penderita ekshibisionisme akan memperoleh kepuasan seksualnya dengan memperlihatkan alat kelamin mereka kepada orang lain yang sesuai dengan kehendaknya.  Voyeurisme Istilah voyeurisme disebut juga scoptophilia berasal dari bahasa Prancis, vayeur yang artinya mengintip. Penderita kelainan ini akan memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip atau melihat orang lain yang sedang telanjang, mandi, atau bahkan berhubungan seksual. Setelah melakukan kegiatan mengintipnya, penderita tidak melakukan tindakan lebih lanjut terhadap korban yang diintip. Dia hanya mengintip atau melihat, tidak lebih.  Fetishisme Fatishi berarti sesuatu yang dipuja. Jadi pada penderita fetishisme, aktivitas seksualnya disalurkan melalui bermasturbasi dengan breast holder BH, celana dalam, kaos kaki, atau benda lain yang dapat meningkatkan hasrat hingga orang tersebut mendapatkan kepuasan.  Pedophilia Phedophilia adalah bentuk kelainan seksual di mana orang dewasa yang yang suka melakukan hubungan seks atau kontak fisik yang merangsang dengan anak di bawah umur.  Bestially Bestially adalah kegiatan seseorang yang suka melakukan hubungan seks dengan binatang seperti kambing, kerbau, sapi, kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, dan lain sebagainya.  Incest Incest adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri non suami istri atau dengan anggota keluarga yang memiliki hubungan darah seperti antara ayah dan anak perempuan dan ibu dengan anak laki-lakinya.  Necrophilia Necrophilia adalah orang yang suka melakukan hubungan seks dengan orang yang sudah menjadi mayat atau orang mati.  Zoophilia Zoofilia adalah bentuk kelainan seksual di mana orang merasa senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan seks dengan hewan.  Sodomi Sodomi adalah aktivitas seksual di mana pria suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks baik pasangan sesama jenis atau bukanbiasanya lebih banyak dilakukan oleh para laki.  Frotteurisme Frotteurisme yaitu suatu bentuk kelainan seksual dimana seseorang laki-laki mendapatkan kepuasan seks dengan jalan menggesek-gesek atau menggosok-gosok alat kelaminnya ke tubuh perempuan di tempat publik atau umum seperti di kereta, pesawat, bis, dan lainnya. Biasanya lebih dikenal dengan sebutan penjahat kelamin.  Gorontopilia Adalah suatu perilaku penyimpangan seksual di mana sang pelaku jatuh cinta dan mencari kepuasan seksual kepada orang yang sudah berusia lanjut nenek-nenek atau kakek-kakek. Homoseksual hanya sebutan secara umum kepada orang yang bersangkutan atau homoseks. Sebutan tersebut hanya digunakan sebagai suatu tanda pengenal pembeda dengan heteroseksual dan biseks. Istilah homoseksual hanya digunakan pada hubungan sejenis saja baik laki-laki maupun perempuan, istilah ini masih banyak disalahartikan sebagai hubungan gay, namun demikian istilah gay adalah suatu istilah tertentu yang digunakan kepada pria homoseks. Sedangkan lesbian merupakan suatu istilah yang digunakan untuk merujuk kepada wanita homoseks. Yang termasuk homoseksual juga transgender dan biseksual, baik female to male maupun male to female. Transgender dan biseksual di kategorikan ke dalam homoseksualitas karena ketika mencari pasangan yang berlawanan jenis dengan jenis kelaminnya yang dimiliki pada saat ia telah mengganti jenis kelaminnya. Maka akan sama dengan jenis kelaminnya dengan jenis kelamin pelaku transgender pada saat ia belum melakukan penggantian jenis kelamin. Namun tidak pada kenyataannya, para transgender menganggap bahwa sesungguhnya orientasi mereka tetap heteroseksual karena mereka merasa bahwa diri mereka sebenarnya tidak tergantung pada kondisi fisik atau tampilan luar mereka. 