Penelitian Terdahulu Analisis Ratio Likuiditas

Hilda Anggarini : A n a l i s i s H u b u n g a n R a s i o L i k u i d i t a s D a n Leverage Terhadap Rasio Profitabilitas P a d a PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa, 2009.

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Handayani 2008 dengan judul ”Hubungan Likuiditas Terhadap Profitabilitas pada PT. Pertamina Persero Unit Pemasaran I Medan”. Penelitian tersebut meggunakan metode analisis deskriptif dan korelasi Spearman dengan bantuan program aplikasi Software SPSS 12.00 for Windows. Berdasarkan analisis korelasi Spearman dibuktikan bahwa current ratio memiliki hubungan positif yang rendah dan tidak signifikan terhadap ROI; acid test ratio memiliki hubungan negatif yang rendah dan tidak signifikan terhadap ROI; dan cash ratio memiliki hubungan negatif yang rendah dan tidak signifikan terhadap ROI. Sianturi 2008 melakukan penelitian ”Analisis Hubungan Solvabilitas dan Rentabilitas pada PT. Pertamina Persero Unit Pemasaran I Medan” menggunakan metode analisis deskriptif dan korelasi Pearson dengan bantuan program aplikasi Software SPSS 12.00 for Windows. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa rentabilitas mempunyai hubungan yang positif dan tidak signifikan terhadap solvabilitas.

B. Analisis Ratio

Analisa laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan perhitungan ratio-ratio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini, dan kemungkinan di masa depan. Rasio Keuangan Harahap; 2008: 297 adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan Hilda Anggarini : A n a l i s i s H u b u n g a n R a s i o L i k u i d i t a s D a n Leverage Terhadap Rasio Profitabilitas P a d a PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa, 2009. keuangan dengan pos lain yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan berarti. Sedangkan menurut Djarwanto 2004: 143 rasio dalam analisis laporan keuangan adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Rasio keuangan dibagi menjadi lima rasio yang berbeda Horne dan Wachowicz; 2005: 205: 1. Rasio Likuiditas, yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 2. Rasio Leverage, yaitu rasio keuangan yang menunjukkan sejauh mana perusahaan dibiayai melalui hutang. 3. Rasio Cakupan, yaitu rasio yang menghubungkan beban keuangan perusahaan dengan kemampuan untuk melayani atau membayarnya. 4. Rasio Aktivitas, yaitu rasio yang mengukur seberapa efektifnya perusahaan menggunakan aktivanya. 5. Rasio Profitabilitas, yaitu rasio yang menghubungkan laba dengan penjualan dan investasi.

C. Likuiditas

Rasio likuiditas Horne dan Wachowicz; 2005: 205 adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber daya jangka pendek atau lancar yang tersedia untuk memenuhi kewajiban tersebut. Sedangkan menurut Munawir 2004: 31 likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang Hilda Anggarini : A n a l i s i s H u b u n g a n R a s i o L i k u i d i t a s D a n Leverage Terhadap Rasio Profitabilitas P a d a PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa, 2009. harus dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Sehingga dapat disimpulkan bahwa likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek yang harus segera dipenuhi. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan “likuid”, dan perusahaan dikatakan mampu memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya apabila perusahaan mempunyai alat pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancarnya atau hutang jangka pendek. Sebaliknya jika perusahaan tidak dapat dengan segera memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih, berarti perusahaan dalam keadaan “illikuid”. Likuiditas selalu dikaitkan dengan modal kerja. Horne dan Wachowicz 2005: 313 mengemukakan bahwa ada dua dasar prinsip keuangan modal kerja, yaitu: 3. Profitabilitas berbanding terbalik dengan likuiditas 4. Profitabilitas bergerak dalam garis lurus dengan resiko yaitu terdapat keuntungan dengan kerugian antara resiko dengan pengembalian. Dalam mencapai profitabilitasnya yang lebih tinggi harus disadari bahwa resiko yang dihadapi akan lebih besar. Horne dan Wachowicz 2005: 313 menyebutkan adanya indikasi semakin besar likuiditas perusahaan, semakin kuat keseluruhan kondisi keuangan, dan semakin besar laba perusahaan berarti semakin tinggi tingkat resiko pendanaan yang digunakan, yaitu pendanaan hutang semakin menarik dengan adanya perbaikan dalam likuiditas. Hilda Anggarini : A n a l i s i s H u b u n g a n R a s i o L i k u i d i t a s D a n Leverage Terhadap Rasio Profitabilitas P a d a PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa, 2009. Menurut Horne dan Wachowicz 2005: 207-208, dua rasio likuiditas yang umum digunakan yaitu: 1. Current Ratio Rasio Lancar Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancarnya. Formulasi dari current ratio CR adalah sebagai berikut: Lancar Hutang Lancar Aktiva = Ratio Current Misalnaya diperoleh hasil bagi 3, dikatakan current ratio-nya 3 : 1 atau 300. Artinya setiap Rp 1,00 hutang jangka pendek dijamin dengan Rp 3,00 aktiva lancar. Dalam mengukur likuiditas yang penting bukan besar kecilnya perbedaan aktiva lancar dengan hutang lancar melainkan harus dilihat pada hubungannya atau perbandingannya yang mencerminkan kemampuan mengembalikan hutang. Current ratio yang tinggi mungkin menunjukkan adanya tingkat kebutuhan atau adanya unsur aktiva lancar yang rendah likuiditasnya seperti persediaan yang berlebihan. Current ratio yang tinggi tersebut memang baik bagi sudut pandang kreditur, tetapi dari sudut pandang pemegang saham kurang menguntungkan karena aktiva lancar tidak didayagunakan dengan efektif. Sebaliknya current ratio yang rendah relatif lebih riskan, tetapi menunjukkan bahwa manajemen telah mengoperasikan aktiva lancar secara efektif. Saldo kas dibuat minimum sesuai dengan tingkat perputaran piutang dan persediaan diusahakan maksimum. Hilda Anggarini : A n a l i s i s H u b u n g a n R a s i o L i k u i d i t a s D a n Leverage Terhadap Rasio Profitabilitas P a d a PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa, 2009.