Novi Aisha : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Menggunakan Dua Ponsel GSM Dan CDMA Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi
USU, 2009. USU Repository © 2009
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Ponsel
Teknologi komunikasi selular sebenarnya sudah berkembang dan banyak digunakan pada awal tahun 1980-an, diantaranya sistem C-NET yang
dikembangkan di Jerman dan Portugal oleh Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Prancis, sistem Nordic Mobile Telephone NMT yang
dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Erricson, serta sistem TACS yang beroperasi di Inggris. Namun teknologinya yang masih analog membuat
Novi Aisha : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Menggunakan Dua Ponsel GSM Dan CDMA Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi
USU, 2009. USU Repository © 2009
sistem yang digunakan bersifat regional sehingga sistem antara negara satu dengan yang lain tidak saling kompatibel dan menyebabkan mobilitas pengguna
terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja tidak bisa melakukan roaming antar negara.
Teknologi analog yang berkembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat Eropa yang semakin dinamis, maka untuk mengatasi
keterbatasannya, negara-negara Eropa membentuk sebuah organisasi pada tahun 1982 yang bertujuan untuk menentukan standar-standar komunikasi selular yang
dapat digunakan di semua Negara Eropa. Organisasi ini dinamakan Group Special Mobile GSM. Organisasi ini memelopori munculnya teknologi digital selular
yang kemudian dikenal dengan nama Global System for Mobile Communication GSM.
Teknologi seluler masuk ke Indonesia untuk pertama kali di tahun 1984 dengan berbasis teknologi Nordic Mobile Telephone NMT. Ponsel yang beredar
di Indonesia tahun 1985-1992 tidak bisa dimasukkan ke saku baju atau celana karena bentuknya besar dan panjang, dengan berat rata-rata 430 gram dan
harganya rata-rata diatas Rp 10 juta per unit. Teknologi seluler yang dikenal saat itu yakni NMT-470 modifikasi NMT-450 dioperasikan PT Rajasa Hazanah
Perkasa dan sistem Advance Mobile System AMPS ditangani empat operator yakni PT Elektrindo Nusantara, PT Centralindo, PT Panca Sakti, dan
Telekomindo. PT Telkom pada akhir tahun 1993 memulai proyek percontohan seluler
digital Global System for Mobile GSM yang dimulai di Pulau Batam dan Pulau
Novi Aisha : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Menggunakan Dua Ponsel GSM Dan CDMA Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi
USU, 2009. USU Repository © 2009
Bintan. Pada Tahun 1994 PT Satelit Palapa Indonesia Satelindo beroperasi sebagai operator GSM pertama di Indonesia dengan mengawali kegiatan bisnisnya
di Jakarta dan sekitarnya. Saat itu terjadi perubahan besar pada perilaku konsumen dapat bergonta-ganti ponsel dengan nomor yang sama, karena GSM menggunakan
kartu SIM. Teknologinya aman dari penggandaan dan penyadapan serta mutu prima dan jangkauan luas. Terminal ponselnya tidak lagi sebesar ‘pemukul kasti’
dan dapat dikantongi dengan berat maksimal saat itu 500 gram dan harga ponselnya lebih terjangkau.
Proyek Telkom di Batam berlangsung sukses dan dilanjutkan ke provinsi-provinsi di Sumatera yang mengantar pada pendirian Telkomsel pada 26
Mei 1995 sebagai operator GSM nasional bersama Satelindo, Telkomsel dengan produk unggulan Kartu Halo Sukses di Medan, Surabaya, Bandung, dan Denpasar
kemudian masuk ke Jakarta. Pemerintah mendukung pengembangan bisnis ini dengan menghapus pajak bea masuk bagi terminal ponsel sehingga harganya
menjadi lebih murah minimal Rp 1 juta per unit. Telkomsel juga membuat gebrakan dengan cakupan nasional dan Ambon Maluku tercatat pada 29
Desember 1996 sebagai provinsi ke-27 yang dilayani Telkomsel. Di penghujung tahun 1996 PT Excelcomindo Pratama Excelcom Berbasis GSM beroperasi di
Jakarta sebagai operator nasional ketiga GSM di Indonesia. Pemerintah pada tahun 1997 mengeluarkan lisensi baru bagi operator
seluler berbasis teknologi Personal Handy-phone System PHS dan GSM 1800 kepada 10 operator baru yang memberikan lisensi regional. Namun proyek
tersebut urung dilaksanakan karena negeri ini dihantam krisis moneter. Di tahun
Novi Aisha : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Menggunakan Dua Ponsel GSM Dan CDMA Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi
USU, 2009. USU Repository © 2009
