Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

62

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah PT. Bursa Efek Indonesia JSX Monthly 2002 Pasar modal merupakan sebagai bagian dari sektor keuangan bukanlah merupakan barang baru di indonesia. Sejarah pasar modal Indonesia sebenarnya telah mulai sejak pemerintahan Hindia Belanda mendirikan bursa efek di Batavia pada tanggal 14 desember 1912 yang diselenggarakan oleh Vereniging Voor de Effectenhandel, dengan mendasarkan pada pengalaman di negeri Belanda, pendirian bursa efek stock Exchange di Batavia adalah dalam rangka memupuk sumber pembiayaan bagi perkebunan milik Belanda yang tumbuh secara besar- besaran di Indonesia. Efek yang diperjual belikan merupakan saham dan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Hindia Belanda, serta efek-efek Belanda lainnya. Dengan perkembangan Bursa Efek di Batavia, pada tanggal 11 januari 1925 di buka Bursa Efek Surabaya, kemidian disusul dengan pembukaan bursa efek di Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Sayang sekali, aktivitas pasar modal di Indonesia terpaksa seluruhnya terhenti akibat terjadinya perang dunia ke dua. Sejak tahun 956 pemerintah telah mencoba untuk mengaktifkan kembali pasar modal sebagaimana sarana pembiayaan kegiatan ekonomi. 63 Pada awalnya pemerintah mendorong pertumbuhan pasar modal melalui pemberian fasilitas perpajakan, baik kepada perusahaan-perusahaan yang go publik maupun para investor serta lembaga-lembaga penunjang yang terkait termasuk broker dan dealer. Fasilitas perpajakan kemudian dihapuskan setelah diberlakukan peraturan perpajakan baru pada tahun 1983, sedangkan pajak penghasilan atas bunga deposito dan tabungan berjangka lainnya ditunda pemungutannya. Keadaan ini sudah tentu mengakibatkan iklim investasi di pasar modal kurang menarik. Oleh karena itu kemudian pemerintah berusaha mendorong kembali pertumbuhan pasar modal dengan mengeluarkan paket-paket deregulasi, seperti paket Desember 1987, paket Oktober 1988, dan paket Desember 1988, salah satu isi paket tersebut yang terpenting adalah dinaikannya pajak penghasilan atas bunga depositodan tabungan berjangka lainnya sebesar 15 final. Kebijaksanaan pengenaan pajak final atas tabungan dimaksud ternyata berdampak sangat positif terhadap pasar pasar modal, karena pendapatan masyarakat pemodal menjadi berkurang, sehingga mereka cenderung mencari alternatif lainnya dalam menginvestasikan uangnya. Tidak sampai tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM, institusi baru dibawah Departemen Keuangan. Kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar sahampun mulai meningkat seiring dengan perkembangannya pada tahun 1990, pada tahun 1991, bursa saham yang dinamis di Asia. 64 Swastanisasi bursa saham menjadi PT. Bursa Efek Jakarta ini mengakibatkan beralihnya fungsi Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM. Pada tanggal 13 Juli 1992, Bursa Efek Jakarta BEJ diswastakan dan mulai menjalankan pasar saham di Indonesia, sebuah awal pertumbuhan baru setelah terhenti sejak didirikan pada awal abad ke 19. tahun 1995 adalah Bursa Efek Jakarta meluncurkan Jakarta Automated Trading System JATS, sebuah sistem perdagangan manual. Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih menjamin kegiatan pasar yang fair dan transparan dibanding sistem perdagangan manual. Tahun 2002 Bursa Efek Jakarta mulai menerapkan perdagangan jarak jauh Remote Trading, sebagai upaya meningkatkan akses pasar, efesiensi pasar, kecepatan dan frekuensi perdagangan. Tahun 2007 penggabungan antara Bursa Efek Surabaya BES dan Bursa Efek Jakarta BEJ menjadi Bursa Efek Indonesia BEI. 2. Lembaga-lembaga yang terlibat di Bursa Efek Indonesia Sebagai suatu bisnis yang berdampak sosial yang sangat luas, Bursa Efek Indonesia melibatkan banyak lembaga masing-masing pihak mempunyai peranan dan fungsi yang berbeda-beda dan saling menunjang kepentingan pihak lainnya. Pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan di Bursa Efek Indonesia adalah 65 a. Perusahaan yang go publik Emitmen Adalah perusahaan yang melakukan emisi atau yang telah melakukan penawaran dalam surat berharga. Pihak ini membutuhkan dana guna membelanjai operasi rencana investasi. b. Perusahaan Efek Perusahaan efek adalah perusahaan yang telah memperoleh izin usaha untuk beberapa kegiatan seperti penjamin emisi efek, perantara perdagangan efek, manajer investasi, atau penasehat investasi. c. Lembaga Kliring dan Penyelesaian Penyimpanan Adalah suatu lembaga yang