Hilda Anggarini : A n a l i s i s H u b u n g a n R a s i o L i k u i d i t a s D a n Leverage Terhadap Rasio Profitabilitas P a d a PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa, 2009.
BAB IV ANALISIS DATA DAN EVALUASI
G. Analisis Deskriptif
Dalam bab ini dilakukan analisis dan evaluasi rasio likuiditas dan leverage terhadap profitabilitas dari PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa
dengan teori-teori yang diperoleh dari buku-buku maupun bahan-bahan kuliah serta juga petunjuk yang diberikan oleh pembimbing. Untuk melakukan analisis terhadap
rasio likuiditas dan leverage terhadap profitabilitas perusahan, penulis mengambil data-data yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan dari tahun 2004 sampai
dengan tahun 2008.
Tabel 4.1. Fluktuasi
Current Ratio CR, Quick Ratio QR, Debt to Total Equity Ratio DER, Debt to Total Asset Ratio DAR, dan Return on Investment ROI
PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa Tahun 2004 - 2008 Dalam Persen
RATIO 2004
2005 2006
2007 2008
Current Ratio 48,64
40,27 35,84
51,28 50,89
Quick Ratio 13,80
13,51 12,18
15,77 14,06
Debt to Total Equity Ratio 226,56
308,11 2795,91
1596,31 1486,56
Debt to Total Asset Ratio 69,53
75,16 95,96
94,10 93,70
Return on Investment 2,83
-4,00 -3,78
2,66 1,04
Sumber: Laporan Keuangan PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa data diolah
1.
Analisis Likuiditas Fluktuasi likuiditas pada PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Mo awa
digambarkan dalam Gambar 4.1. untuk Current Ratio dan Gambar 4.2. untuk
Quick Ratio.
Hilda Anggarini : A n a l i s i s H u b u n g a n R a s i o L i k u i d i t a s D a n Leverage Terhadap Rasio Profitabilitas P a d a PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa, 2009.
48,64 40,27
35,84 51,28
50,89
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00
2004 2005
2006 2007
2008
TAHUN
PER SEN
T A
SE
Current Ratio
GAMBAR 4.1. Fluktuasi Current Ratio dalam persen PT. Perkebunan
Nusantara II Persero Periode 2004-2008 Sumber: Tabel 4.1.
Current ratio CR menunjukkan seberapa besar aktiva lancar dapat menutupi
hutang lancar. CR diperoleh dari aktiva lancar dibagi hutang lancar. Semakin tinggi CR cenderung semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar
tagihannya, dan sebaliknya semakin rendah CR semakin kecil kemampuan perusahaan untuk membayar tagihannya. CR PT. Perkebunan Nusantara II
Persero Tanjung Morawa mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Tahun 2004 CR sebesar 48,64 artinya setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh Rp 0,4846
aktiva lancar. Menurunnya CR di tahun 2005 dan 2006 sebesar 8,37 dan 4,43 menjadi 40,27 dan 35,84 disebabkan oleh menurunya aktiva lancar yang
disertai dengan meningkatnya hutang lancar. Aktiva lancar di tahun 2005 dan 2006 mengalami penurunan sebesar Rp 4.142.755.732,00 0,94 dan Rp
29.353.610.251,00 6,76. Sedangkan hutang lancar mengalami peningkatan sebesar Rp 177.193.584.848,00 19,65 dan Rp 51.253.521.844,00 4,75.
Tahun 2007 CR meningkat cukup drastis sebesar 15,44 menjadi 51,28. CR menurun kembali di tahun 2008 menjadi 50,89 yang disebabkan oleh
Hilda Anggarini : A n a l i s i s H u b u n g a n R a s i o L i k u i d i t a s D a n Leverage Terhadap Rasio Profitabilitas P a d a PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa, 2009.
meningkatnya hutang lancar yang sangat besar dibandingkan dengan meningkatnya aktiva lancar. Peningkatan hutang lancar sebesar Rp
149.950.454.685,00 18,59 dan peningkatan aktiva lancar sebesar Rp 73.145.654.835,00 17,68.
13,80 13,51
12,18 15,77
14,06
0,00 2,00
4,00 6,00
8,00 10,00
12,00 14,00
16,00 18,00
2004 2005
2006 2007
2008
TAHUN
PER SEN
T A
SE
Quick Ratio
GAMBAR 4.2. Fluktuasi Quick Ratio dalam persen PT. Perkebunan
Nusantara II Persero Periode 2004-2008 Sumber: Tabel 4.1.
