UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
menghasilkan emulsi yang tidak homogen. Sedangkan pada spindel dengan kecepatan 950 rpm proses pengembangan tragakan sempurna
sehingga menghasilkan emulsi yang homogen. Oleh karena itu dalam pembuatan emulsi MBJH digunakan spindel dengan kecepatan 950 rpm.
4.1.3 Hasil Pembuatan Emulsi MBJH Dengan Kondisi Optimasi
Pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh warda, 2013 didapatkan bahwa formula emulsi yang baik adalah dengan menggunakan
emulgator tragakan dengan konsentrasi 1,5. Pembuatan emulsi ini diawali dengan mendispersikan tragakan dalam beacker glass berisi
aquades sejumlah 20 kali dari berat tragakan. Pendispersian ini dilakukan hingga seluruh tragakan terdispersi sempurna. Kemudian dihomogenkan
dengan homogenizer dengan kecepatan 950 rpm. Setelah tragakan homogen yang ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi putih
kemudian ditambahkan ke dalamnya minyak biji jinten hitam sedikit demi sedikit dan sambil terus dihomogenkan hingga terbentuk korpus emulsi.
Setelah terbentuk korpus emulsi setelah itu dilakukan pengenceran dengan menambahkan sedikit demi sedikit larutan sukrosa dan larutan natrium
benzoat hingga emulsi homogen yaitu dengan kecepatan 1911 rpm selama 35 menit. Setelah terbentuk emulsi yang homogen kemudian ditempatkan
dalam wadah yang tertutup rapat dan disimpan pada suhu ruang 25
o
C.
4.2 Evaluasi Fisik Emulsi MBJH Sebelum dan Setelah Penyimpanan
4.2.1 Hasil Pengamatan Organoleptis Emulsi MBJH Sebelum dan Setelah
Penyimpanan
Hasil dari pengamatan organoleptis emulsi MBJH sebelum dan setelah penyimpanan dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Organoleptis Emulsi MBJH
Hari Ke- Hasil Pengamatan Emulsi A
Warna Bau
Pemisahan Krem kekuningan
Khas minyak Tidak terjadi pemisahan
2 Krem kekuningan
Khas minyak Tidak terjadi pemisahan
7 Krem kekuningan
Khas minyak Tidak terjadi pemisahan
14 Krem kekuningan
Khas minyak Tidak terjadi pemisahan
21 Krem kekuningan
Khas minyak Tidak terjadi pemisahan
Hari Ke- Hasil Pengamatan Emulsi B
Warna Bau
Pemisahan Krem kekuningan
Khas minyak Tidak terjadi pemisahan
2 Krem kekuningan
Khas minyak Tidak terjadi pemisahan
7 Krem kekuningan
Khas minyak Tidak terjadi pemisahan
14 Krem kekuningan
Khas minyak Tidak terjadi pemisahan
21 Krem kekuningan
Khas minyak Tidak terjadi pemisahan
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa hasil organoleptis dari emulsi MBJH sebelum dan setelah penyimpanan tidak menunjukkan
perubahan. Warnanya tetap krem kekuningan sejak sebelum dan setelah penyimpanan. Baunya pun tidak berubah, yaitu tetap berbau khas minyak
dan tidak tengik, serta tidak menunjukkan adanya pemisahan antara fase minyak dan fase air.
4.2.2 Hasil Pengukuran Nilai pH Rata-rata Emulsi MBJH Sebelum dan
Setelah Penyimpanan
Pengukuran nilai pH emulsi dilakukan dengan menggunakan pH meter. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.4 dan gambar 4.1 berikut ini.
Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Nilai pH Rata-rata Emulsi MBJH Sebelum dan Setelah Penyimpanan
Hari Ke- Nilai pH Emulsi MBJH
Emulsi A Emulsi B
Rata-rata 6,212
6,028 6,120
2 6,091
5,993 6,042
7 6,037
5,795 5,916
14 6,005
5,052 5,529
21 5,962
5,001 5,482
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Nilai pH Rata-rata Emulsi MBJH
Sebelum dan Setelah Penyimpanan
Berdasarkan grafik pada gambar 4.1 dapat dilihat perbandingan nilai pH emulsi MBJH sebelum dan setelah penyimpanan selama 21 hari.
Dari grafik terlihat bahwa nilai pH emulsi MBJH semakin menurun dengan lamanya waktu penyimpanan. Penurunan nilai pH emulsi MBJH
dari hari ke- 0 sampai hari ke- 21 sebesar 0,6.
4.2.3 Hasil Pengukuran Nilai Viskositas Rata-rata Emulsi MBJH Sebelum