Latar Belakang Maksud dan Tujuan Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perekonomian Indonesia minyak kelapa sawit mempunyai peranan sebagai primadona ekspor non migas. Adanya oreintasi pemerintah kearah agroindustri yang merupakan salah satu cabang industri yang punya prospek cerah dimasa mendatang. Hal ini didukung oleh adanya sumber daya manusia serta tersedianya peluang pasar yang cukup besar, baik didalam maupun diluar negeri. Melihat prospek yang menjanjikan diatas ditambah dengan luasnya areal kebun kelapa sawit di Indonesia maka banyak dibuka perkebunanan kelapa sawit yang juga diikuti dengan banyaknya berdiri industri pengolahan kelapa sawit. Dengan banyak berdirinya industri tadi memaksa kepada setiap para insan yang berkecimpung dalam bidang teknologi engineering untuk dapat memanfaaatkan ilmunya dalam pengoperasian dan pembuatan alat – alat industri pengolahan tersebut. Pertumbuhan industri manufaktur dan pengecoran logam saat ini telah meningkat dalam memenuhi permintaan pasar untuk peralatan dan perlengkapan pabrik kelapa sawit seiring dengan meningkatnya konversi hutan di pulau Sumatra dan Kalimantan menjadi perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Untuk menghasilkan produk yang dapat bersaing maka perlu diadakan telaah perencanaan proses pengecoran logam khususnya dalam pembuatan komponen pabrik kelapa sawit dalam hal ini membahas mengenai perencanaan dan proses pembuatan poros digester yang digunakan pada sebuah pabrik kelapa sawit dengan kapasitas Universitas Sumatera Utara olahan 12 ton TBS Jam. Proses pembuatan dari hasil perencanaan dilakukan dengan teknik pengecoran logam dengan menggunakan cetakan pasir yang relatif mudah dan ekonomis.

1.2 Maksud dan Tujuan Perencanaan

Maksud dari perencanaan ini adalah untuk mengenal lebih dekat dan memahami proses pengecoran logam yang berlaku di industri dengan pembekalan materi yang diperoleh mahasiswa dari bangku kuliah. Tujuan dari perencanaan ini adalah mahasiswa dapat merencanakan dan memilih bahan cetakan , merencanakan dimensi pola dan merencanakan sistim saluran dan penambah yang sesuai serta dapat menambah wawasan tentang teknik pengecoran logam.

1.3 Batasan Masalah