menyelenggarakan kliring dan penyelesaian transaksi yang terjadi di bursa efek, penyimpanan efek serta penitipan harta untuk pihak lain. d. Perusahaan Reksa Dana Adalah pihak yang kegiatan utamanya melakukan investasi, investasi kembali reinvestasi atau pedagang efek. e. Lembaga Penunjang Lembaga penunjang meliputi tempat penitipan harta, wali amanat atau penanggung yang menyediakan jasa, tempat penitipan harta adalah pihak yang menyelenggarakan penyimpanan harta dalam penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak tanpa mempunyai hak kepemilikan atas harta tersebut. Wali amanat trust agent adalah pihak yang dipercayakan untuk mewakili kepentingan seluruh pemegang obligasi atau sertifikat kredit. Penanggung gurator 66 adalah pihak yang menanggung kembali jumlah pokok atau bunga emisi obligasi atau sekritas kredit dalam emiten cidera janji. Sedangkan Biro Administrasi Efek BAE yang semula berperan penting dalam regestrasi saham, setelah skripless berperan memelihara investasi hingga memantau peroleh deviden, penawaran perdana IPO, atau corporate action lainnya. dan saat ini pencatatan semua saham investor beralih ke kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI. f. Profesi Penunjang Terdiri dari akuntan publik, notaris, perusahaan penilai appraisal dan konsultan hukum. akuntan publik adalah pihak yag memiliki keahlian dalam bidang akutansi dan pemeriksa akuntan auditing. Fungsi akuntan adalah memberi pendapat atas kewajaran laporan keuangan emiten atau calon emiten. Notaris adalah pejabat yang berwenang membuat akte otentik sebagaimana dimaksudkan dalam Staad Glad 1860 No. 3 tentang pengaturan jabatan notaris. Peran notaris adalah membuat perjanjian, penyusunan anggaran dasar dan perubahannya, perubahan pemilik modal dan lain-lain. Penilaian appraisal adalah pihak yang menerbitkan dan menandatangani laporan penilai. Laporan penilai mencangkup pendapat atas aktiva yang disusun berdasarkan pemeriksaaan menurut keahlian penilai. Konsultan hukum adalah ahli hukum yang memberikan dan menandatangani pendapat hukum mengenai emisi atau emiten. fungsi utama konsultan hukum adalah 67 melindungi pemodal atau calon pemodal dari segi hukum. tugasnya antara lain meneliti akte pendirian, izin usaha dan lain-lain. g. Pemodal investor Adalah pihak perorangan maupun lembaga yang menanamkan modal dalam efek-efek yang diperdagangkan. h. Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM Badan Pengawas pasar Modal BAPEPAM merupakan lembaga pemerintahan yang mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Memonitor dan mengatur surat pasar dimana sekuritas-sekuritas dapat diterbitkan dan diperdagangkan secara teratur, wajar, dan efisien dengan maksud untuk melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat. 2. Mengawasi dan memonitor pertukaran sekuritas, clearing, settlement , dan lembaga-lembaga penyimpanan reksa dana, perusahaan sekuritas dan para pialang, berbagai lembaga pendukung pasar modal dan para profesional. 3. Untuk memberikan rekomendasi tentang pasar modal kepada Mentri Keuangan. Dengan fungsi tersebut diharapkan Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM lebih bisa melaksanakan fungsi pengawasan karena kegiatan perdagangan efek dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengannya diselenggarakan oleh Bursa Efek sendiri, selain 68 itu peraturan mulai dilakukan oleh Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM secara konsisten. 3. Mekanisme Perdagangan a. Sistem Perdagangan PT. Bursa Efek Indonesia Perdagangan di Bursa Efek Indonesia BEI terpusat di lantai perdagangan di Jakarta Stock Exchange Building, Jl. Jenderal Sudirman Kav 52 – 53 Jakarta 12190. Hingga saat ini, instrumen- instrumen yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia adalah : saham, bukti right, warant, obligasi, dan obligasi konversi. Sejak 22 mei 1995, sistem perdagangan di Bursa Efek Indonesia BEI sudah menggunakan komputer. Sistem yang tergolong paling modern di dunia ini disebut The Jakarta Automated Trading System JATS, sedangkan kegiatan administratif dan manajemen Bursa Efek Indonesia terpusat di lantai empat gedung yang sama. b. Sistem Pasar : Digerakan oleh Order dan Lelang Terbuka Bursa Efek Indonesia menganut sistem order – driven market atau pasar yang digerakan oleh order-order dari pialang dengan sistem lelang secara terus menerus. Pembeli atau penjual, yang hendak melakukan transaksi harus menghubungi perusahaan pialang. Perusahaan pialang membeli dan menjual efek dilantai bursa atas