Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

46 portofolio Sharpe, Alexander, Bailey : 1999. Model multi faktor mengasumsikan bahwa proses penentuan harga saham melibatkan beberapa faktor. Artinya terdapat beberapa kemungkinan bahwa lebih dari satu faktor penyebab Pervasive Factor dalam perekonomian yang mempengaruhi harga saham. Situasi ekonomi mempengaruhi hampir semua perusahaan. Jadi perubahan dari perekonomian yang diramalkan memiliki dampak yang besar terhadap harga sebagian besar saham.

O. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu mengenai hubungan inflasi, tingkat suku bunga, exchange rate, dan harga saham dilakukan oleh Solnik 1984, Gultekin 1983 untuk pasar modal Amerika. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa korelasi perubahan tingkat bunga dan Stock Return adalah besar dan signifikan untuk setiap negara. Solnik pada tahun 1973 sampai dengan tahun 1983 melakukan penelitian tentang pergerakan infasi, exchange rate, tingkat bunga pada mata uang Dollar amerika, Yen, dan Deutch, Mark, British Pound, hasil penelitian ini ditulis dalam bukunya Internasional Investment. Penelitian ini membuktikan bahwa tingkat bunga dan inflasi bergerak dalam besar dan arah yang sama, sedangkan Exchange Rate bergerak lebih besar dalam arah yang berlawanan. Hal ini menunjukan bahwa exchange rate merupakan variabel yang penting untuk dipertimbangkan. Farrel 1997 menyatakan bahwa variabel-variabel yang signifikan mempengaruhi Return saham adalah tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, 47 tingkat bunga, nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang domestik dan premi resiko. Penelitian lain yaitu Sharpe 1995 mengemukakan bahwa variabel-variabel Multi-Iindex Model yang mempengaruhi Return saham adalah pertumbuhan Produk Domestik Bruto PDB, tingkat bunga, tingkat inflasi, dan harga minyak. Haruman, Setiawan dan Ariyanti 2005 yang melakukan penelitian di BEJ menunjukan bahwa indikator makro yang terwakili oleh nilai tukar rupiah berpengaruh positif signifikan terhadap return saham, sedangkan tingkat inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham. Muhammad Imron 2005 meneliti tentang pengaruh Variabel makro terhadap tingkat pengembalian pasar di Bursa Efek Jakarta BEJ. adapun variabel makro yang diteliti adalah 1 tingkat pengembalian pasar, dalam hal ini diwakili oleh IHSG 2 tingkat inflasi 3 tingkat suku bunga deposito dan 4 persentase perubahan nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah. Ia menggunakan analisis Regresi Linear Berganda dengan Uji F, maka hasilnya adalah bahwa variabel : tingkat inflasi, tingkat bunga deposito bulanan, dan persentase perubahan nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian pasar. sedangkan dengan menggunakan Uji T, maka dinyatakan bahwa variabel : tingkat bunga deposito bulanan mempunyai pengaruh paling besar terhadap tingkat pengembalian pasar. Heliyanti 2007, meneliti tentang pengaruh tingkat suku bunga SBI dan inflasi terhadap Return saham perusahaan farmasi, dengan periode 48 penelitian dari tahun 2001 sampai tahun 2005. dengan menggunakan metode regresi linear berganda, diperoleh hasil penelitian yang menunjukan bahwa inflasi dan tingkat suku bunga SBI berpengaruh positif terhadap Return saham pada industri farmasi. Artinya kenaikan inflasi dan tingkat suku bunga SBI akan mengakibatkan kenaikan Return saham pada industri farmasi.

P. Kerangka Pemikiran