o Panjang Poros P1
: 280 + 161000 x 280 + 2 + 5 = 291,48 mm
o Panjang Poros P2
: 110 + 161000 x 110 + 2 + 5 = 118,76 mm
o Panjang Poros P3
: 40 + 161000 x 40 + 2 + 5 = 47,64 mm
o Panjang Poros P4
: 30 + 161000 x 30 + 2 + 5 = 37,48 mm
o Panjang Poros P5
: 100 + 161000 x 100 + 2 + 5 = 108,6 mm
o Diameter d1
: 145 + 161000 x 145 + 2 + 5 = 154,32 mm
o Diameter d2
: 118 + 161000 x 118 + 2 + 5 = 126,89 mm
o Diameter d3
: 200 + 161000 x 200 + 2 + 5 = 210,20 mm
o Diameter d4
: 80 + 161000 x 80 + 2 + 5 = 88,28 mm
o Diameter d5
: 80 + 161000 x 80 + 2 + 5 = 88,28 mm
Gambar 4.2 Poros Digester
4.2 Sistem Saluran
Sisitem saluran adalah jalan masuk bagi cairan logam yang dituangkan kedalam rongga cetakan. Tiap bagian diberi nama , mulai dari cawan tuang dimana
logam cair dituangka n dari ladel sampai saluran masuk kedalam rongga cetakan.
4.2.1 Saluran Turun
Saluran turun dibuat lurus dan tegak dengan irisan berupa lingkaran. Kadang- kadang irisan tersebut mempunyai bentuk yang sama dari atas ke bawah, atau
sebaliknya. Penentuan diameter saluran turun didasarkan pada berat coran dari benda yang dibuat. Dengan tabel berikut dapat ditentukan diameter saluran turun.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Ukuran dari saluran turun , pengalir dan saluran masuk
Berat Coran
kg Diameter
saluran turun
mm Ukuran pengalir
Ukuran saluran masuk Pengalir
tunggal Pengalir
berganda Saluran
masuk tunggal
Saluran masuk
berganda Saluran
masuk tiga
Saluran masuk
empat 50 - 100
30 20 x 20
15 x 15 90 x 6
45 x 6 30 x 6
25 x 6 100 –
200 35
30 x 30 22 x 22
100 x 7 50 x 7
35 x 7 25 x 7
200 – 400
40 35 x 35
25 x 25 -
60 x 8 40 x 8
30 x 8
400 – 800
50 40 x 40
30 x 30 -
75 x 10 50 x 10
40 x 10
800 – 1000
60 50 x 50
35 x 35 -
90 x 12 60 x 12
45 x 12
1600 - 3200
75 60 x 60
45 x 45 -
- 70 x 15
60 x 15
Sumber : Prof.Ir.Tata Surdia M.S Met E, Prof. Dr. Kenji Chijiwa, Teknik Pengecoran Logam, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1986, Hal 52
Massa jenis dari baja coran adalah 7800
3
m kg
, sehingga massa dari poros adalah sebagai berikut :
Volume poros = t
d . .
4
2
π
=
4
π .0,145
2
. 2,5 = 0,0413 mm
3
Massa poros = ρ . V
= 7800 . 0,0413 = 322,14 kg
Universitas Sumatera Utara
maka dari table 4.2 diperoleh diameter saluran turun 40 mm. Tinggi saluran turun adalah 5 x diameter saluran turun yaitu 200 mm. Sedangkan luas saluran turun
adalah sebagai berikut : A
st
=
4
π . d
2
=
4
π . 40
2
= 1256 mm
2
Pada coran baja penentuan luas saluran masuk dan saluran turun berdasarkan pada perbandingan, luas saluran turun : luas pengalir : luas saluran masuk = 1 : 1,5 –
2 : 2 – 4. Pada perencanaan sistem saluran ini diambil perbandingan untuk ketiganya yaitu sebesar 1 : 2 : 3 , sehingga didapat :
o Luas pengalir
= 2 . luas saluran turun = 2 . 1256 = 2512 mm
2
o Luas saluran masuk = 3. . luas saluran turun
= 3. 1256 = 3768 mm
2
Dari perhitungan sistim saluran diatas didapat bahwa luas saluran masuk dibuat tiga kali lebih besar dari saluran turun. Dalam hal ini luas saluran turun dibuat
lebih besar dari pada luas nozel dari ladel untuk mencegah meluapnya logam cair, dan luas pengalir dibuat lebih besar dari pada luas saluran turun dan luas saluran masuk
dibuat lebih besar dari luas saluran pengalir, untuk menjamin mudahnya aliran loam cair masuk kedalam cetakan.
4.2.2 Cawan Tuang