Hilda Anggarini : A n a l i s i s H u b u n g a n R a s i o L i k u i d i t a s D a n Leverage Terhadap Rasio Profitabilitas P a d a PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa, 2009.
Imas Fatimah Nomor 2 tanggal 1 April 1991 dengan persetujuan Menteri Kehakiman Nomor C2-4939-HT.01.04TH-91 tanggal 20 September 1991.
Pada tanggal 11 Maret 1996 kembali diadakan reorganisasi berdasarkan nilai kerja dimana PT Perkebunan II dan PT Perkebunan IX yang didirikan dengan Akte
Notaris GHS. Loemban Tobing, SH Nomor 6 tanggal 1 April 1974 dan sesuai dengan Akte Notaris Ahmad Bajumi, SH Nomor 100 tanggal 18 September 1983 dilebur dan
digabungkan menjadi satu dengan nama PT Perkebunan Nusantara II yang dibentuk dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH Nomor 35 tertanggal 11 Maret 1996. Akte
pendirian ini kemudian disyahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusan No. C2.8330.HT.01.01.TH.96 dan diumumkan dalam Berita Negera RI Nomor 81.
Pendirian Perusahaan yang merupakan hasil peleburan PTP-II dan PTP-IX berdasarkan Peraturan Pemerintah Ri Nomor 7 tahun 1996. Kemudian pada tanggal 8
Oktober 2002 terjadi perubahan modal dasar perseroan sesuai Akte Notaris Sri Rahayu H. Prastyo, SH.1:34 PM 7212008. Papua. Dua pabrik yang dimiliki berada di
kabupaten Deli Serdang dan Langkat. Unit usaha yang dimiliki seperti empat rumah sakit, satu balai penelitian, satu risetpengembangan tebu dan satu bengkel pusat.
G. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi
Mewujudkan PT. Perkebunan Nusantara II Persero menjadi perusahaan agribisnis yang maju dan sehat serta memiliki daya saing yang kuat.
Hilda Anggarini : A n a l i s i s H u b u n g a n R a s i o L i k u i d i t a s D a n Leverage Terhadap Rasio Profitabilitas P a d a PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa, 2009.
2. Misi
a. Mempertahankan dan meningkatkan sumbangan sektor perkebunan bagi
pendapatan nasional yang diperoleh dari produksi dan pemasaran dari berbagai jenis komoditi untuk konsumsi dalam negeri maupun luar
negeri. b.
Menyediakan lapangan kerja untuk meningkatkan keejahteraan rakyat pada umumnya dan meningkatkan taraf hidup petani plasmaPIR dan
petani tebu rakyat serta karyawan perkebunan pada khususnya. c.
Memelihara kekayaan khususnya dan menjaga kelestarian alam serta meningkatkan kesuburan tanah, sumber dan tatanan air.
H. Bidang Usaha Perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa memiliki 28 lokasi kebun, dua pabrik dan tujuh unit usaha. Kebun yang menjadi tanggung jawab PT.
Perkebunan Nusantara II Persero berada di kabupaten Deli Serdang, Sergei, Tapanuli Selatan, Langkat, dan Propinsi Papua.Budidaya yang ada di kebun tersebut
seperti kelapa sawit, karet, kakao, tembakau dan tebu. yang berada di kabupaten Deli Serdang, Sergei, Tapanuli Selatan, Langkat, dan Propinsi Papua. Dua pabrik yang
dimiliki berada di kabupaten Deli Serdang dan Langkat. Unit usaha yang dimiliki seperti empat rumah sakit, satu balai penelitian, satu risetpengembangan tebu dan
satu bengkel pusat.
Hilda Anggarini : A n a l i s i s H u b u n g a n R a s i o L i k u i d i t a s D a n Leverage Terhadap Rasio Profitabilitas P a d a PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa, 2009.
I. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Struktur organisasi merupakan suatu bagan yang menggambarkan pola hubungan kerja antara dua orang atau lebih dalam suatu susunan hirarki dan
pertanggungjawaban untuk mencapai tujuan tertentu. Pembagaian tugas dan tanggung jawab yang tercantum dalam struktur
organisasi dimaksudkan agar masing-masing personil yang duduk dalam struktur organisasi memadukan keterampilan mereka dalam suatu kerja sama yang baik dan
keserasian bertindak dalam pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Adapun pembagian tugas dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi
PT. Perkebunan Nusantara II Persero adalah sebagai berikut: 1.
