Novi Aisha : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Menggunakan Dua Ponsel GSM Dan CDMA Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi
USU, 2009. USU Repository © 2009
Esia adalah merek dagang keluaran PT Bakrie Telecom Tbk., bergerak melayani masyarakat sejak tahun 2004, Esia telah merambah lebih dari 45 kota
diseluruh Indonesia diberbagai pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Bali sejak dianugrahi lisensi Nasional oleh pemerintah pada akhir Desember
2006. Perusahaan terus mengukuhkan dirinya sebagai trendsetter di Industri Telekomunikasi Indonesia dan menjunjung nilai semangat untuk menjadikan
konektivitas masyarakat sebagai prioritas utama perusahaan. Melalui produk- prouk unggulan yang terbukti sebagai innovator, Bakrie Telecom berhasil meraih
jumlah pelanggan hingga 4,5 juta pada awal tahun 2008. Esia adalah merek layanan operator yang dikeluarkan oleh PT. Bakrie Telecom Tbk, operator
telekomunikasi yang berbasis teknologi CDMA 2000 1x dengan layanan Limited mobility, maksudnya adalah layanan mobilitas jaringan tanpa kabel yang dibatasi
dalam satu kode area. Layanan Esia didapat dengan membeli kartu perdana esia ataupun nomor inject esia yang dipasangkan dengan handset tipe CDMA yang
memiliki frekuensi 800 MHZ.
Gambar 3.6: Ponsel CDMA Esia Sumber: www.myesia.com
C. Perbedaan Ponsel GSM dan Ponsel CDMA
30 Januari 2009
Novi Aisha : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Menggunakan Dua Ponsel GSM Dan CDMA Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi
USU, 2009. USU Repository © 2009
Ada beberapa perbedaan antara ponsel GSM dan ponsel CDMA yaitu:
a. Kecepatan Transfer
CDMA menawarkan kecepatan transfer data yang lebih dibanding GSM. Dengan teknologi CDMA secara teoritis dapat menyampaikan data
hingga 153 kbps. Sedangkan GPRS hanya mencapai 111 kbps. b.
Jangkauan Cakupan wilayah untuk GSM lebih luas dari CDMA karena GSM yang
lebih dahulu ada, lebih mapan dan mencakup wilayah area yang lebih luas bila dibandingkan dengan CDMA. Jangkauan sinyal GSM sudah
meliputi seluruh wilayah Indonesia, bahkan sudah menjangkau seluruh kecamatan di Indonesia. Bagi yang sering bepergian ke luar negeri, tidak
perlu mengganti ponsel maupun operator. Saat ini operator di Indonesia sudah bekerja sama dengan beberapa operator luar negeri.
c. Biaya
Untuk operator CDMA biaya layanan data yaitu Rp. 5kb sedangkan operator GSM biaya layanan data berkisar antara Rp. 10kb-Rp 30kb.
Biaya percakapan CDMA juga lebih murah dibanding GSM. d.
Spektrum sinyal Spektrum sinyal CDMA lebih efisien sehingga setiap pemancar mampu
menangani lebih banyak panggilan secara bersamaan dibandingkan GSM.
e. Frekuensi
Novi Aisha : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Menggunakan Dua Ponsel GSM Dan CDMA Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi
USU, 2009. USU Repository © 2009
Ponsel GSM menggunakan frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz, sedangkan frekuensi CDMA 800 MHz dan 1900 Mhz atau lebih dikenal
dengan CDMA 8001900 dual band. Sebagian besar operator CDMA menggunakan frekuensi 800 MHz sehingga memiliki kualitas sinyal
yang baik.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Uji Validitas dan Reliabilitas
Pengujian instrumen dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 15.0 for windows. Penulis mengajukan kuesioner yang berisi
19 pernyataan yang menyangkut variabel independen yaitu faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi dan varibel
dependen yaitu keputusan konsumen kepada 30 responden untuk keperluan uji validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Dalam uji validitas menggunakan kriteria sebagai berikut: a.
Jika r
hitung
r
tabel
, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid b.
Jika r
hitung
r
tabel
, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid
Tabel 4.1 Validitas Instrumen