Hubungan Agama dengan Kemiskinan

beragama yang secara bertahap sejak usia anak-anak hingga menginjak dewasa seperti yang terjadi pada perkembangan secara normal. Mereka ini menyakini suatu agama dikarenakan oleh adanya penderitaan batin ataupun sebab yang lainnya yang sulit diungkapkan secara ilmiah. Latar belakang itulah yang kemudian menjadi penyebab perubahan sikap yang mendadak terhadap keyakinan agama. Mereka beragama akibat dari suatu penderitaan yang mereka alami sebelumnya mereka yang pernah mengalami penderitaan ini terkadang secara mendadak dapat menunjukkan sikap yang taat hingga ke sikap fanatik terhadap agama yang diyakininya. 2. Tipe Orang yang Sehat Jiwa Healthy Mindedness Ciri dan sifat agama pada orang yang sehat jiwa ini, lebih menghayati segala bentuk ajaran dengan perasaan optimis. Pahala menurut pandangannya adalah hasil jerih payah yang diberikan Tuhan. Sebaliknya, segala bentuk musibah dan penderitaan dianggap sebagai keteledoran dan kesalahan yang dibuatnya dan tidak beranggapan sebagai peringatan Tuhan terhadap dosa manusia. Mereka yakin bahwa Tuhan bersifat pengasih dan penyayang dan bukan pemberi adzab.

D. Hubungan Agama dengan Kemiskinan

Ketegasan Rasulullah dalam hadist yang diriwayatkan Ath-Thabrani bisa membuat bulu kuduk merinding: Kemiskinan sangat dekat dengan kekufuran. HR. Ath-Thabrani. Teks hadist tersebut menjelaskan bahwa kemiskinan dapat membawa diri seseorang pada kekufuran, artinya kondisi ekonomi yang lemah dan tekanan-tekanan hidup yang berat serta keinginan yang tidak tercapai dalam memenuhi kebutuhan hidup akan membawa seseorang dalam perilaku menyimpang baik agama maupun sosial. Misalnya, saat-saat ini sedang marak- maraknya judi togel, mabuk-mabukan dan pemalakan, pencurian, perampokan serta pembunuhan. Dengan demikian kemiskinan adalah satu hal yang sangat berbahaya bagi individu dan masyarakat, akidah dan kepercayaan, pikiran dan kebudayaan, juga terhadap keluarga dan bangsa. Tidak diragukan lagi, bahwa kemiskinan merupakan bahaya besar terhadap kepercayaan agama, khususnya kemiskinan yang sangat parah yang berada dihadapan orang-orang kaya yang egois, yang mengkhawatirkan lagi, kalau orang-orang miskin itu tidak menentu mata pencahariannya, sedangkan orang-orang kaya sama sekali tidak lagi peduli atau tidak mau mengulurkan tangannya. Di saat itulah kemiskinan akan mengundang keraguan terhadap aturan- atruan agama, serta ada rasa ketidakadilan dalam pembagian rizki. Inilah bahaya kegoncangan akidah yang ditimbulkan oleh kemiskianan dan kemelaratan. Karena itu, Yusuf Qardhawi pernah berkata: “Manakala kemiskinan itu pergi ke suatu negeri, kakafiran akan meminta padanya dengan ucapan bawalah aka bersama.” 59 Kemiskinan memang sangat berdampak negatif terhadap perilaku dan moral sesorng. Kesengsaraan hidup memberi stimulus untuk melakukan tindakan nekat dengan melakukan tindakan nekat dengan melakukan kriminal, menjual harga diri, bahkan gelap mata dengan membahayakan diri sendiri atau bunh diri dengan cara tragis. Himpitan ekonomi tersebut juga ancaman bagi akidah umat Islam. Terutama kaum miskinyang hidup di lingkungan orang kaya yang tidak peduli dengan nasib 59 Yusuf Qardhawi, Konsepsi Islam dalam Mengentas Kemiskian, Terj. Umar Fanany, B.A., Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1996, h. 14 mereka. Dalam kondisi ini kemiskinan cenderung menawarkan keragu-raguan terhadap keadilan dalam membagikan rezeki, bahkan di beberapa daerah di indonesia, kondisi ini ditengarai paling rentan terhadap pemurtadan. Maka Rasullullah pernag berdoa: ‘Aku berlindung kepada-Mu dari kemiskinan dan kekufuran.” H.R. Abu Dawud. Dengan demikian, terjadinya tindakan kriminal dan menggejalanya penyimpangan nilai-niali sosial-keagaman dapat dipastikan terjadi, dan pada gilirannya hal itu akan menjurus pada mengabaikan nilai-nilai agama secara praktis.

BAB III GAMBARAN UMUM DESA CINANGKA KECAMATAN CIAMPEA