Cawan Tuang Pengalir Saluran Masuk

maka dari table 4.2 diperoleh diameter saluran turun 40 mm. Tinggi saluran turun adalah 5 x diameter saluran turun yaitu 200 mm. Sedangkan luas saluran turun adalah sebagai berikut : A st = 4 π . d 2 = 4 π . 40 2 = 1256 mm 2 Pada coran baja penentuan luas saluran masuk dan saluran turun berdasarkan pada perbandingan, luas saluran turun : luas pengalir : luas saluran masuk = 1 : 1,5 – 2 : 2 – 4. Pada perencanaan sistem saluran ini diambil perbandingan untuk ketiganya yaitu sebesar 1 : 2 : 3 , sehingga didapat : o Luas pengalir = 2 . luas saluran turun = 2 . 1256 = 2512 mm 2 o Luas saluran masuk = 3. . luas saluran turun = 3. 1256 = 3768 mm 2 Dari perhitungan sistim saluran diatas didapat bahwa luas saluran masuk dibuat tiga kali lebih besar dari saluran turun. Dalam hal ini luas saluran turun dibuat lebih besar dari pada luas nozel dari ladel untuk mencegah meluapnya logam cair, dan luas pengalir dibuat lebih besar dari pada luas saluran turun dan luas saluran masuk dibuat lebih besar dari luas saluran pengalir, untuk menjamin mudahnya aliran loam cair masuk kedalam cetakan.

4.2.2 Cawan Tuang

Cawan tuang biasanya berbentuk corong atau cawan dengan saluran turun dibawahnya. Cawan tuang harus mempunyai konstruksi yang tidak dapat melalukan kotoran yang terbawa dalam logam cair dari ladel. Oleh karena itu cawan tuang tidak boleh terlalu dangkal . Universitas Sumatera Utara Sebaliknya kalau terlalu dalam, penuangan menjadi sukar dan logam cair yang tersisa dalam cawan akan terlalu banyak sehingga tidak ekonomis. Ukuran cawan tuang yang biasa dipergunakan dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 4.3 Ukuran cawan tuang Panjang = 6d + 0,5d + d + d + 1,5d , dimana d adalah saluran turun = 6 . 40 + 0,5 . 40 + 40 + 40 + 1,5 . 40 = 400 mm Lebar = 4 . d = 4 . 40 = 160 mm Dalam : - Yang terdalam = 5 . d = 5 . 40 = 200 mm - Yang terdangkal = 4,5 d = 4,5 . 40 = 180 mm Universitas Sumatera Utara

4.2.3 Pengalir

Pengalir biasanya mempunyai irisan seperti trapesium atau setengah lingkaran sebab irisan demikian mudah dibuat pada permukaan pisah, dan pengalir mempunyai luas permukaan yang terkecil untuk satu luas irisan tertentu, sehingga lebih efektif untuk pendinginan lambat. Pengalir lebih baik sebesar mungkin untuk melambatkan pendinginan logam cair akan tetapi jika terlalu besar akan tidak ekonomis. Pada perencanaan ini bentuk pengalir dibuat berbentuk trapesium , sehingga sisi-sisi pengalir dapat ditentukan sebagai berikut : Luas pengalir = {A-3+A+3}. 2 1 . A 2512 mm 2 = 2A. 2 1 A 2512 mm 2 = A 2 A = 50,12 mm diambil 51 mm Maka sisi pengalir didapat sebesar 51 mm. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Ukuran pengalir

4.2.4 Saluran Masuk

Saluran masuk dibuat dengan irisan yang lebih kecil daripada irisan pengalir , agar dapat mencegah kotoran masuk kedalam rongga cetakan. Bentuk irisan saluran masuk biasanya berbentuk bujursangkar , trapesium, segitiga atau setengah lingkaran, yang membesar kearah rongga cetakan untuk mencegah terkikisnya cetakan. Dalam hal ini bentuk saluran masuk dibuat berbentuk trapesium. Sisi saluran masuk ditentukan sebagai berikut : Luas pengalir = {A-3+A+3}. 2 1 . A 3768 mm 2 = 2A. 2 1 A 3768 mm 2 = A 2 A = 61,38 mm diambil 62 mm didapat sisi saluran masuk sebesar 62 mm. Banyak saluran masuk ditentukan dengan rumusan dibawah ini dimana : l = panjang coran t = tebal coran maka banyak saluran masuk yaitu : t . 8 l n ≥ 3 an direncanak 14 2, n 145 . 8 2500 n ⇒ ≥ ≥ Universitas Sumatera Utara

4.3 Penambah