51 Begitu juga dengan biseksual male ataupun female, pada saat menjalin hubungan seksual sesama jenisnya maka ia juga melakukan hubungan sesama jenis homo. Sekali lagi, hubungan sesama jenis ini tidak hanya sebatas perilaku seksual saja tetapi juga mencakup dengan aktivitas lainnya di luar perilaku seksual. Pada umumnya kaum homoseksual terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu 52 :  Blatant: kaum ini merupakan individu dengan homoseksual sejati dan tidak tergantung pada situasi ataupun kebutuhan. Mereka biasanya lebih mudah dibedakan dengan kaum straight sebutan untuk kaum hetero dari tampilan luar.  Desperate: merupakan homoseksual yang sudah menikah namun tetap menjalani hubungan dengan lelaki lain, biasanya menikah untuk melupakan jati diri sebenarnya atau hanya untuk menutupi orientasi seksual sebenarnya.  Secret: individu ini sangat introvert dan penyendiri, tidak ingin diketahui oleh pihak manapun termasuk teman dekat atau kerabat paling dekat 52 Rama Azhari dan Putra Kencana, Membongkar Rahasia Jaringan Cinta Terlarang, h 26-27. sekalipun karena ada ketakutan yang besar di dalam dirinya, kecuali oleh pasangannya.  Situational: kaum ini atau individu ini berprilaku menjadi homoseksual karena lingkungan, karena keadaan yang memaksa atau mendorong mereka berprilaku seperti itu.  Adjusted: ekstrovert, lebih terbuka pada lingkungan sekitar dan lebih menerima keadaan. Biasanya hal ini juga didorong oleh lingkungan yang menerima ia apa adanya. Berikut adalah beberapa pendapat tentang pro dan kontra mengenai orientasi seksual yang berbeda: Manneke Budiman, pengajar Universitas Indonesia “ banyak kaum homoseksual yang tak keluar untuk mengungkapkan jatidirinya dan memilih kepalsuan hingga akhir hidup mereka, hanya sedikit yang memutuskan untuk menghadapi hidup mereka karena tidak tahan akan kepalsuan, mereka membuka jalan untuk yang lain agar dunia menjadi lebih ramah terhadap perbedaan dan menghargai manusia karena martabatnya bukan karena orientasi seksualnya” 53 Prof. Dr. Musdah Mulia, M.A., cendekiawan muslim 54 “ seksualitas adalah isu yang banyak disembunyikan dan cenderung ditabukan untuk dibicarakan diruang publik, sehingga banyak orang yang menjadi naif dan terjerumus pada sikap kaku dan perilaku yang diskriminatif atau bahkan eksploitatif terhadap mereka yang memiliki orientasi yang berbeda” Sedangkan yang kontra adalah : 53 Hartoyo dan Titiana Adinda, Otobiografi; Biarkan Aku Memilih: Pengakuan Gay yang Coming Out Jakarta: Elex Media Komputindo, 2009, h. VI. 54 Arus Pelangi dan Hivos, Outzine Edisi Juli 2008 Jakarta: Arus Pelangi, 2008, h.12. Paus Benedictus XVI Pada tahun 2005 Paus menegaskan bahwa pernikahan sesama jenis dilarang dan menentang aborsi dalam ajaran Kristen Katolik. 55 Perda kota Palembang Pasal 8 Ayat 2 Tahun 2004 56 Dikatakan bahwa “termasuk dalam pelacuran adalah:  Homoseks  Lesbian  Sodomi  Pelecehan seksual, dan  Perbuatan porno lainnya Perda Propinsi Sumatera Selatan Pasal 2 Ayat 2 Nomor 13 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Maksiat di Propinsi Sumatera Selatan. 57 “ termasuk perbuatan maksiat, segala perbuatan yang dapat merusak sendi- sendi kehidupan masyarakat selain yang diatur dalam norma-norma sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 seperti; …….. c. homoseks d. lesbian. ……..” 55 Rama Azhari dan Putra Kencana, Membongkar Rahasia Jaringan Cinta Terlarang Kaum Homoseksua Jakarta: Hujjah Press, 2008, h. 30. 56 Arus Pelangi dan Hivos, Outzine edisi juli 2008 jakarta: arus pelangi ,2008, h. 15. 57 Ibid hal 15.

