Koefisien Determinasi Koefisien Korelasi

2.4 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi yang dinyatakan dengan R 2 untuk pengujian regresi linier berganda yang mencakup lebih dari dua variabel. Koefisien determinasi adalah untuk mengetahui proporsi keragaman total dalam variabel tak bebas Y yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabel - variabel bebas X yang ada dalam model persamaan regresi linier berganda secara bersama - sama. Maka R 2 akan ditentukan oleh rumus: R 2 = 2.16 Dengan: JK reg = jumlah kuadrat regresi ∑y i 2 = ∑Y i 2 –

2.5 Koefisien Korelasi

Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel yang lain. Hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya dapat merupakan hubungan yang kebetulan belaka, tetapi dapat juga merupakan hubungan sebab akibat. Dua variabel dikatakan berkorelasi apabila perubahan pada suatu variabel akan diikuti oleh perubahan variabel lain. Baik dengan arah yang sama maupun Universitas Sumatera Utara dengan dengan arah yang berlawanan. Hubungan antarvariabel dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis hubungan sebagai berikut: 1. Korelasi positif Terjadinya korelasi positif apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti dengan perubahan variabel yang lain dengan arah yang sama berbanding lurus. Artinya apabila variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti dengan peningkatan variabel lain. 2. Korelasi Negatif Korelasi negatif terjadi apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti dengan perubahan yang lain dengan arah yang berlawanan berbanding terbalik. Artinya apabila variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti dengan penurunan pada variabel yang lain dan sebaliknya. 3. Korelasi Nihil Korelasi nihil terjadi apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti perubahan pada variabel yang lain dengan arah yang tidak teratur acak, artinya apabila variabel yang satu meningkat, kadang diikuti dengan peningkatan pada variabel yang lain dan kadang diikuti dengan penurunan pada variabel yang lain. Besarnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dinyatakan dengan koefisien korelasi yang disimbolkan dengan “r”. besarnya koefisien berkisar antara -1 r + 1. Universitas Sumatera Utara Untuk mencari korelasi antara variabel Y terhadap X i atau r y.1,2,…,k dapat diperoleh dengan rumus: r y.1, 2, …, k = 2.17 Sedangkan untuk mengalami korelasi antar variabel bebas dengan variabel bebasnya adalah: Koefisien korelasi antara X 1 dan X 2 r 12 = 2.18 Nilai koefisien korelasi -1 r 1. Jika dau variabel berkorelasi negatif maka nilai koefisien akan mendekati -1, jika dua variabel tidak berkorelasi maka koefisien korelasi akan mendekati 0, sedangkan jika dua variabel berkorelasi positif maka nilai koefisien korelasi akan mendekati +1. Untuk lebih memudahkan mengetahui seberapa jauh derajat kerataan antarvariabel tersebut, berikut ini diberikan nilai – nilai dari Koefisien Korelasi KK sebagai patokan. 1. KK = 0, tidak ada korelasi. 2. 0 KK 0,20, korelasi sangat rendahlemah sekali. 3. 0,20 KK 0,40, korelasi rendahlemah tapi pasti. 4. 0,40 KK 0,70, korelasi yang cukup berarti. 5. 0,70 KK 0,90, korelasi yang tinggi, kuat. 6. 0,90 KK 1,00, korelasi sangat tinggi, kuat sekali, dapat diandalkan. 7. KK = 1, berarti korelasi sempurna. Universitas Sumatera Utara BAB 3 SEJARAH DAN STRUKTUR BPS

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik BPS