perintah atau permintaan order investor. akan tetapi, perusahaan 69 pialang juga dapat melakukan jual efek untuk dan atas nama perusahaan itu sendiri sebagai bagian dari investasi portofolio. Setiap perusahaan pialang mempunyai orang yang akan memasuki semua order yang diteria ke terminal masing-masing di lantai bursa. Orang-orang yang bertindak di perusahaan di perusahaan pialang tersebut disebut wakil Perantara Perdagangan Efek WPPE. Dengan menggunakan Jakarta Automated Trading System JATS, order-order tersebut diolah oleh komputer yang akan melakukan matching dengan mempertimbangkan prioritas harga dan prioritas waktu. Dengan demikian sistem perdagangan di Bursa Efek Indonesia BEI adalah sistem lelang secara terbuka yang berlangsung terus menerus selama jam bursa. Hingga saat ini, seluruh order dari pialang memang harus dimasukan ke dalam sistem melalui terminal yang ada di lantai bursa. Namun saat ini, Bursa Efek Indonesia BEI sudah mulai menetapkan akses jarak jauh atau remote trading aces untuk Jakarta Automated Trading System JATS sehingga seluruh perusahaan pialang bisa langsung melakukan perdagangan dari luar lantai bursa, bahkan dari luar Jakarta. a. Penyelesaian Transaksi Transaksi di Bursa Efek Indonesia secara umum bukan transaksi yang bersifat tunai. Bursa menentukan apabila transaksi dilakukan hari ini, maka penyerahan saham dan pembayaran harus diselesaikan melalui PT. Kliring penjamin Efek Indonesia KPEI 70 dan PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI pada hari bursa ke lima T+5 setelah terjadinya transaksi. Penyelesaian untuk transaksi obligasi dilakukan antara anggota bursa yang melakukan transaksi. Sementara itu, penyelesaian untuk transaksi right dilakukan pada T+0 dan penyelesaian pada warant dilakukan melalui PT. Kliring Penjamin Efek Indonesia KPEI dan Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI. b. Sistem Otomatisasi Perdagangan Otomasi sistem perdagangan atau Jakarta Automated Trading System JATS di mulai tanggal 22 Mei 1995. Awalnya, Bursa Efek Indonesia menyediakan 444 unit Trader Worksystem di lantai perdagangan bursa. pada bulan Mei 2000, Bursa Efek Indonesia melakukan perluasan lantai dengan 360 terminal di lantai 5 gedung bursa, perluasan ini dilakukan untuk sementara. Terminal-terminal yang dinamankan Trader Worksystem atau Booth dihubungkan dengan mesin utama perdagangan Trading Engine melalui Jakarta Stock Exchange Network. Pada tahap pertama, implementasi Jakarta Automated rading System JATS lebih dipusatkan pada sistem konversi dari manual ke sistem komputerisasi. Pengembangan implemantasi Jakarta Automated System JAT terdiri atas beberapa tahap, antara lain : 71 1. Implementasi perdagangan tanpa waran scripless trading yang terintegrasi dengan sistem kliring dan penjamin clearing and guarentee system PT. Kliring dan Penjamin Indonesia. 2. Berkenaan dengan peningkatan transaksi, perluasan lantai perdagangan dengan kapasitas 804 booth dilakukan untuk mengantisipasi kebutuhan anggota bursa terhadap fasilitas perdagangan pada pertengahan tahun 2000. 3. Pengembangan sistem perdagangan jarak jauh remote trading. Dengan menggunakan fasilitas ini anggota bursa dapa secara langsung mengakses Jakarta Automated Trading System JATS dari kantornya, kantor pusat maupun kantor cabang. c. Biaya Transaksi Untuk membeli atau menjual saham, investor diwajibkan membayar biaya transaksi kepada perusahaan pialang berdasarkan kesepakatan. dalam peraturan Bursa Efek Indonesia, biaya komisi setinggi-tingginya 1 dari total nilai transaksi beli atau jual. Sementara itu, pialang diwajibkan membayar biaya transaksi sebesar 0,004 dari total transaksi di bursa. Perusahaan pialang diwajibkan membayar biaya-biaya sebagai berikut: 1. Untuk transaksi saham dan right dikenakan sebesar 0,04 dari kumulatif nilai transaksi setiap bulan, dan 0,01 dari biaya 72 tersebut dialokasikan untuk dana jaminan dan kliring yang dikelola oleh PT. kliring penjamin Efek Indonesia KPEI, dan sisanya 0,015 untuk biaya operasional bursa dan 0,006 untuk PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI. 2. Untuk trasaksi obligasi asas unjuk tidak dikenakan biaya transaksi. 3. Untuk anggota bursa yang tidak melakukan transaksi sama sekali, wajib membayar biaya administratif kepada bursa sebeasr Rp. 250.000 per bulan untuk anggota aktif. Pengenaan komisi dan biaya-biaya transaksi ini belum termasuk Pajak Penambahan nilai PPn sebesar 0,1 dari kumulatif nilai transaksi penjulan khusus untuk saham. 73

B. Penemuan dan Pembahasan