ini pula Telkomsel memperkenalkan kartu prabayar GSM pertama di Indonesia yang dinamai Simpati sebagai alternatif dari kartu Halo. Tidak mau ketinggalan
dengan para kompetitornya maka Excelcom meluncurkan kartu prabayar Pro-XL yang memberi alternatif bagi konsumen untuk memilih dengan layanan unggulan
roaming. Satelindo menyusul Telkomsel dan Excelcom dengan meluncurkan kartu prabayar Mentari, dengan keunggulan tarif dihitung perdetik sehingga dalam
waktu singkat menjaring lebih 100.000 pelanggan. Short Message Service SMS pada tahun 2000 mulai digemari oleh
penguna ponsel karena biayanya murah. Seiring dengan perkembangan teknologi terutama dalam bidang komunikasi layanan telepon seluler pun mengalami
kemajuan dengan dilengkapinya fitur GPRS di tahun 2002. Dengan kemampuan GPRS dalam mengirimkan data yang lebih besar maka pengguna ponsel
diperkenalkan dengan layanan MMS ditahun 2003. Teknologi baru pada tahun 2005 muncul pada layanan ponsel. Setelah
GPRS yang mampu membawa lebih banyak data, kemudian munculah teknologi 3G yang mampu membawa data lebih banyak lagi dan pengiriman datanya dapat
dilakukan dalam waktu yang lebih singkat. Fasilitas ini memungkinkan pertukaran data dengan kapasitas yang besar dan berkecepatan tinggi hingga pada ukuran
kilobyte. Hal ini juga didukung dengan munculnya ponsel yang memiliki kemampuan multimedia yang canggih dengan harga yang terjangkau untuk
masyarakat luas. Setelah 3G berhasil meningkatkan kemampuan ponsel kemudian munculah teknologi baru di tahun 2007 yaitu High-Speed Downlink Packet Access
HSDPA atau yang juga dikenal dengan 3,5G. Teknologi ini meningkatkan
Novi Aisha : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Menggunakan Dua Ponsel GSM Dan CDMA Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi
USU, 2009. USU Repository © 2009
kualitas pertukaran data melalui ponsel terutama pada penggunaan browsing di internet.
Teknologi GSM pada akhirnya lebih unggul dikarenakan kapasitas jaringan lebih tinggi, karena efisiensi di spektrum frekuensi dari pada teknologi
NMT dan AMPS. Sekarang, dalam kurun waktu hampir satu dekade, teknologi GSM telah menguasai pasar dengan jumlah pelanggan lebih dari jumlah
pelanggan telepon tetap. CDMA adalah teknologi yang dikembangkan oleh militer Amerika
Serikat pada 1989 dan mulai dioperasikan pada 1995. Teknologi CDMA dapat menggunakan frekuensi yang selama ini dipakai oleh AMPS yaitu 800 mHz.
CDMA juga dapat memakai frekuensi 1.700 mHz. Penggunaan teknologi yang sama membuat sistem AMPS yang analog akan dapat dengan sederhana
bermigrasi ke sistem CDMA yang digital. CDMA digunakan dalam banyak sistem komunikasi, termasuk pada
Global Positioning System GPS dan pada sistem satelit OmniTRACS untuk logistik transportasi. Sistem terakhir didesain dan dibangun oleh Qualcomm, dan
menjadi cikal bakal yang membantu insinyur-insinyur Qualcomm untuk menemukan Soft Handoff dan kendali tenaga cepat, teknologi yang diperlukan
untuk menjadikan CDMA praktis dan efisien untuk komunikasi seluler. Teknologi CDMA saat ini banyak yang melakukan bundling yaitu
melakukan kerja sama dengan berbagai produsen ponsel untuk melakukan penjualan kartu perdana yang sekaligus disertai oleh penjualan ponsel. Awalnya,
paket semacam ini dipakai operator telekomunikasi yang menggunakan teknologi
Novi Aisha : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Menggunakan Dua Ponsel GSM Dan CDMA Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi
USU, 2009. USU Repository © 2009
CDMA di Indonesia karena dalam penetrasi pasar sering kali jenis dan jumlah ponsel dijadikan kendala utama. Begitu pula harga ponsel dinilai masih mahal,
sehingga mengganggu dalam penetrasi pasar. Keuntungan paket ponsel bundling yang ditawarkan di antaranya harga miring tapi bonus yang diperoleh berlimpah.
Mulai dari kartu yang menyertainya, jenis layanan pulsa murah hingga angsuran pesawat ponsel. Paket bundling ini dilakukan oleh operator Mobile-8 Fren yang
bekerjasama dengan produsen ponsel merek ZTE, Telkom Flexi dengan produsen ponsel merek Nexian dan lainnya. Kini GSM juga ada yang melakukan paket
bundling seperti ponsel Nokia dengan kartu Simpati. Di Indonesia telah ada setidaknya empat operator CDMA. Telko m
dengan Flexi-nya, Mobile-8 dengan Fren dan Hepi-nya, Bakrie Telecommunication dengan Esia-nya, dan Indosat dengan StarOne-nya.
Teknologi yang digunakan oleh para operator CDMA kebanyakan masih terbatas pada CDMA 1X dan sedang dalam proses untuk membangun jaringan CDMA 3G.
B. Deskriptif Produk Ponsel