Tindakan responden penelitian mengenai penatalaksaan rehidrasi oral dinilai berdasarkan kemampuan responden menjawab benar kuisioner yang
meliputi 10 bagian pernyataan, tindakan responden mengenai penatalaksanaan rehidrasi oral dikatagorikan menjadi 3 katagori yaitu: baik, cukup, kurang. Dari
hasil penelitian in menunjukkan bahwa sebagian besar ibu-ibu di kelurahan siringo-ringo memiliki tindakan baik yaitu 40 responden 74,1.
2. PEMBAHASAN
Dalam pembahasan ini peneliti mendiskusikan pernyataan penelitian yaitu gambaran dan tingkat pengetahuan ibu dalam penatalaksanaan rehidrasi oral pada
balita diare yanng berada di rumah di Kelurahan Siringo-Ringo.
2.1. Gambaran perilaku ibu dalam penatalaksanaan rehidrasi oral pada balita diare
2.1.1. Pengetahuan ibu dalam penatalaksanaan rehidrasi oral pada balita diare
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh mayoritas ibu yaitu sebanyak 52 96,3 menjawab benar bahwa bila anak diare segera diberi oralitlarutan gula
garam. Tingginya persentase ini dapat diasumsikan bahwa pengetahuan responden baik. Dikarenakan informasi yang didapatkan mengenai oralit. Hal ini sesuai
dengan Pendidikan Medik Pemberantasan Diare yang menyebutkan bahwa ibu memerlukan informasi tentang pengobatan diare dirumah, kesempatan
mendapatkan informasi ini didapat ketika ibu membawa anaknya ke tempat pengobatan karena anaknya diare DITJEN, PPM PLP, 1999.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya 35 responden 64,2 menjawab benar dan 19 responden 35,2 salah bahwa air tajin dan air kelapa dapat diberikan pada balita diare.
Hal ini menggambarkan sebagian responden masih masih kurang memahami bahwa air tajin dan air kelapa dapat menjadi pengganti oralit dengan cairan seperti
air tajin1 gelas 200 ml atau 1 gelas air kelapa yang dicampur dengan 1 sendok teh besar gula Uripi, 2004.
Kemudian dari hasil penelitian di dapat bahwa 40 responden 70,4 menjawab salah bahwa cairan gula garam tidak dapat menggantikan cairan oralit
yang dapat mencegah dehidrasi, ini dapat dikatagorikan baik karena lebih dari 50 responden telah memahami bahwa cairan gula garam dapat menggantikan
oralit dan dapat mencegah dehidrasi pada balita diare. Selain itu hasil penelitian diperoleh bahwa 33 responden 66,1 menjawab benar bahwa bubur yang
dicampur kacang-kacangan, sayur ataupun ikan dapat diberikan pada balita diare, ini dapat diasumsikan bahwa sebagian besar dari ibu-ibu berpengetahuan baik,
karena responden mengetahui tentang pemilihan makanan yang dapat diberikan pada balita diare. Karena memberikan makanan dapat memenuhi kebutuhan zat
gizi, baik zat tenaga, pembangun, maupun pengatur tanpa memberatkan kerja usus Uripi, 2004.
Dari hasil penelitian didapat bahwa 48 responden 88,0 menjawab salah bahwa anak yang diare akan dipuasakan. Tingginya persentase ini jelas bahwa
pemahaman ibu-ibu sangat baik bahwa anak yang diare tidak boleh dipuasakan sebab semakin anak tidak diberi makan dan minum maka akan mengakibatkan
Universitas Sumatera Utara
balita dehidrasi berat. Makanan juga mempercepat penyembuhan diare dan juga penting untuk suplai gizi pada balita diare tersebut Kuntari, 2009.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa 47 responden 87,0 menjawab salah bahwa anak yang diare akan tetap diberikan susu formula yang biasa
diberikan, ini diasumsikan bahwa sebagian besar ibu memiliki pengetahuan kurang baik dan belum memahami bahwa susu yang biasa diberikan pada balita
dapat mencegah kekurangan gizinya. Dari hasil penelitian pada pernyataan memberikan minuman lebih banyak
dari biasanya pada anak diare adalah suatu pencegahan dehidrasi, 47 responden menjawab benar, hal ini sesuai dengan DITJEN PPM PLP 1999 yang
menyatakan bahwa anak yang diare membutuhkan cairan yang banyak dari biasanya untuk menggantikan cairan yang keluar dari tinja dan muntah, bila diare
segera berikan cairan yang tepat dalam jumlah yang memadai. Makanan juga penting untuk suplai gizi pada penderita diare tersebut.
Diare dan gizi buruk diketahui merupakan lingkaran setan, gizi buruk mempermudah anak menderita diare dan sebaliknya diare bisa mengakibatkan gizi
buruk. Dari hasil penelitian pada pernyataan diare yang tidak diobati tidak bisa mengakibatkan gizi buruk diperoleh bahwa 47 responden 87,0 menjawab
salah dan 7 reponden 13,0 menjawab benar.
2.1.2. Sikap ibu dalam penatalaksanaan rehidrasi oral pada balita diare yang berada di rumah