Definisi Operasional Variabel Penelitian .1 Klasifikasi Variabel

d. Waktu pengadukan gips keras. e. Jenis resin akrilik polimerisasi panas QC, 20 England . f. Perbandingan bubuk : cairan RAPP. g. Tekanan pengepresan. h. Suhu dan waktu proses kuring. i. Teknik pemolesan. j. Suhu dan waktu perendaman sampel. k. Waktu perendaman sampel dalam larutan peroksida alkali. l. Bahan pembersih yang digunakan.

3.3.2 Definisi Operasional

Tabel 1. Definisi operasional variabel bebas Variabel Bebas Definisi Operasional Skala Ukur Alat Ukur Basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas yang direndam dalam larutan pembersih peroksida alkali selama 5 menit per hari, dalam waktu 1, 3, 5, 7 dan 10 hari Basis gigitiruan RAPP yang direndam dalam larutan pembersih peroksida alkali dengan masing-masing perendaman selama 5 menit per hari, dalam waktu 1, 3, 5, 7 dan 10 hari - Stopwatch Tabel 2. Definisi operasional variabel terikat Variabel Terikat Definisi Operasional Skala Ukur Alat Ukur Perubahan dimensi Perubahan dimensi adalah selisih antara nilai vektor sampel dengan nilai vektor model induk. Nilai vektor adalah akar dari jumlah jarak titik-titik acuan yang dikuadratkan pada masing-masing sampel dan model induk. Satuan perubahan dimensi adalah mm. Skala interval Travelling Microscope Kekuatan transversal Ketahanan resin akrilik polimerisasi panas terhadap suatu beban vertikal yang dikenakan pada sebuah batang uji yang ditumpu pada kedua ujungnya sampai batang uji tersebut patah. Satuan kekuatan transversal adalah kgcm 2 . Skala interval Torsee‘s Electronic System Universal Testing Machine 2tf ‘ Senstar ’, SC – 2 – DE Tokyo – Japan . Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Definisi operasional variabel terkendali Variabel Terkendali Definisi Operasional Skala Ukur Alat Ukur Model induk Adalah modal yang terbuat dari stainless steel dengan ukuran 65 mm x 10 mm x 2,5 mm yang digunakan untuk membuat sampel resin akrilik polimerisasi panas. - Kaliper Ukuran sampel uji 65 mm x 10 mm x 2,5 mm untuk satu sampel untuk uji kekuatan tranversal. - Penggaris Perbandingan bubuk gips keras dan air Gips yang digunakan adalah tipe III merek Maldono, Germany. Perbandingan bubuk gips dan air yang digunakan untuk penanam sampel dalam kuvet, yaitu 300 gram bubuk gips keras : 90 ml air. - Gelas ukur dan wadah air Waktu pengadukan gips Waktu yang dibutuhkan untuk mengaduk gips dengan spatula adalah selama 60 detik. - Stopwatch Jenis resin akrilik polimerisasi panas. Resin akrilik polimerisasi panas terdiri atas bubuk dan cairan merek QC-20 England dengan proses polimerisasi yang dilakukan dengan waterbath. - - Perbandingan bubuk dan cairan RAPP. Perbandingan jumlah bubuk : cairan resin akrilik polimerisasi panas yang digunakan dalam penelitian, yaitu 2 : 1= 3 gram : 1,5 ml untuk 3 buah sampel. - Sendok takar dan wadah air Tekanan pengepresan Tekanan yang digunakan untuk mengepres kuvet yang berisi resin akrilik polimerisasi panas yaitu 1000 psi untuk pengepesan pertama dan 2200 psi untuk pengepesan kedua. - Pres hidrolik OL 57 Manfredi , Italia Suhu dan waktu proses kuring. Suhu dan waktu yang dibutuhkan untuk proses polimerisasi resin akrilik polimerisasi panas, yaitu fase I 70 C selama 90 menit dan fasa II 100 C selama 30 menit menggunakan waterbath, lalu kuvet dibiarkan dingin pada suhu kamar. 19,33,34,41 - Termometer dan Stopwatch Teknik pemolesan Sampel dipoles mengunakan kertas pasir waterproof ukuran 320, 400 dan 600 di bawah aliran air agar permukaan rata dan halus. 53 - - Universitas Sumatera Utara Variabel Terkendali Definisi Operasional Skala Ukur Alat Ukur Suhu dan waktu perendaman sampel. Suhu dan waktu yang digunakan untuk merendam sampel dalam akuades pada suhu 37 C, yaitu selama 48 jam untuk mengurangi monomer sisa. 14,15,40 - Termometer dan stopwatch Waktu perendaman sampel dalam larutan pembersih peroksida alkali. Sampel direndam dalam larutan peroksida alkali selama 5 menit per hari, dalam waktu 1, 3, 5, 7 dan 10 hari. - Stopwatch Bahan pembersih yang digunakan Bahan pembersih yang digunakan adalah peroksida alkali Polident, Glaxo, Smith Kline, Irlandia . - - 3.4 Tempat dan Waktu Penelitian 3.4.1 Tempat Pembuatan Sampel

Dokumen yang terkait

Perubahan Warna pada Lempeng Resin Akrilik Polimerisasi Panas setelah Perendaman dalam Ekstrak Daun Jambu Biji 30%

2 65 69

Perbedaan Kekuatan Transversal Bahan Basisgigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dengan Ketebalan Yang Berbeda Dengan dan Tanpa Penambahan Serat Kaca

2 77 83

Perbedaan Kekuatan Impak Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dengan Termoplastik Nilon

4 44 64

Modifikasi Jembatan Sementara Resin Akrilik Untuk Pemakaian Jangka Panjang

0 63 55

Pengaruh Perendaman Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Larutan Pembersih Peroksida Alkali Terhadap Perubahan Dimensi Dan Kekuatan Transversal

0 0 15

Pengaruh Perendaman Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Larutan Pembersih Peroksida Alkali Terhadap Perubahan Dimensi Dan Kekuatan Transversal

0 0 2

Pengaruh Perendaman Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Larutan Pembersih Peroksida Alkali Terhadap Perubahan Dimensi Dan Kekuatan Transversal

0 0 9

Pengaruh Perendaman Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Larutan Pembersih Peroksida Alkali Terhadap Perubahan Dimensi Dan Kekuatan Transversal

0 2 27

Pengaruh Perendaman Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Larutan Pembersih Peroksida Alkali Terhadap Perubahan Dimensi Dan Kekuatan Transversal

0 4 7

Pengaruh Perendaman Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Larutan Pembersih Peroksida Alkali Terhadap Perubahan Dimensi Dan Kekuatan Transversal

0 0 24