Quick ratio QR menunjukkan seberapa besar aktiva lancar yang paling likuid
dapat menutupi hutang lancar. Semakin tinggi QR maka semakin mampu perusahaan membayar tagihannya dan sebaliknya semakin rendah QR semakin
kurang mampu perusahaan untuk membayar tagihannya. QR PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa juga mengalami fluktuasi dari tahun ke
tahun. QR tahun 2004 yaitu 13,80 artinya setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh Rp 0,1380 aktiva lancar yang paling likuid. QR mengalami penurunan di tahun
2005, 2006 dan 2008 sebesar 0,29, 1,33, dan 1,71. Penurunan QR di tahun 2005 dan 2008 disebabkan oleh meningkatnya hutang lancar yang lebih besar
dibandingkan dengan meningkatnya aktiva lancar yang paling likuid. Hutang
Hilda Anggarini : A n a l i s i s H u b u n g a n R a s i o L i k u i d i t a s D a n Leverage Terhadap Rasio Profitabilitas P a d a PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa, 2009.
lancar meningkat sebesar Rp 177.193.584.848,00 19,65 di tahun 2005 dari Rp 901.595.231.594,00 menjadi Rp 1.078.788.816.422,00, dan Rp
149.950.454.685 18,59 di tahun 2008 dari Rp 806.759.745970,00 menjadi Rp 956.710.200.655,00 sedangkan aktiva lancar yang paling likuid meningkat
sebesar Rp 21.289.011.437,00 17,11 di tahun 2005 dari Rp 124.430.932.232,00 menjadi Rp 145.719.943.669,00 dan Rp 7.234.236.359,00
5,69 di tahun 2008 dari Rp 127.231.719.506,00 menjadi Rp 134.365.955.865,00. Penurunan QR di tahun 2006 disebabkan oleh menurunya
aktiva lancar yang paling likuid dan disertai meningkatnya hutang lancar. Aktiva lancar yang paling likuid menurun sebesar Rp 8.130.627.131,00 5,58 dari Rp
145.719.943.669,00 menjadi Rp 137.589.316.538,00 dan hutang lancar meningkat sebesar Rp 51.253.521.844,00 4,74 dari Rp 806.759.745.970,00
menjadi Rp 956.710.200.655,00.
2. Analisis Leverage
Fluktuasi leverage pada PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa digambarkan dalam Gambar 4.3. untuk
Debt to Total Equity Ratio untuk dan Gambar 4.4. untuk
Debt to Total Asset Ratio.
Hilda Anggarini : A n a l i s i s H u b u n g a n R a s i o L i k u i d i t a s D a n Leverage Terhadap Rasio Profitabilitas P a d a PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa, 2009.
226,56 308,11
2795,91
1596,31 1486,56
0,00 500,00
1000,00 1500,00
2000,00 2500,00
3000,00
2004 2005
2006 2007
2008
TAHUN
PER SEN
T A
SE
Deb t to Total Equity Ratio
GAMBAR 4.3. Fluktuasi Debt to Total Equity Ratio dalam persen
PT.Perkebunan Nusantara II Persero Periode 2004-2008 Sumber: Tabel 4.1.
Debt to total equity ratio DER menunjukkan seberapa besar bagian dari modal
sendiri dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang. DER diperoleh dari totaal hutang dibagi modal sendiri.. Semakin rendah DER cenderung semakin besar
pendanaan perusahaan yang disediakan pemegang saham. DER PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa mengalami fluktuasi dari tahun ke
tahun. DER di tahun 2004 sebesar 226,56. Tahun 2005 DER mengalami kenaikan sebesar 81,55 menjadi 308,11 yang disebabkan oleh meningkatnya
total hutang sebesar 20,49 Rp 184.739.251.791,00 dan menurunnya total modal sendiri sebesar 14,10 Rp 68.325.213.267,00. Peningkatan DER yang
cukup drastis di tahun 2006 sebesar 2487,80 menjadi 2795,91, disebabkan oleh peningkatan total hutang sebesar 33,51 Rp 361.544.323.189,00
sementara total modal sendiri mengalami penurunan sebesar 85,87 Rp 357.554.056.341,00. DER mulai menurun di tahun 2007 sebesar 1199,60
menjadi 1596,31 dikarenakan peningkatan total modal sendiri yang drastis sebesar 82,10 Rp 48.284.288.464,00 dan peningkatan total hutang hanya
Hilda Anggarini : A n a l i s i s H u b u n g a n R a s i o L i k u i d i t a s D a n Leverage Terhadap Rasio Profitabilitas P a d a PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa, 2009.
sebesar 5,77 Rp 65.228.514.290,00. Tahun 2008, DER turun kembali sebesar 109,75 menjadi 1486,56. Penurunan DER disebabkan karena total hutang
meningkat sebesar 24,44 Rp 197.192.262.725,00 dan total modal sendiri meningkat hanya sebesar 19,77 21.172.194.928,00.