RUPS Rapat Umum Pemegang Saham RUPS adalah pimpinan tertinggi yang membawahi Dewan Komisaris, Direktur
serta setingkat dibawahnya. Tugas dan wewenang RUPS adalah :
a. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris.
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penanggungan modal atas aset
perusahaan dalam mencapai tujuan. c.
Mengawasi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas yang telah dibebankan kepadanya oleh para pemegang saham.
2. Dewan Komisaris
Tugas Dewan Komisaris adalah: a.
Melaksanakan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan perseroan.
Hilda Anggarini : A n a l i s i s H u b u n g a n R a s i o L i k u i d i t a s D a n Leverage Terhadap Rasio Profitabilitas P a d a PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa, 2009.
b. Memberi nasehat kepada Direksi termasuk melaksanakan Rencana Jangka
Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. c.
Melakukan pengawasan atas pelaksanaan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. 3.
Direktur Utama Bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan Dewan Komisaris.
4. Direktur Produksi
Bertanggung jawab kedalam kepada Direktur Utama, keluar kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan Dewan Komisaris yang mengelola bidang tanaman, produksi,
teknik dan teknologi, pengolahan dan sarana lainnya yang berkaitan dengan fungsinya.
5. Direktur Keuangan
Bertanggung jawab kedalam kepada Direktur Utama, keluar kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan Dewan Komisaris yang mengelola bidang pengadaan,
keuangan dan akuntansi. 6.
Direktur SDMUmum Bertanggung jawab kedalam kepada Direktur Utama, keluar kepada Rapat Umum
Pemegang Saham dan Dewan Komisaris yang mengelola bidang pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia, masalah hubungan antara kerja dan sosial
umum.
Hilda Anggarini : A n a l i s i s H u b u n g a n R a s i o L i k u i d i t a s D a n Leverage Terhadap Rasio Profitabilitas P a d a PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa, 2009.
7. Direktur Pemasaran Renbang
Bertanggung jawab kedalam kepada Direktur Utama, keluar kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan Dewan Komisaris yang mengelola bidang pemasaran dan
pengembangan. 8.
Bagian Sekertariat Berfungsi sebagai pembantu Direksi dibidang-bidang yang berhubungan
administrasi Sekretariat Direksi, dan masalah protokol serta humas. 9.
Bagian Satuan Pengewasan Intern Membantu Direktur Utama dalam mengadakan penilaian atas sistem pengendalian
pengelolaan manajemen dan pelaksanaannya dibidang-bidang tanaman, teknik dan teknologi, keuangan, SDM dan umum, pemasaran dan pengadaan serta
memberikan saran-saran perbaikan. 10.
Bagian Perencanaan Pengkajian Membantu dalam melaksanakan penilaian atas sistem pengendalianpengelolaan
manajemen dan pelaksanaanya di bidang tanaman, teknik dan teknologi, keuangan, SDM dan Umum, pemasaran dan pengadaan serta mamberikan saran-
saran perbaikan. 11.
Bagian Tanaman Membantu Direktur Produksi dalam menyelengarakan pekerjaan-pekerjaan yang
berhubungan dengan produksi, pemeliharaan tanaman, investasi tanaman serta peremajaan, rehabilitasi, konversi, diversifikasi, pupuk, dan bahan pertanian dari
gudang ke lapangan dan hasil tanaman pabrik kebun.
Hilda Anggarini : A n a l i s i s H u b u n g a n R a s i o L i k u i d i t a s D a n Leverage Terhadap Rasio Profitabilitas P a d a PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa, 2009.
12. Bagian Pengembangan
Membantu Direksi dalam melaksanakan pengembangan dibidang tanaman. 13.
Bagian Pembiayaan Membantu Direksi dalam menyelengarakan pengadaan sumber dan penggunaan
dana. 14.
Bagian Akuntansi dan Teknologi Informasi Membantu Direksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dibidang
akuntansi manajemen, verifikasiinspeksi, teknologi dan informasi dan kelengkapan pendukungnya.
15. Bagian Pengadaan
Membantu Direksi dalam merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pengadaan barang-barang lokal maupun impor.
16. Bagian Pemasaran
Membantu Direksi dalam merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan komoditi primer yang meliputi kelapa sawit, karet,
kakao, tembakau dan tebu. 17.