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA ARUS PELANGI

A. Latar Belakang dan Sejarah Perjuangan Berdirinya Arus Pelangi

Arus Pelangi didirikan secara resmi pada tanggal 15 Januari 2006 di Jakarta. 58 Pendirian lembaga Arus pelangi ini dilakukan karena adanya beberapa kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi di kalangan Lesbian, Gay, Biseks, Transgender L.G.B.T baik individu maupun kelompok, untuk membentuk organisasi massa yang dapat mempromosikan dan membela hak-hak dasar kaum L.G.B.T. hak-hak itu meliputi hak mendapatkan pekerjaan, hak untuk mendapatkan penghidupan yang layak, hak untuk mendapatkan pendidikan, hak untuk menyatakan pendapat termasuk menyuarakan pendapat tentang pilihan orientasi seksualnya. Arus pelangi sendiri berdiri berawal dari gagasan 10 orang yang terdiri atas Yulie Rustinawati, Widodo Budidarmo, King Oey, Rido Triawan, Juli, Leonard Sitompul, Fredy Simanungkalit, Nana, Adil, dan John Badali. Para pendiri ini memiliki latar belakang yang sama, yaitu mereka memiliki latar belakang dari lembaga yang mengusung pembelaan Hak Asasi Manusia HAM. 59 Saat itu mereka memiliki pemikiran yang sama akan adanya warga negara 41 58 Arus Pelangi dan Hivos, Outzine edisi Januari 2008 Jakarta: Arus Pelangi ,2008 hal Sampul dan hasil wawancara dengan nara sumber co-founder Arus Pelangi.10 april 2010. 59 Hasil dari wawancara dengan SekJen Arus Pelangi dan Co-Founder Arus Pelangi Yulie Rustinawati dan King Oey. 42 Indonesia yang hak asasinya masih belum dapat dipenuhi, terutama L.G.B.T Sekitar awal tahun 2000 hingga tahun-tahun sebelumnya masih terdapat sedikit sekali pembelaan terhadap kaum homoseksual terutama L.G.B.T secara general baik dari segi mediasi maupun advokasi. 60 Mengingat sedikitnya lembaga atau pihak yang dapat membantu L.G.B.T dalam mendapatkan hak mereka. Atas dasar pemikiran tersebut kemudian Arus Pelangi didirikan. Pendirian lembaga ini juga dilatarbelakangi adanya dua alasan lain, salah satunya adalah semangat pembelaan kaum L.G.B.T yang di Indonesia mulai bangkit sekitar awal tahun 90-an banyak berdiri LSM-LSM yang membela hak- hak L.G.B.T Meskipun di Indonesia sebetulnya sudah terdapat satu lembaga swadaya masyarakat yang menangani masalah L.G.B.T sejak tahun 1982, namun lembaga tersebut jelas tidak mampu menampung seluruh L.G.B.T yang ada di Indonesia secara keseluruhan. Lembaga yang khusus membela L.G.B.T berdiri kali pertama adalah Lambda Indonesia, didirikan pada 1 Maret 1982. 61 Kemudian adanya pengaruh pergerakkan L.G.B.T di dunia Internasional yang waktu itu juga merupakan momen penting atau titik puncak pada pergerakan L.G.B.T dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Peristiwa tersebut membuat L.G.B.T yang ada di Indonesia menjadi semakin semangat dan berjuang untuk mendapatkan hak mereka dalam masyarakat. 60 Hasil wawancara dengan SekJen Arus Pelangi Yulie Rustinawati. 61 www.GAYaNusantara.or.id. 43 Perjuangan L.G.B.T yang ada di Indonesia dan Asia masih berpusat pada dunia Barat khususnya Eropa, di mana terdapat “homomonument” sebagai simbol puncak perjuangan L.G.B.T di seluruh dunia, Monumen ini terdapat di Belanda. Sekarang ini Arus Pelangi beralamat di Tebet Utara I-G No.14 RT. 07 RW. 01 Tebet, Jakarta Selatan; lembaga ini telah dua kali melakukan pergantian kepemimpinan. Hal itu dikarenakan Arus Pelangi melakukan pemilihan ketua badan pengurus secara rutin selama satu kali dalam tiga tahun, mengingat bahwa Arus Pelangi baru didirikan pada tahun 2006 yang lalu. Ketua sebelumnya mengundurkan diri dan digantikan oleh ketua yang sekarang menjabat untuk periode tiga tahun ke depan. 