3 Makna Sintaksis
Unsur ini terkait dengan posisi ism dalam kalimat yang mempunyai posisi I’rab. Seorang penerjemah harus mampu mencermati mana
bagian dari teks sumber yang menjadi mubtada’ subbjek, khabar predikat, maf’ul bihi awwal objek, maf’ul bihi tsani komplemen,
tarkib idhafi frasa nominal; aneksi. Makan sintaksis juga berhubungan dengan jumlah fi’liyyah kalimat verbal dan jumlah ismiyyah kalimat
normal.
6. Keuntungan Menjadi Penerjemah
Ada beberapa keuntungan yang bisa didapat oleh seorang penerjemah, berikut beberapa keuntungan dimaksud:
1. Mendapat apresiasi intelektual berupa dicantumkan namanya di
halaman hak cipta. 2.
Mendapat honor layak, yang bervariasi disesuaikan dengan kapasitas yang bersangkutan.
3. Mendapat kesempatan untuk mengtahui isi naskah sebelum orang lain
tahu. 4.
Mengetahui gaya bahasa asli para penulis naskah dan penulis terkemuka.
5. Mendapat kebanggaan intelektual bila naskah yang disuntingnya
mendapat apresiasi luas dari pembaca.
9
9
.
Moch Syarif Hidayatullah, Tarjim Al-An: Cara Mudah Menerjemahkan Arab-Indonesia,
Pamulang: Dikara, 2009,
7. Prospek Penerjemah
Meski belum menepati status sosial yang seharusnya, prospek penerjemah tidak bisa mempunyai keahlian dipandang sebelah mata. Ada banyak profesi yang
bisa ditekuni oleh seorang yang mempunyai keahlian menerjemah. Berikut prospek penerjemah:
1. Penerjemah Profesional
Seiring berkembang pesatnya penerbit-penerbit Islam beberapa tahun belakangan, menjadi penerjemah merupakan profesi yang menjanjikan.
Hampir setiap bulan ratusan buku diterjemahkan untuk diterbitkan. Ini masih tidak memasukan penerjemah dokumen hukumm dan yang lain,
baik yang tersumpah maupun yang belum. 2.
Penulis Profesional Penerjemah adalah salah satu orang yang paling potensial untuk
menjadikan penulis yang hebat dan handal. Banyak penulis terkemuka yang mulai kariernya sebagai penerjemah.
3. Editor Profesional
Penerjemah adlah salah satu orang yang paling membutuhkan tenaga editor yang menguasai dua bahasa Bsa dan Bsu. Biasanya, penerbit
memilih penerjemah-penerjemah yang sudah handal. Alasannya,
penerjemah lebih dekat secara emosi dengan Bsu dari pada orang yang tidak menguasai Bsu.
4. Wartawan Profesional baik di media maupun di media elektronik
Semenjak perang Irak, perhatian terhadap Negara Timur Tengah menjadi kian besar. Dengan kondisi seperti itu, penerjemah baik
interpreter maupun translator menjadi profesi yang sangat menjanjikan. 5.
Dosen Belum banyak Universitas atau Institute yang membuka jurusan
penerjemahan. Dengan prospek terjemah yang sedemikian baik, beberapa Universitas dan Institute terkemuka mulai menjajaki kapasitas
untuk membuka jurusan penerjemahan. Itu artinya, seorang yang memenuhi kapasitas sebagai penerjemah dan memiliki kapasitas
akademis yang baik mendapat kesempatan untuk berkiprah menjadi
dosen. Apalagi, teori dan praktik terjemah. B.
GAMBARAN UMUM PUNGTUASI BAHASA INDONESIA 1.
Definisi Pungtuasi
Kata pungtuasi berasal dari kata Yunani “Punctus” yang berarti “poin”. Pungtuasi mengarah pada system tanda atau poin yang dimasukkan ke dalam teks
untuk memperjelas arti atau tanda perubahan dalam intonasi. Pungtuasi yang lazim digunakan dewasa ini menurut Gorsys Keraf didasarkan atas nada dan lagu
suprasegmental, dan sebagian didasarkan atas relasi gramatikal, frase, dan inter- relasi antar bagian kalimat hubungan sintaksis.
10
Bahasa dalam pengertian sehari-hari adalah bahasa lisan, sedangkan bahasa tulis merupakan pencerminan kembali dari bahasa lisan itu dalam bentuk simbol-
simbol tertulis. Dalam percakapan secara lisan jelas terdengar bahwa kata-kata seolah-olah dirangkaikan satu sama lain, serta di sana-sini terdengar perhentian
sebentar atau agak lama dengan suara menaik atau menurun. Di samping itu masih terdapat ekspresi-ekspresi air muka, berupa
menggerak-gerakkan alis mata, menggeleng-gelengkan atau mengangguk- anggukan kepala, mengangkat bahu, mengacungkan tangan dan sebagainya.
Untuk memudahkan pembaca mengikuti jejak bahasa lisannya, diciptakanlah tanda-tanda atau gambar-gambar yang melambangkan ciri-ciri suprasegmental
dalam sebuah tutur. Pungtuasi atau tanda-tanda sebagai hasil usaha menggambarkan unsure-
unsur suprasegmental itu, tidak lain dari gambar-gambar atau tanda yang secara konvensional disetujui bersama untuk member kunci kepada pembaca terhadap
apa yang ingin disampaikan kepada mereka. Kata ‘ya’ dapat diucapkan sedemikian rupa untuk menyatakan persetujuan
yang bersemangat, atau bernada kemalu-maluan, kebimbangan dan kekurang- percayaan, atau sebagai suatu penolakan kasar. Banyak sekali warna arti yang
dapat diberikan kepada suatu ucapan dengan perbedaan variasi kecepatan, keras- lembut, dan intonasi yang berlainan.
10
Gorys Keraf, op. Cit., h.14
Semuannya begitu biasa dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak timbul persoalan bagi pendengar. Setiap orang yang diajak bicara langsung memahami
apa fungsi dari suara naik atau turun. Semuanya itu baru menjadi persoalan bila percakapan-percakapan atau bahasa lisan itu ditranskripsikan dalam tulisan.
Bahasa terdiri dari dua aspek yaitu aspek makna dan aspek bentuk. Aspek bentuk dibagi menjadi unsur segmetal dan unsur suprasegmental.
Unsur segmental, yaitu unsur bahasa yang dapat dibagi atas bagian-bagian yang lebih kecil, meliputi: fonem, morfem, kata, frasa, kalimat, dan wacana.
Sedangkan unsur suprasegmental adalah unsur bahasa yang kehadirannya tergantung kepada unsur segmental, meliputi: tekanan keras, tekanan tinggi
nada, dan tekanan panjang, yang disebut intonasi.
11
Unsur-unsur segmental dinyatakan secara tertulis dengan abjad, persukuan, penulisan kata dan sebagainya. Unsur-unsur suprasegmental beserta gerak-gerik
dan air muka belum dapat dilukiskan dengan sempurna, unsur suprasegmental itu lalu dinyatakan secara tertulis melalui tanda-tanda baca atau pungtuasi.
Pungtuasi dibuat berdasarkan dua hal utama yang saling melengkapi, yaitu: 1. Didasarkan pada unsur suprasegmental pada hubungan sintaksis, yaitu:
1. Unsur-unsur sintaksis yang erat hubungannya tidak boleh dipisahkan
dengan tanda-tanda baca 2.
Unsur-unsur sintaksis yang tidak erat hubungannya harus dipisahkan dengan tanda-tanda baca.
2. Macam-macam Pungtuasi