Sistem Persediaan Tinjauan tentang Persediaan

Rhein Alde N Sinulingga : Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Dalam Menghasilkan Informasi Yang Berguna Pada Pt.Charoen Pokphand Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 tenaga kerja yang tidak dapat secara langsung dikaitkan dengan proses pengerjaan produk tertentu. Biaya ini meliputi biaya produksi umum seperti penyusutan, pemeliharaan, reparasi, pajak, kekayaan, asuransi, serta biaya penerangan, pemanasan dan pembangkit tenaga.

c. Barang jadi

Barang jadi merupakan produk yang telah diproduksi dan menunggu untuk dijual. Pada saat produk ini diselesaikan, biaya yang diakumulasikan dalam proses produksi ditransfer dari Barang dalam Proses ke perkiraan persediaan barang jadi.

3. Sistem Persediaan

Catatan persediaan dapat diselenggarakan baik dengan basis periodik ataupun dengan basis perpetual. Sistem persediaan periodik memerlukan inventorisasi fisik, yaitu penghitungan, pengukuran atau penimbangan barang pada akhir periode akuntansi untuk menetapkan kuantitas yang ada sehingga porsi biaya yang terbawa ke masa depan bisa ditentukan. Sistem persediaan perpetual memerlukan pengelolaan catatan yang menyajikan ikhtisar berlanjut atas pos-pos persediaan yang ada pada perusahaan. Masing-masing kelompok barang memiliki persediaan barang yang ada pada perusahaan. Penambahan dan penurunan persediaan dicatat dalam perkiraan masing-masing, saldo yang dihasilkan merupakan jumlah yang ada dalam perusahaan. Sistem persediaan perpetual dapat diselenggarakan hanya dengan mencatat kuantitas saja atau dengan mencatat kuantitas dan harga. Dalam organisasi manufaktur, sistem perpetual yang diterapkan pada persediaan memerlukan pencatatan setiap pergerakan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Jika digunakan sistem perpetual, perhitungan fisik atas persediaan Rhein Alde N Sinulingga : Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Dalam Menghasilkan Informasi Yang Berguna Pada Pt.Charoen Pokphand Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 yang ada dalam perusahaan harus dilakukan sedikitnya sekali setahun untuk memperkuat jumlah saldo yang terdapat dalam pembukuan. Frekuensi penghitungan fisik bervariasi tergantung pada sifat barang, tingkat perputarannya dan tingkat pengendalian internal. Dalam prakteknya, semua perusahaan dagang dan manufaktur besar serta banyak organisasi telah menerapkan sistem persediaan perpetual. Sistem ini merupakan suatu pengecekan dan pengendalian berkesinambungan atas persediaan. Perencanaan pembelian dan produksi akan dipermudah, jumlah persediaan yang ada di perusahaan dapat terjamin keserasiannya, dan kerugian yang terjadi karena kerusakan dan pencurian akan terungkap sepenuhnya. Biaya tambahan untuk menyelenggarakan sistem tersebut biasanya akan terimbangi karena manfaat yang diperoleh manajemen.

4. Metode Pencatan Persediaan