62 Badan pengurus yang terdapat di Arus Pelangi terbagi menjadi dua bagian pengurus yang pertama adalah badan pengawas dan yang kedua ada;ah badan pengurus harian. Berikut adalah susunan badan pengurus periode 2010-2013 serta badan pengawas yang ada di Arus Pelangi: Badan Pengawas: Ketua: King Oey Sekertaris: Freddy K. Sh Anggota: 1. Rinawati 2. Valent 3. Julie Van Dassen 62 Hasil Wawancara dengan nara sumber Ketua Arus Pelangi Budi Satria Dewantoro. 10 April 2010. 44 Badan Pengurus Harian: Ketua: Budi Satria Dewantoro Sekertaris Umum: Yulie Rustinawati Bendahara: Tuti Pujiarti Koordinator Internal: Staff lebih dari beberapa anggota Koordinator Eksternal: Staff lebih dari beberapa anggota Pemilihan nama Arus Pelangi sendiri didasarkan pada filosofi air. Kata arus berasal dari arus air yang selalu bergerak maju. Tidak peduli berada pada wadah atau tempat seperti apa air tersebut berada. Air akan selalu memiliki arus yang bergerak maju. Ini sama halnya pada pergerakkan LSM Arus Pelangi sendiri. Sedangkan kata pelangi merupakan simbol dari keanekaragaman orientasi dari mulai heteroseksual, lesbian, biseks, gay, transgender, queer, dan interseks. Ini sama dengan warna pelangi yang terdiri atas berbagai macam warna yang bersinergi saling berdampingan. 63 Lembaga swadaya masyarakat yang awalnya berkantor di daerah Menteng, Jakarta Pusat. Ini juga terus berupaya untuk mendorong terwujudnya tatanan masyarakat yang menjunjung nilai kesetaraan, berperilaku dan menghormati serta berupaya untuk mengedukasi masyarakat terhadap hak-hak L.G.B.T sebagai hak asasi manusia. 63 Hasil Wawancara dengan Ienes Angela. 21 Mei 2010. 45 Semenjak berdiri hingga sekarang Arus Pelangi telah memiliki anggota resmi yang tercatat kurang lebih sebanyak 392 orang. 64

B. Profil Arus Pelangi

Semenjak didirikannya Arus Pelangi sebagai LSM empat tahun lalu merupakan salah satu LSM yang dinilai cukup berkompetensi dalam memperjuangkan hak asasi manusia. Arus Pelangi juga terbilang salah satu LSM yang cukup vokal dalam membela hak-hak kaum minoritas dalam agenda perjuangannya. Hal ini bukan dikarenakan sikap yang keras, radikal atau frontalnya pergerakan lembaga tersebut dalam menyuarakan hak-hak kaum yang dibelanya. Dikarenakan kaum minoritas yang dibela oleh Arus Pelangi adalah pada kaum L.G.B.T. Kaun yang termarginalkan karena pilihan orientasi seksual mereka. L.G.B.T di Indonesia masih tergolong komunitas yang minoritas karena L.G.B.T masih belum bisa mendapatkan perlakuan hak yang sama dalam masyarakat sebagaimana layaknya warga negara Indonesia umumnya. 65 Arus Pelangi merupakan sebuah organisasi yang berdiri khusus untuk memperjuangkan hak-hak L.G.B.T Indonesia yang berpusat di Jakarta. LSM yang 64 Hasil Wawancara dengan nara sumber David Hartanto.11 Mei 2010. 65 Hasil Wawancara dengan Nara Sumber Sekertaris Jendral Arus Pelangi sekaligus Co-Founder Arus Pelangi Yulie Rustinawati. 10 April 2010 46 memiliki lambang organisasi bendera berwarna pelangi tersebut juga memberikan penyuluhan dan pendidikkan, sekaligus menjadi penggerak dan pengorganisasi juga pengorganisir L.G.B.T yang ada di Indonesia. Lembaga ini merupakan salah satu lembaga organisasi yang menolak segala bentuk tindak kekerasan serta diskriminasi yang dilakukan terhadap kelompok L.G.B.T, baik yang didasarkan atas orientasi seksual, suku, agama, warna kulit, status sosial, maupun keyakinan politik. 