UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
meningkatkan stabilitas termal dari material. Penggunaan sorbitol juga diharapkan untuk  meningkatkan  ketahanan  terhadap  air  serta  sifat  tariknya  Li    Huneault,
2011.
2.7.2. Pelarut
Asam  laktat  tidak  berwarna  atau  agak  berwarna  kekuningan,  praktis tidak berbau, kental, cairan yang tidak mudah menguap dan higroskopis. Memiliki
rumus kimia C
3
H
6
O
3
dengan nama kimia  2-asam  hidroksipropionat. Asam  laktat memiliki  berat  molekul  90,08,  dan  titik  didih  122
o
C  pada  2  kPa  15  mmHg. Asam  laktat  terdiri  dari  campuran  2-asam  hidroksipropionat,  yang  merupakan
produk  kondensasi,  seperti  asam  laktoyllaktik  dan  asam  polilaktik  lainnya,  serta air Rowe et al., 2009.
Gambar 4. Struktur Kimia Asam Laktat Rowe et al., 2009
Dalam  penelitian  ini  asam  laktat  berfungsi  sebagai  pelarut  dari  kitosan. Asam  laktat  dapat  bercampur  dengan  etanol  95,  eter  dan  praktis  tidak  larut
dalam  kloroform  Rowe  et  al.,  2006.  Dalam  struktur  kimianya,  asam  laktat merupakan  salah  satu  molekul  terkecil  yang  memiliki  sifat  optis  aktif  yang
mempunyai  satu  atom  karbon  kiral  sehingga  memiliki  dua  bentuk  enantiomer, yaitu  L-  dan  D-laktat  Astuti,  2008.  Kitosan  merupakan  poliglukosamin  yang
dapat  larut  dalam  kebanyakan  asam  seperti  asam  asetat,  asam  laktat  atau  asam- asam  organik  adipat,  malat,  asam  mineral  seperti  HCl,  HNO
3
pada  konsentrasi 1  dan  mempunyai  daya  larut  terbatas  dalam  asam  fosfat  dan  tidak  larut  dalam
asam sulfat Astuti, 2008.
15
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1.   Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian  ini  dilakukan  di  Laboratorium  Multiguna  Program  Studi Pendidikan  Dokter,  Laboratorium  Bioavailability  and  Bioequivalence  PBB
Program  Studi  Farmasi,  Laboratorium  Natural  Product  Chemistry  PNA Program  Studi  Farmasi,  Laboratorium  Sterile  Preparation  Technology  PST
Program Studi Farmasi, dan Laboratorium Environmenal Health HEN Program Studi  Kesehatan  Masyarakat  UIN  Syarif  Hidayatullah  Jakarta,  Sentra  Teknologi
Polimer  dan  Pusat  Aplikasi  Teknologi  Isotop  dan  Radiasi  PATIR  -  Badan Teknologi  Nuklir  BATAN.  Penelitian  ini  dilakukan  selama  5  bulan  dari  bulan
Agustus sampai Desember 2012.
3.2.    Alat Penelitian
Pipet  mikro  Wigen  Hauser,  hot  plate  stirrer  Advantec  SRS710HA, Jepang, desikator, neraca analitik Ogawa Seiki, Jepang, vacuum, alat pemotong
dumb  bell  Saitama,  Japan,  tensile  tester  Strograph-R1  Toyoseiki,  Jepang,  pH meter  Horiba  F-52,  oven  Eyela  NDO-400,  Jepang,  digimatic  micrometer
Mitutoyo,  Jepang,  sonikator  Bransonic  5510,  Jepang,  mikroskop  Olympus, irradiator  sinar  gamma,  gelas  beker,  buret,  spuit,  dan  peralatan-peralatan  gelas
yang umum digunakan di laboratorium.
3.3. Bahan Penelitian
Serbuk  kitosan  PT.  Biotech  Surindo,  Natrium  Tripolifosfat  Wako, Japan,  Asam  Laktat  PT.  Bratachem,  Gliserol  PT.  Bratachem,  Sorbitol  PT.
Bratachem, Asam Asetat PT. Bratachem, Buffer Fosfat pH 7,4, NaOH, Silika Gel dan Aquadest.