Persediaan bahan baku Barang dalam proses

Rhein Alde N Sinulingga : Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Dalam Menghasilkan Informasi Yang Berguna Pada Pt.Charoen Pokphand Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 yang mengubah persediaan produk dalam proses seluruhnya berupa intern perusahaan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.14 2004:14.1 memberikan pengertian persediaan yang lebih spesifik sebagai berikut: Persediaan adalah aktiva: a. tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal; b. dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan atau; c. dalam bentuk bahan atau perlengkapan supplies untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa

2. Jenis-jenis persediaan Istilah persediaan atau persediaan barang dagang pada umumnya diterapkan

untuk barang-barang yang dimiliki oleh perusahaan dagang, baik perusahaan dagang besar maupun eceran, apabila barang tersebut diperoleh dalam keadaan yang siap untuk dijual kembali. Istilah bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi berkaitan dengan persediaan perusahaan manufaktur.

a. Persediaan bahan baku

Bahan baku merupakan barang-barang yang diperoleh untuk digunakan dalam proses produksi. Beberapa bahan baku diperoleh secara langsung dari sumber-sumber alam. Akan tetapi, lebih sering bahwa bahan baku diperoleh dari perusahaan lain yang merupakan produk akhir pemasok tersebut. Sebagai contoh, kertas cetak merupakan produk akhir dari pabrik kertas, tetapi merupakan bahan baku bagi perusahaan percetakan. Meskipun istilah bahan baku dapat digunakan secara luas untuk mencakup seluruh bahan baku yang digunakan dalam proses produksi, namun sebutan ini Rhein Alde N Sinulingga : Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Dalam Menghasilkan Informasi Yang Berguna Pada Pt.Charoen Pokphand Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 sering dibatasi untuk barang-barang yang secara fisik dimasukkan ke dalam produk yang dihasilkan. Istilah bahan penolong atau pembantu digunakan untuk menyebut bahan tambahan, yaitu bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi tetapi tidak secara langsung dimasukkan ke dalam produk. Bahan baku yang secara langsung digunakan dalam produksi barang-barang tertentu sering disebut bahan langsung, bahan penolong disebut bahan tak langsung. Walaupun bahan penolong dapat diikhtisarkan secara terpisah, barang-barang tersebut harus dilaporkan sebagai bagian dari persediaan perusahaan karena akhirnya akan dipakai dalam proses produksi. Bahan-bahan penolong yang dibeli untuk digunakan dalam penyerahan barang, penjualan, dan berbagai fungsi administratif umum lainnya tidak boleh dilaporkan sebagai bagian persediaan, tetapi sebagai beban dibayar di muka prepaid expense.

b. Barang dalam proses

Barang dalam proses yang juga disebut pekerjaan dalam proses terdiri dari bahan baku yang sebagian telah diproses dan perlu dikerjakan lebih lanjut sebelum dapat dijual. Persediaan ini meliputi tiga unsur biaya: bahan langsung, upah langsung dan overhead pabrik atau overhead produksi. Biaya bahan yang secara langsung dikaitkan dengan barang-barang dalam produksi dikelompokkan dalam bahan langsung. Biaya pekerja yang secara langsung dapat dikaitkan dengan barang-barang dalam produksi dikelompokkan dalam upah langsung. Bagian overhead pabrik yang dapat dialokasi ke barang-barang dalam produksi merupakan unsur overhead pabrik atau overhead produksi. Overhead pabrik terdiri dari seluruh biaya produksi selain bahan langsung dan upah langsung. Biaya ini meliputi bahan penolong yang digunakan dan biaya Rhein Alde N Sinulingga : Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Dalam Menghasilkan Informasi Yang Berguna Pada Pt.Charoen Pokphand Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 tenaga kerja yang tidak dapat secara langsung dikaitkan dengan proses pengerjaan produk tertentu. Biaya ini meliputi biaya produksi umum seperti penyusutan, pemeliharaan, reparasi, pajak, kekayaan, asuransi, serta biaya penerangan, pemanasan dan pembangkit tenaga.

c. Barang jadi