Pengertian Pajak Penghasilan Perhitungan Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan di KPP Pratama Lubuk Pakam

3.9 Pengertian Pajak Penghasilan

Pengertian Pajak Penghasilan menurut Erly Suandi 2006:81 adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam Tahun pajak atau dapat pula dikenakan pajak untuk penghasilan dalam bagian tahun pajak,apabila kewajiban pajak subjektifnya dimulai atau berakhir dalam tahun pajak. Yang dimaksud Tahun Pajak adalah tahun takwim,namun wajib pajak dapat menggunakan tahun buku meliputi jangka waktu 12 dua belasbulan.

310. Tarif Pajak Penghasilan

3.10.1 Besarnya PTKP setahun menurut Undang-Undang No.36 Tahun 2008 Pasal 7 adalah sebagai berikut : 1.Rp.15.840.000 untuk diri wajib pajak orang pribadi 2.Rp 1.320.000 tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin. 3.Rp.15.000.000 tambahan untuk istri yang berpenghasilan digabungkan dengan penghasilan suami,dengan syarat : a. Penghasilan istri tidak semata-mata diterima atau diperoleh dari suatu pemberi kerja yang telah dipotong pajak berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang PPh pasal 21. b . Pekerjaan istri tidak ada hubungannya dengan usaha atau pekerjaan bebas suami atau anggota keluarga lainnya. 3.10.2 Rp.1.320.000 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan sekeluarga semenda dalam garis keturunan lurus satu derajat serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya maksimal 3 orang. Biaya yang dapat dikurangi dari penghasilan bruto adalah sebagai berikut : 1. Biaya untuk mendapatkan,menagih dan memelihara penghasilan,termasuk biaya pembelian bahan,biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah,gaji,honorarium,bonus,gratifikasi dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang, gaji, honorium, bonus, gratifikasi dan tunjangan yang diberikan dalam uang, bunga, sewa royalty, biaya perjalanan, biaya pengolahan limbah, premi asuransi, biaya administrasi dan pajak kecuali pajak penghasilan. 2. Penyusutan atas Pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1satu tahun. 3. Iuran kepada dana pension yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan. 4. Kerugian karena penjualan atau penagihan harta yang dimiliki dan digunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan. 5. Kerugian dari selisih kurs mata uang asing. 6. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia. 7. Biaya beasiswa,magang dan penelitian. 8. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih. 9. Pembentukan atau pemupukan dana cadangan berupa cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan sewa guna usaha dengan hak opsi. a. Premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuraransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa yang dibayar oleh pemberi kerja. b. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan berupa penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh pegawai. c. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan. d. Kompensasi kerugian fiscal tahun sebelumnya maksimal 5 tahun e. Zakat atas penghasilan yang nyata-nyata dibayarkan oleh wajib pajak orang pribadi oleh pemeluk agama Islam kepada badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk oleh pemerintah. Biaya-Biaya yang tidak boleh dikurangkan oleh penghasilan bruto menurut Undang-Undang PPh adalah : 1. Pembagian laba dengan nama dan bentuk apapun seperti dividen. 2. Biaya yang dikeluarkan atau dibebankan untuk kepentingan pribadi pemegang saham,sekutu atau anggota. 3. Pembentukan atau pemupukan dana cadangan keculai cadangan piutang tak tertagih. 4. Premi asuransi kecelakaan,asuransi kecelakaan,asuransi jiwa,asuransi dwiguna dan asuransi beasiswa yang dibayarkan oleh pemberi kerja. 5. Penggantian imbalan atau sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan kecuali imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan di daerah tertentu berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Keuangan. 6. Jumlah yang dimiliki kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewasebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan. 7. Harta yang dihibahkan atau sumbangan atau warisan,kecuali zakat atas penghasilan yang nyata-nyata dibayarkan oleh wajib pajak orang pribadi pemeluk agama islam. 8. Pajak Penghasilan. 9. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi wajib pajak atau orang yang menjadi tanggungan. 10. Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan,firma atau perseroan komanditer yang modalnya tidak berbagi atas aham. 11. Sanksi administrasi berupa bunga,denda dan kenaikan serta sanksi pidana berupa denda yang berkenaan dengan pelaksanaan dengan perundang-undangan dibidang perpajakan. 12. Biaya-biaya untuk mendapatkan,menagih dan memelihara penghasilan yang PPh nya dihitungan dengan menggunakan Norma Perhitungan Penghasilan Netto.

3.11 Penghasilan yang dikenakan PPh pasal 21