Sigit Prasetyo : Identifikasi Potensi Dan Pemasaran Produk Dari Hutan Rakyat Bambu Studi Kasus: Desa Pertumbukan Kec. Wampu Kab. Langkat, 2010.
5. Pola Distribusi 5
Pada pola ini, pengepul I produsenpetani sekaligus agen lokal menjual tepas ke pengepul III pengusaha panglong. Kemudian oleh pengepul III, tepas
dijual ke masyarakat sebagai konsumen akhir. Pada pola ini pengepul III
dikenakan biaya pemasaran.
Gambar 12. Pola Distribusi 5
Biaya Tataniaga Pada Pedagang Pengepul II
Berdasarkan data dilapangan sebagaimana diuraikan terdahulu, diperoleh kesimpulan bahwa pedagang pengepul II di wilayah penelitian membeli tepas
kepada petani dan pengepul I. Kemudian pengepul II menjual tepas ke pengepul III. Dengan demikian pengepul II mengeluarkan biaya-biaya pemasaran. Untuk
lebih jelas, rekapitulasi biaya tataniaga tersebut disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Rekapitulasi Biaya Tataniaga Bambu dari Pedagang Pengepul II ke
Petani, Pedagang Pengepul I dan Pedagang Pengepul III
No. Jenis Biaya Tataniaga
Produk Bambu Biaya RpLembar
1 Pengepul II ke Petani, Pengepul I
dan Pengepul III Transportasi
Tepas 1000
Tenaga Kerja Tepas
200 Total Biaya
Tepas 1200
Sumber: Analisis data primer, tahun 2008.
Biaya Tataniaga Pada Pedagang Pengepul III
Berdasarkan data dilapangan sebagaimana diuraikan terdahulu, diperoleh kesimpulan bahwa pedagang pengepul III di wilayah penelitian membeli tepas
kepada petani dan pengepul I, rekapitulasi biaya tataniaga tersebut disajikan pada Tabel 6.
Pengepul I Konsumen akhir
Pengepul III
Sigit Prasetyo : Identifikasi Potensi Dan Pemasaran Produk Dari Hutan Rakyat Bambu Studi Kasus: Desa Pertumbukan Kec. Wampu Kab. Langkat, 2010.
Tabel 6. Rekapitulasi Biaya Tataniaga Bambu dari Pedagang Pengepul III ke Petani dan Pedagang Pengepul I
No. Jenis Biaya Tataniaga
Produk Bambu Biaya RpLembar
1 Pengepul III ke Petani dan Pengepul I
Transportasi Tepas
3000 Tenaga Kerja
Tepas 400
Total Biaya Tepas
3400
Sumber: Analisis data primer, tahun 2008.
Pada Tabel 5 dan Tabel 6, maka dapat diketahui besarnya biaya tataniaga dari pola distribusi yang telah diuraikan sebelumnya. Untuk dapat mengetahui
besarnya biaya tataniaga pada berbagai pola distribusi dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Biaya Tataniaga Bambu Pada Berbagai Pola Distribusi RpLembar
No. Pola Distribusi
Biaya Tataniaga Masing-Masing Pedagang RpLembar Pedagang
Pengepul I Pedagang
Pengepul II Pedagang
Pengepul III Total Biaya
1 Pola 1
1200 1200
2 Pola 2
1200 1200
3 Pola 3
3400 4200
4 Pola 4
1200 1200
5 Pola 5
3400 3400
Sumber: Analisis data primer, tahun 2008.
Analisis Margin Tataniaga dan Margin Keuntungan 1. Pola Distribusi 1
Pada pola distribusi 1 ini, tingkat keuntungan profit margin terbesar diterima petani produsen, yaitu sebesar Rp. 14.000lembar untuk tepas kupas
sisik dan Rp. 10.000lembar untuk tepas kodean. Sedangkan keuntungan yang dinikmati masing-masing lembaga pemasaran yang terlibat pada sistem distribusi
secara singkat disajikan pada Tabel 8. Untuk mengetahui besarnya margin pemasaran produk bambu tepas di lokasi penelitian, pada Tabel 9 disajikan
hasilnya secara singkat. Tabel tersebut menunjukkan bahwa harga di tingkat petani hanya sebesar 22,86 untuk tepas kupas sisik dan 26,67 untuk tepas
kodean dari harga di tingkat konsumen akhir.
Sigit Prasetyo : Identifikasi Potensi Dan Pemasaran Produk Dari Hutan Rakyat Bambu Studi Kasus: Desa Pertumbukan Kec. Wampu Kab. Langkat, 2010.
Tabel 8. Analisis Margin Keuntungan Profit Margin Distribusi Tepas Pola 1
Pelaku Pasar Distribusi Harga Pada Pola Tataniaga Rplmbr
Persen Jenis Harga
Tepas Kupas Sisik
Tepas Kodean
Tepas Kupas Sisik
Tepas Kodean
Petani Harga produksi
Harga jual Biaya tataniaga
Magin keuntungan 8.000
22.000 --
14.000 8.000
18.000 --
10.000 Persen Margin Keuntungan
63,60 55,50
Pengepul II Harga beli
Harga jual Biaya tataniaga
Magin keuntungan 22.000
25.000 1200
1800 18.000
22.000 1200
2800
Persen Margin Keuntungan 7,20
12,73 Pengepul III
Harga beli Harga jual
Biaya tataniaga Magin keuntungan
25.000 35.000
-- 10.000
22.000 30.000
-- 8.000
Persen Margin Keuntungan 28,57
26,67 Konsumen
akhir Harga beli
Total Margin Keuntungan
35.000 25.600
30.000 20.600
Sumber: Analisis data primer, tahun 2008.
Tabel 9. Analisis Margin Pemasaran marketing margin Distribusi Tepas Pola 1
Pelaku Pasar Jenis Harga
Nilai Rplmbr Persentase
Tepas Kupas Sisik
Tepas Kodean
Tepas Kupas Sisik
Tepas Kodean
Petani Harga
Produksi 8.000
8.000 22,86
26,67 Pengepul II
Harga beli 22.000
18.000 62,86
60,00 Pengepul III
Harga beli 25.000
22.000 71,43
73,33 Konsumen
Akhir Harga beli
35.000 30.000
100 100
Margin Pemasaran
27.000 22.000
Sumber: Analisis tabel 9.
2. Pola Distribusi 2