mempunyai pekerjaan berarti juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial. Untuk memenuhi hal itu maka mempunyai rekan
kerja yang ramah dan mendukung akan meningkatkan kepuasan kerja. Atasan adalah salah satu rekan kerja, sehingga perilaku
atasan adalah salah satu faktor yang dominan dalam menentukan kepuasan kerja. Darsono, 2011.
2.3.3 Pengukuran Kepuasan Kerja
Menurut Riggio dalam Wiku 2005, pengukuran kepuasan kerja ternyata sangat bervariasi, baik dari segi analisa statistik maupun dari
segi pengumpulan datanya. Informasi yang didapat dari kepuasan kerja ini biasanya melalui tanya jawab secara perorangan dengan angket
maupun dengan pertemuan kelompok kerja. Pendapat Greenberg dan Baros dalam Wiku 2005 menunjukkan
tiga cara untuk melakukan pengukuran kepuasan kerja, yaitu: 1. Rating Scale dan Kuesioner
Dengan metode ini, orang menjawab pertanyaan dari kuesioner yang menggunakan rating scales sehingga mereka melaporkan
reaksi mereka pada pekerjaan mereka. 2. Critical Incidents
Individu menjelaskan
kejadian yang
menghubungkan pekerjaan mereka yang dirasakan terutama memuaskan atau tidak
memuaskan. Jawaban mereka dipelajari untuk mengungkap tema
yang mendasari. Sebagai contoh, apabila banyak pekerja yang menyebutkan situasi pekerjaan dimana mereka mendapatkan
perlakuan kurang baik oleh supervisor atau sebaliknya. 3. Action Tendency Scale Kecenderungan Bertindak
Teknik ini mencoba menanyakan seseorang mengenai kecenderungannya untuk melakukan sesuatu yang dirasakan dalam
hubungannya dengan pekerjaan. Jadi teknik ini tidak menanyakan apa yang ia rasakan, tetapi apa yang ia lakukan. Hal ini didasarkan
pada asumsi bahwa apa yang dilakukan seseorang sangat dipengaruhi oleh perasannya.
4. Interviews Dengan melakukan wawancara tatap muka dengan pekerja
dapat diketahui sikap mereka secara langsung dan dapat dikembangkan lebih dalam dengan menggunakan kuesioner yang
terstruktur. Dari segi, wawancara membutuhkan biaya jauh lebih besar dibandingkan dengan teknik lain.
2.4 Kerangka Teori
Berdasarkan teori Baron Byrne 1994 dalam Eman 2004, ada dua kelompok faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu faktor organisasi
dan faktor karakteristik individu. Dalam menyusun kerangka konsep dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kerangka teori utama yang diadaptasi
dari teori tersebut karena teori ini mengklasifikasikan dua kelompok faktor