PENATALAKSANAAN REHIDRASI ORAL PADA BALITA DIARE

2.2.3. Praktek atau Tindakan practice Menurut Notoadmodjo, 2003 untuk mewujudkan suatu sikap menjadi tindakan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan. Tingkatan dari praktek atau tindakan, yaitu : 1Persepsi perseption, mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama. 2Respon terpimpin guided response, dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah indikator praktik tingkat kedua. 3 Mekanisme mecanism, apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktik tingkat tiga. 4Adopsi adoption, adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasikannya tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.

3. PENATALAKSANAAN REHIDRASI ORAL PADA BALITA DIARE

Pengobatan diare di rumah yang efektif hanya dapat diberikan oleh ibu. Ibulah yang harus menyiapkan cairan rehidrasi oral dan memberikannya dengan benar, memberikan makanan yang disiapkan dengan benar dan memutuskan kapan harus di bawa ke tempat pengobatan. Ibu dapat melakukan tugas ini dengan benar bila dia jelas mengetahui kebutuhan apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Keterlambatan untuk mendapatkan pertolongan memegang peranan dalam terjadinya kematian akibat diare tersebut, seringkali ibu yang membawa anaknya dalam kedaaan dehidrasi berat dan disertai penurunan Universitas Sumatera Utara kesadaran atau faktor lainnya seperti kejang, sehingga penanganannya menjadi lebih sulit. Padahal dengan terapi awal yang tepat, diare akan mudah disembuhkan. Maka dari itu kesempatan terbaik bagi ibu untuk belajar tentang pengobatan diare di rumah adalah ketika dia membawa anaknya ke tempat pengobatan karena anaknya diare. Sayangnya, kesempatan ini sering hilang karena dokter atau petugas kesehatan tidak berkomunikasi dengan baik terhadap ibu- ibu, akibatnya ibu-ibu sering pulang ke rumah tanpa mengerti bagaimana meneruskan pengobatan anaknya dengan efektif DITJEN, PPM PLP 1999. Sebaiknya dokter atau petugas kesehatan memberikan informasi tentang cara penanganan diare, yaitu pertama langkah yangtepat yang harus dilakukan adal memberikan cairan secukupnya. Ibu – ibu yang balitanya diare sebaiknya memberikan ASI jika anaknya masih menyusui, selain itu anak diberi minum kuah sayur atau sup, oralit, LGG larutan gula garam dan sebagainya. Jika anak bisa memngkonsumsi makanan , ibu hendaknya memberi makanan harian yang di haluskan. Pengetahuan dan kesadaran orang tua terhadap masalah kesehatan anak balitanya tentu sangat penting agar anak yang sedang mengalami diare tidak jatuh pada kondisi yang lebih buruk Kuntari, 2009. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

1. KERANGKA KONSEPTUAL

Kerangka ini disusun berdasarkan perilaku ibu yang mempunyai anak balita yang menderita diare dalam terapi rehidrasi oral pada anak balita yang mengalami diare. Penatalaksaan rehidrasi oral adalah upaya untuk mengoreksi kekurangan cairan dan elektrolit secara cepat, dan kemudian mengganti cairan yang hilang sampai diarenya berhenti. Perilaku ibu pada saat penatalaksanaan rehidrasi oral pada balita diare yang berada di rumah meliputi pengetahuan, sikap, dan tindakan. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka konsep tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Skema 3. Kerangka Konsep Penelitian Perilaku ibu : - pengetahuan - sikap - tindakan Penatalaksanaan rehidrasi oral pada Balita diare yang berada di rumah - Baik - Cukup - Kurang Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Persepsi Ibu Balita Tentang Penyakit Diare Terhadap Tindakan Pencegahan Diare di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2010

2 41 80

Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Perilaku Ketergantungan Merokok pada Pengendara Becak Bermotor di Kelurahan Siringo-ringo Rantauprapat

16 89 70

Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Perilaku Ketergantungan Merokok pada Pengendara Becak Bermotor di Kelurahan Siringo-ringo Rantauprapat

0 4 13

Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Perilaku Ketergantungan Merokok pada Pengendara Becak Bermotor di Kelurahan Siringo-ringo Rantauprapat

0 0 2

Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Perilaku Ketergantungan Merokok pada Pengendara Becak Bermotor di Kelurahan Siringo-ringo Rantauprapat

0 0 4

Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Perilaku Ketergantungan Merokok pada Pengendara Becak Bermotor di Kelurahan Siringo-ringo Rantauprapat

0 0 16

Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Perilaku Ketergantungan Merokok pada Pengendara Becak Bermotor di Kelurahan Siringo-ringo Rantauprapat

0 0 2

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU DALAM REHIDRASI ORAL PADA IBU YANG MEMPUNYAI ANAK DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku dalam Rehidrasi Oral pada Ibu yang

0 1 10

PRAKTIK REHIDRASI ORAL IBU YANG TIDAK BAIK BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEHIDRASI PADA BALITA DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGUNTAPAN 1 BANTUL

0 0 10

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN IBU MENGENAI PEMBERIAN REHIDRASI ORAL PADA BAYI YANG TERKENA DIARE DI BEBERAPA RUMAH SAKIT RUJUKAN TAHUN 2012

0 1 92