Penyiapan Sampel Minyak Biji Jinten Hitam MBJH

21 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah GCMS Shimadzu, stirer homogenizer STIRER IKA, timbangan analitik AND GH-202, corong pisah Pyrex, gelas ukur Pyrex, beacker glass Pyrex, Erlenmeyer Pyrex, vial, cawan, kaca arloji, pipet tetes, batang pengaduk, dan spatula. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Minyak biji jinten hitam Nigella sativa L. seed oil CV Cipta Anugrah, Tragakan Brataco, Sukrosa CV Cipta Anugrah, Na benzoat CV Cipta Anugrah, aquades. Untuk pereaksi kimianya yang digunakan adalah heksan pro analisis Merck dan HCl pekat Merck.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pusat Laboratorium Terpadu, Laboratorium Analisis Obat dan Pangan Halal, Penelitian II, dan Laboratorium Farmakognosi Fitokimia Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Mulai dari bulan Januari sampai Agustus 2014.

3.3 Prosedur Penelitian

3.3.1 Penyiapan Sampel Minyak Biji Jinten Hitam MBJH

Sampel MBJH didapatkan dari CV.Cipta Anugrah. Dibeli sebanyak satu kg pada tanggal 26 Januari 2014. Sampel MBJH yang dibeli memiliki certificate of analysis COA. Pada COA MBJH terdapat data karakterisasi dari MBJH yang meliputi: Organoleptis : cairan berminyak, berwarna kuning pucat sampai kuning dan kuning kehijauan, berbau khas. Berat jenis : 0.9152-0.9260 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nilai asam : maksimal 10 Nilai peroksida : maksimal 45 ml oksigen dalam setiap kg sampel Titik nyala : 148 o C Komponen utama : asam stearat 2-3, asam oleat 20-30, asam linoleat 50-65 3.3.2 Pembuatan Emulsi MBJH A. Formula Emulsi MBJH Formula dari emulsi MBJH dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini. Tabel 3.1 Komposisi Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam Bahan Konsentrasi Minyak Biji Jinten Hitam 10 Tragakan 1,5 Sukrosa 25 Na Benzoat 0,10 Aquades Ad 100 [sumber: Warda, 2013, dengan pengolahan kembali] B. Optimasi Kecepatan Spindel Homogenizer Optimasi dilakukan dengan menimbang sejumlah bahan-bahan yang akan digunakan tabel 3.1. Kemudian tragakan didispersikan dengan sejumlah air di dalam beacker glass. Setelah tragakan terdispersi sempurna kemudian dihomogenkan dengan homogenizer dengan berbagai kecepatan, yaitu: 200, 500, dan 950 rpm. Setelah tragakan homogen kemudian ditambahkan MBJH sedikit demi sedikit sambil terus dihomogenkan hingga terbentuk korpus emulsi. Lalu ditambahkan ke dalamnya larutan sukrosa dan larutan natrium benzoat sambil terus dihomogenkan. Setelah itu menambahkan sisa aquades sampai tanda batas. Kemudian emulsi yang telah dibuat diamati. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta C. Pembuatan Emulsi MBJH Dengan Hasil Optimasi Kecepatan Spindel Homogenizer Setelah didapatkan kondisi optimasi kemudian emulsi dibuat dengan beberapa tahapan sebagai berikut: 1. Alat dan bahan disiapkan, kemudian ditimbang bahan –bahan yang digunakan yang terdapat pada tabel 3.1. 2. Tragakan 1,5 didispersikan dengan aquades di dalam beacker glass kemudian dihomogenkan dengan homogenizer kecepatan 950 rpm selama 30 menit. 3. Setelah homogen kemudian ditambahkan minyak sedikit demi sedikit sambil terus dihomogenkan hingga terbentuk korpus emulsi. 4. Kemudian ditambahkan ke dalamnya larutan sukrosa dan larutan natrium benzoat sambil terus dihomogenkan selama 35 menit dengan kecepatan 1911 rpm. 5. Emulsi yang dihasilkan kemudian ditempatkan dalam wadah yang tertutup rapat dan disimpan pada suhu ruang 25 o C selama 21 hari.

3.3.3 Evaluasi Fisik Emulsi MBJH Sebelum dan Setelah Penyimpanan