Karakteristik Fisik HASIL DAN PEMBAHASAN

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 110 115 120 125 130 135 T50°C NI T60°C NI T50°C I T60°C I Ketebalan adalah pemotongan ikatan rantai utama degradasi dan pembentukan ikatan kimia antara molekul polimer berbeda crosslinking Nikham, 2006. Depolimerisasi yang disebabkan oleh pemecahan rantai polimer dan proses oksidasi akan menurunkan kekuatan serta modulus elastisitas pada umumnya Chapiro, 1962.

4.3. Karakteristik Fisik

4.3.1. Ketebalan Tabel 4.3. Ketebalan film Sampel Tebal µm T50°C NI T60°C NI T50°C I T60°C I 1 123,889 ± 10,240 113,667 ± 15,240 125,778 ± 9,795 116,667 ± 15,588 2 136,889 ± 10,659 106,000 ± 10,665 140,111 ± 11,197 108,000 ± 10,618 3 131,444 ± 7,452 135,444 ± 6,085 134,000 ± 6,614 137,111 ± 5,776 Rata-rata 130,741 ± 9,450 118,370 ± 10,663 133,296 ± 9,202 120,593 ± 10,661 Gambar 4.5. Diagram ketebalan film Evaluasi karakteristik fisik sebuah film meliputi, pengamatan visual, ketebalan dan pemeriksaan morfologi permukaan film. Pembentukan film UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan parameter yang berpengaruh terhadap ketebalan film. Pemeriksaan morfologi permukaan film dilakukan dengan mikroskop cahaya untuk mengetahui mikrostruktur permukaan film Park et al., 1996; Astuti, 2008. Berdasarkan hasil yang diperoleh, film T60°C lebih berwarna kekuningan dibandingkan dengan film T50°C. Hal ini dikarenakan warna kekuningan tersebut disebabkan oleh temperatur yang tinggi. Faktanya, bahwa temperatur yang lebih tinggi dapat menyebabkan peningkatan reaksi Maillard. Film T60°C NI mempunyai ketebalan lebih tipis dibandingkan dengan film T50°C NI yang berbeda secara signifikannyata dengan p = 0,0025 0,025. Hasil ketebalan T50°C NI dan T60°C NI secara berturut-turut adalah 130,741 ± 9,450 dan 118,370 ± 10,663 µm. Hal ini dikarenakan s uhu yang digunakan untuk pengeringan akan sangat berpengaruh terhadap kecepatan pembentukan film dan penguapan bahan pelarut. Suhu terlampau tinggi akan mengakibatkan film menjadi sangat tipis, kering, dan retak. Hal ini karena proses pengeringan berjalan lebih cepat dibandingkan proses pembentukan film. Bahan-bahan pembentuk film akan cepat menguap sebelum terjadi pembentukan film Astuti, 2008. Sedangkan untuk film T50°C I dan T60°C I, masing-masing film menunjukkan ketebalan yang sedikit agak meningkat yang berbeda secara signifikannyata dengan p = 0,000 0,025 dan p = 0,000 0,025. 4.3.2. Mikroskopik Permukaan Film Keterangan : a T50°C NI b T60°C NI c T50°C I d T50°C I Gambar 4.6. Gambar mikroskopik permukaan film perbesaran 400x a b c d UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pada pemeriksaan morfologi, permukaan kedua sampel film terlihat tidak ada yang berbeda antara T50°C NI dan T60°C NI maupun T50°C I dan T60°C I. Permukaan film homogen, rata, halus, rapat dan berpori kecil.

4.4. Karakteristik Fungsional