66 Kinerja Arus Pelangi tidak melalui jalur radikal atau menyerang secara frontal, meskipun lembaga ini dapat dikatakan sebagai salah satu lembaga yang cukup aktif menyuarakan pendapatnya untuk dapat memperjuangkan hak L.G.B.T. Lembaga ini memiliki kinerja profesionalisme yang tinggi, karena Arus Pelangi ingin menyampaikan pesan bahwa L.G.B.T juga dapat diperhitungkan dalam ranah publik, yang memiliki profesionalisme kerja yang tinggi dan cakap di bidangnya. Ini merupakan wujud dari prinsip bahwa Arus Pelangi menolak penggunaan segala bentuk kekerasan terhadap kelompok L.G.B.T, baik secara fisik maupun secara psikis, baik yang dilakukan oleh negara maupun yang dilakukan oleh individu. Itu sebabnya Arus Pelangi juga tidak menggunakan tindakan yang dapat memicu konflik dalam masyarakat. Selain Arus Pelangi, juga ada beberapa lembaga swadaya masyarakat lainnya yang khusus membela hak kaum L.G.B.T, antara lain seperti GAYa 66 Bulletin Arus Pelangi, Outzine edisi ke-2. Januari 2008. Halaman sampul. 47 Nusantara, Our Voice, International Lesbian and Gay Association ILGA, Yayasan Srikandi Sejati, Boyz Forum, Yayasan Putri Waria dan masih banyak lainnya. Lembaga-lembaga ini juga bergerak dalam memperjuangkan hak kaum homoseksual mereka juga menolak berbagai bentuk fundamentalisme dan radikalisme agama yang selalu mendiskreditkan dan mengkriminalisasikan kelompok L.G.B.T atas nama agama. Kiprah semua LSM ini bagi kaum minoritas terutama L.G.B.T sangat besar. Jika dilihat balik pada masa sebelum banyak LSM yang berjuang untuk L.G.B.T dan masa sesudah banyak bermunculannya LSM yang memperjuangkan L.G.B.T, kaum L.G.B.T yang coming out menyatakan pilihan orientasi seksualnya secara terbuka dan tidak menyembunyikannya lebih banyak dan L.G.B.T yang mendapatkan haknya juga sudah jauh lebih baik dari masa sebelum LSM itu sendiri.

C. Visi dan Misi Arus Pelangi

Semenjak berdiri, Arus Pelangi memiliki visi awal ingin mewujudkan masyarakat yang sadar dan memiliki pandangan akan kesetaraan hak yang bukan berbasis pada penilaian orientasi seks. Namun, lembaga ini juga berusaha untuk menumbuhkan wawasan masyarakat tentang penghormatan akan pilihan orientasi seks manusia serta hal-hak daripada kaum lesbian, gay, biseks, dan transgender. Tidak sebatas melakukan edukasi masyarakat luas saja Arus Pelangi juga 48 merusaha untuk memberikan pendidikan serta menumbuhkan kesadaran hak pada kaum L.G.B.T yang ada di Indonesia. Selama ini kaum L.G.B.T. yang ada di Indonesia masih tergolong pragmatis dan masih kurang sadar akan hak mereka dalam tatanan masyarakat baik dalam hak mendapat penghidupan yang layak juga dalam hak perlindungan hukum. 67 Arus Pelangi juga merupakan salah satu organisasi yang memfungsikan diri sebagai perkumpulan pembela hak-hak LGBT yang mempunyai tiga misi dasar, sebagai berikut: 68 a. Berusaha dalam menyadarkan, memberdayakan, dan memperkuat posisi kaum LGBT yang tertindas. b. Berperan aktif dalam proses perubahan kebijakan yang melindungi hak-hak LGBT. c. Berperan aktif dalam proses penyadaran terhadap masyarakat serta proses penerimaan kaum LGBT di tengah-tengah masyarakat. Lembaga ini adalah suatu organisasi yang selalu membela kesetaraan kelompok LGBT, baik secara hukum, politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Pelaksanaan visi dan misi ini tidak hanya berjalan sebagai permulaan saja tetapi visi dan misi ini juga di laksanakan secara konstan dan bertahap juga pada pengembangan kualitas dari komunitas. 67 Hasil wawancara dengan SekJen Arus Pelangi. Yulie Trisnawati. 68 Arus Pelangi dan Hivos, Bulletin Outzine Edisi ke-2 Januari 2008 Jakarta: Arus Pelangi ,2008, h. sampul