69,53 75,16
95,96 94,10
93,70
0,00 20,00
40,00 60,00
80,00 100,00
120,00
2004 2005
2006 2007
2008
TAHUN
PER SEN
T A
SE
Debt to Total Asset Ratio
GAMBAR 4.4. Fluktuasi Debt to Total Asset Ratio dalam persen
PT.Perkebunan Nusantara II Persero Periode 2004-2008 Sumber: Tabel 4.1.
Debt to total asset ratio DAR menunjukkan berapa besar bagian dari aktiva
yang dibiayai oleh hutang. DAR diperoleh dari total hutang bagi total aktiva. Semakin tinggi DAR semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan di
dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dan disertai dengan semakin besar resiko keuangan bagi kreditur maupun pemegang saham. DAR PT.
Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. DAR di tahun 2004 sebesar 69,53. Tahun 2005 DAR
mengalami kenaikan sebesar 5,63 menjadi 75,16 yang disebabkan oleh meningkatnya total hutang dan total aktiva, dimana peningkatan total hutang
sebesar 20,49 Rp 184.739.251.791,00 lebih besar dari pada peningkatan total
Hilda Anggarini : A n a l i s i s H u b u n g a n R a s i o L i k u i d i t a s D a n Leverage Terhadap Rasio Profitabilitas P a d a PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa, 2009.
aktiva sebesar 7,62 Rp 120.826.479.212,00. Peningkatan yang cukup drastis di tahun 2006 sebesar 20,80 menjadi 95,96, disebabkan oleh peningkatan
total hutang sebesar 33, Rp 361.544.323.189,00 sementara total aktiva hanya mengalami peningkatan sebesar 0,39 Rp 6.633.441.154,00. DAR mulai
menurun di tahun 2007 sebesar 1,86 menjadi 94,10 dikarenakan peningkatan total aktiva sebesar 6,02 Rp 103.144.150.600,00 dan peningkatan total
hutang hanya sebesar 5,77 Rp 65.228.514.290,00. Tahun 2008, DAR turun kembali sebesar 0,40 menjadi 93,70. Penurunan DAR disebabkan karena total
hutang meningkat sebesar 24,44 Rp 197.192.262.725,00 dan total aktiva meningkat sebesar 12,02 Rp 218.367.457.653,00.
3. Analisis Profitabilitas
Fluktuasi profitabilitas pada PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa digambarkan dalam Gambar 4.5. untuk
Return on Investment.
2,83
-4,00 -3,78
2,66 1,04
-5,00 -4,00
-3,00 -2,00
-1,00 0,00
1,00 2,00
3,00 4,00
2004 2005
2006 2007
2008
TAHUN
PER SEN
T A
SE
Return on Investment
GAMBAR 4.5. Fluktuasi
Return on Investment dalam persen
PT.Perkebunan Nusantara II Persero Periode 2004-2008 Sumber: Tabel 4.1.
Hilda Anggarini : A n a l i s i s H u b u n g a n R a s i o L i k u i d i t a s D a n Leverage Terhadap Rasio Profitabilitas P a d a PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa, 2009.
Return on investment ROI menunjukkan seberapa besar penghasilan bersih yang diperoleh dari total aktiva yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi ROI
semakin baik keadaan suatu perusahaan. ROI PT. Perkebunan Nusantara II Persero mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Tahun 2004 ROI sebesar
2,83, kemudian turun di tahun 2005 sebesar 6,83 menjadi -4,00. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya total laba bersih sebesar 252,33 Rp
113.178.882.446,00 dan meningkatnya total aktiva sebesar 7,62 Rp 120.826.479.212,00. ROI mengalami peningkatan sebesar 0,22 menjadi -
3,78 di tahun 2006 dan mengalami peningkatan lagi sebesar 6,44 menjadi 2,66 di tahun 2007. Peningkatan ini disebabkan oleh total laba bersih yang
meningkat sebesar 5,25 Rp 3.590.434.048,00 dan 174,59 Rp 113.019.067.683,00 lebih besar dari pada total aktiva yang meningkat hanya
sebesar 0,39 Rp 6.633.441.154,00 dan 6,02 Rp 203.144.150.600,00. Tahun 2008, ROI mengalami penurunan sebesar 1,62 menjadi 1,04 yang
disebabkan oleh menurunnya total laba bersih dan meningkatnya total aktiva sebesar 56,15 Rp 27.112.093.536,00 dan 19,77 Rp 218.367.457.653,00.
PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa menderita kerugian di tahun 2005 dan 2006.
H. Analisis Korelasi