Bagian Sumber Daya Manusia Membantu Direksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang mencakup
kegiatan administrasi karyawan, pensiun karyawan dan pemenuhan sosial dan kesejahteraan serta hubungan antar kerja. Melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen dalam pengembangan Sumber Daya Manausia yang mencakup kegiatan pendidikan dan latihan, keselamatan dan kesehatan kerja dan pelayanan
kesehatan.
Hilda Anggarini : A n a l i s i s H u b u n g a n R a s i o L i k u i d i t a s D a n Leverage Terhadap Rasio Profitabilitas P a d a PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa, 2009.
18. Bagian Umum
Membantu Direktur SDMUmum yang berhubungan dengan masalah umum Rumah Tangga Kantor Direksi.
19. Bagian Hukum dan Pertanahan
Membantu Direksi SDMUmum dalam melaksanakan masalah hukum dan agraria. 20.
Bagian Teknik dan Pengol. Tanaman Semusim Membantu Direktur Produksi dalam melaksanakan pekerjaan tanaman semusim
yang berhubungan dengan mesin-mesininstalasi listrik dan bangunan. Melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan pengolahan, melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen dalam melaksanakan sistem dan prosedur yang dapat mempertahankan dan meningkatkan produksi dan kinerja lingkungan.
21. Bagian Teknik dan Pengol. Tanaman Tahunan
Membantu Direktur Produksi dalam melaksanakan pekerjaan tanaman tahunan yang berhubungan dengan meisn-mesininstalasi dan bangunan. Melaksanakan
pekerjaan yang berhubungan dengan pengolahan, melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam melaksanakan sistem dan prosedur yang dapat
mempertahankan dan meningkatkan mutu produksi dan kinerja lingkungan. 22.
Bagian Pengendalian Mutu dan Lingkungan Hidup Membantu Direksi melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam melaksanakan
sistem dan prosedur yang dapat mempertahankan produksi dan kinerja lingkungan.
23. KebunDinas
Hilda Anggarini : A n a l i s i s H u b u n g a n R a s i o L i k u i d i t a s D a n Leverage Terhadap Rasio Profitabilitas P a d a PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa, 2009.
Merupakan aparatalat perusahaan untuk menghasilkan komoditi kelapa sawit, karet, kakao, tembakau, tebu dan jasa-jasa lainnya untuk mencapai tujuan
perusahaan.
J. Profitabilitas
Perhitungan profitabilitas menggunakan rasio return on investment dari tahun
2004 sampai dengan tahun 2008 dapat dihitung sebagai berikut:
Aktiva Total
Bersih Laba
Investment Total
on Return
=
83 ,
2 100
626.440 1.586.136.
.179 44.853.669
2004 Tahun
= ×
=
00 ,
4 100
105.652 1.706.963.
3.267 68.325.21
2005 Tahun
− =
× =
78 ,
3 100
546.806 1.713.596.
9.219 64.734.77
2006 Tahun
− =
× =
66 ,
2 100
697.406 1.816.740.
.464 48.284.288
2007 Tahun
= ×
=
04 ,
1 100
155.059 2.035.108.
.928 21.172.194
2008 Tahun
= ×
=
Hilda Anggarini : A n a l i s i s H u b u n g a n R a s i o L i k u i d i t a s D a n Leverage Terhadap Rasio Profitabilitas P a d a PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa, 2009.
K. Likuiditas
Perhitungan likuiditas menggunakan current ratio dan quick ratio dari tahun
2004 sampai dengan tahun 2008 dapat dihitung sebagai berikut: 1.
Current Ratio
Lancar Hutang
Lancar Aktiva
= Ratio
Current
64 ,
48 100
1.594 901.595.23
8.162 438.541.51
2004 Tahun
= ×
=
27 ,
40 100
816.442 1.078.788.
2.430 434.398.76
2005 Tahun
= ×
=
84 ,
35 100
338.286 1.130.042.
2.179 405.045.15
2006 Tahun
= ×
=
28 ,
51 100
5.970 806.759.74
7.618 413.684.30
2007 Tahun
= ×
=
89 ,
50 100
0.655 956.710.20
2.453 486.829.96
2008 Tahun
= ×
=
2. Quick Ratio
Lancar Hutang
Persediaan -
Lancar Aktiva
= Ratio
Quick
80 ,
13 100
1.594 901.595.23
5.930 314.110.58
- 8.162
438.541.51 2004
Tahun =
× =
Hilda Anggarini : A n a l i s i s H u b u n g a n R a s i o L i k u i d i t a s D a n Leverage Terhadap Rasio Profitabilitas P a d a PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa, 2009.