2. Metode Penilaian Persediaan Perusahaan
Metode penilaian persediaan yang digunakan perusahaan adalah metode rata-rata average. Pemilihan metode penilaian persediaan ini
didasari oleh harga pokok barang yang cenderung berubah dan untuk memudahkan penentuan harga pokok penjualan dan jumlah persediaan
akhir .
3. Pengendalian Intern Atas Persediaan
PT. Indoteras Sumatera Medan membentuk sistem pengendalian intern atas persediaan dengan tujuan untuk memungkinkan terlaksananya
pengamanan dan menghindari kecurangan terhadap persediaan yang dimiliki atau dengan kata lain menciptakan alat-alat pembantu pengawasan
sehingga pelaksanaan pengolahan persediaan yang dimiliki dari pembelian sampai penjualan dapat dicapai dengan efisien dan efektif.
Secara umum, pengendalian intern persediaan pada perusahaan dibagi atas:
1. Pengawasan Fisik
Persediaan barang pada perusahaan berupa benda berwujud. Oleh karena itu, perusahaan melakukan pengawasan fisik dengan berbagai cara
seperti: a.
Pencegahan terhadap pencurian Gudang terdiri dari bangunan plat baja, dimana hanya bagian gudang
yang boleh keluar masuk ke gudang. Untuk pengambilan barang dari gudang, harus dilakukan dengan bon permintaan barang atau faktur
penjualan. Akan tetapi, jumlah karyawan yang bertugas di bagian
Hesti Armaya Manik : Pengendalian Intern Atas Persediaan Pada PT. Indoteras Sumatera Medan, 2009 USU Repository © 2008
gudang masih sedikit dan belum diimbangi dengan kegiatan yang terjadi di gudang, sehingga sering terjadi bagian penjualan dapat langsung
masuk ke gudang untuk membantu bagian gudang dalam pengambilan barang yang akan dijual.
b. Pencegahan terhadap kebakaran
Untuk melindungi persediaan dari bahaya kebakaran, perusahaan menyediakan tabung gas anti api pada setiap sudut gudang. Persediaan
gudang diasuransikan terhadap kebakaran, sehingga apabila terjadi hal tersebut dapat diperoleh ganti rugi dari perusahaan asuransi.
c. Pemeriksaan pengeluaran dan penerimaan barang
Bagian gudang bertugas untuk memeriksa setiap barang yang akan dibawa gudang, misalnya karena adanya pembelian dan juga
mengadakan pengawasan terhadap pengeluaran barang, misalnya karena adanya penjualan. Barang yang diterima dan dikeluarkan akan dicatat
oleh bagian gudang secara manual dalam daftar penerimaan dan pengeluaran barang. Oleh karena jumlah karyawan yang bertugas di
bagian gudang masih sedikit, sehingga pengawasan yang dilakukan menjadi tidak optimal. Hal ini memperbesar terjadinya resiko
kehilangan barang dan kecurangan dalam manipulasi data persediaan barang.
d. Perhitungan fisik barang
Setiap akhir bulan, diadakan perhitungan fisik yang dilakukan oleh bagian gudang dan dibantu oleh bagian akuntansi. Bagian akuntansi
akan mencatat jumlah persediaan barang di gudang. Selain itu, pada
Hesti Armaya Manik : Pengendalian Intern Atas Persediaan Pada PT. Indoteras Sumatera Medan, 2009 USU Repository © 2008
akhir bulan bagian gudang akan membuat laporan persediaan dan laporan ini akan diaudit kembali oleh bagian akuntansi untuk
mengetahui apakah terjadi selisih jumlah persediaan fisik di gudang yang dicatat oleh bagian akuntansi dengan jumlah persediaan yang
dilaporkan oleh bagian gudang. Akan tetapi, pelaksanaan pengawasan terhadap perhitungan fisik barang tidak berjalan dengan baik, sehingga
sering terjadi jumlah persediaan yang dilaporkan oleh bagian gudang tidak sama dengan jumlah persediaan yang dicatat oleh bagian
akuntansi. Masalah ini dapat terjadi karena lemahnya pengawasan persediaan oleh bagian gudang sehingga terjadi kehilangan barang.
2. Pengawasan Akuntansi