Rancangan Penelitian Kerangka Operasional Penelitian Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Berdasarkan sifatnya penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratoris. 3.2 Sampel dan Besar Sampel Penelitian 3.2.1 Sampel Penelitian Sampel pada penelitian ini menggunakan bahan resin akrilik polimerisasi panas dengan kriteria bentuk sampel uji berukuran panjang = 65 mm, lebar = 10 mm dan tebal = 2,5 mm sesuai dengan spesifikasi ADA No.12 1 serta permukaan halus dan licin, tidak porus dan tidak ada perubahan bentuk. Sampel dibagi menjadi 10 kelompok, yaitu setiap kelompok terdiri dari 5 sampel. 65 mm 10 mm 2,5 mm Gambar 2. Ukuran sampel uji

3.2.2 Besar Sampel Penelitian

Besar sampel penelitian ini ditetapkan berdasarkan rumus Federer sebagai berikut: Keterangan: r = jumlah ulangan t = jumlah perlakuan t-1 r-1 ≥ 15 Universitas Sumatera Utara Pada penelitian ini, terdapat sepuluh kelompok untuk setiap pengujian, maka t = 10 dan jumlah sampel r setiap kelompok pengujian dapat ditentukan sebagai berikut: t -1 r - 1 ≥ 15 10 - 1 r - 1 ≥ 15 9 r - 1 ≥ 15 9r - 9 ≥ 15 9r ≥ 15 + 9 9r ≥ 24 r ≥ 2,67, r = 5 Berdasarkan hasil perhitungan di atas, jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 5 sampel per kelompok, karena jumlah kelompok adalah 10, maka total sampel digunakan adalah 50 sampel. 3.3 Variabel Penelitian 3.3.1 Klasifikasi Variabel

3.3.1.1 Variabel Bebas

Basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas yang direndam dalam larutan pembersih peroksida alkali selama 5 menit per hari, dalam waktu 1, 3, 5, 7 dan 10 hari.

3.3.1.2 Variabel Terikat

a Perubahan dimensi. b Kekuatan transversal.

3.3.1.3 Variabel Terkendali

a. Model induk. b. Ukuran sampel uji. c. Perbandingan adonan bubuk gips keras dan air. Universitas Sumatera Utara d. Waktu pengadukan gips keras. e. Jenis resin akrilik polimerisasi panas QC, 20 England . f. Perbandingan bubuk : cairan RAPP. g. Tekanan pengepresan. h. Suhu dan waktu proses kuring. i. Teknik pemolesan. j. Suhu dan waktu perendaman sampel. k. Waktu perendaman sampel dalam larutan peroksida alkali. l. Bahan pembersih yang digunakan.

3.3.2 Definisi Operasional

Tabel 1. Definisi operasional variabel bebas Variabel Bebas Definisi Operasional Skala Ukur Alat Ukur Basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas yang direndam dalam larutan pembersih peroksida alkali selama 5 menit per hari, dalam waktu 1, 3, 5, 7 dan 10 hari Basis gigitiruan RAPP yang direndam dalam larutan pembersih peroksida alkali dengan masing-masing perendaman selama 5 menit per hari, dalam waktu 1, 3, 5, 7 dan 10 hari - Stopwatch Tabel 2. Definisi operasional variabel terikat Variabel Terikat Definisi Operasional Skala Ukur Alat Ukur Perubahan dimensi Perubahan dimensi adalah selisih antara nilai vektor sampel dengan nilai vektor model induk. Nilai vektor adalah akar dari jumlah jarak titik-titik acuan yang dikuadratkan pada masing-masing sampel dan model induk. Satuan perubahan dimensi adalah mm. Skala interval Travelling Microscope Kekuatan transversal Ketahanan resin akrilik polimerisasi panas terhadap suatu beban vertikal yang dikenakan pada sebuah batang uji yang ditumpu pada kedua ujungnya sampai batang uji tersebut patah. Satuan kekuatan transversal adalah kgcm 2 . Skala interval Torsee‘s Electronic System Universal Testing Machine 2tf ‘ Senstar ’, SC – 2 – DE Tokyo – Japan . Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Definisi operasional variabel terkendali Variabel Terkendali Definisi Operasional Skala Ukur Alat Ukur Model induk Adalah modal yang terbuat dari stainless steel dengan ukuran 65 mm x 10 mm x 2,5 mm yang digunakan untuk membuat sampel resin akrilik polimerisasi panas. - Kaliper Ukuran sampel uji 65 mm x 10 mm x 2,5 mm untuk satu sampel untuk uji kekuatan tranversal. - Penggaris Perbandingan bubuk gips keras dan air Gips yang digunakan adalah tipe III merek Maldono, Germany. Perbandingan bubuk gips dan air yang digunakan untuk penanam sampel dalam kuvet, yaitu 300 gram bubuk gips keras : 90 ml air. - Gelas ukur dan wadah air Waktu pengadukan gips Waktu yang dibutuhkan untuk mengaduk gips dengan spatula adalah selama 60 detik. - Stopwatch Jenis resin akrilik polimerisasi panas. Resin akrilik polimerisasi panas terdiri atas bubuk dan cairan merek QC-20 England dengan proses polimerisasi yang dilakukan dengan waterbath. - - Perbandingan bubuk dan cairan RAPP. Perbandingan jumlah bubuk : cairan resin akrilik polimerisasi panas yang digunakan dalam penelitian, yaitu 2 : 1= 3 gram : 1,5 ml untuk 3 buah sampel. - Sendok takar dan wadah air Tekanan pengepresan Tekanan yang digunakan untuk mengepres kuvet yang berisi resin akrilik polimerisasi panas yaitu 1000 psi untuk pengepesan pertama dan 2200 psi untuk pengepesan kedua. - Pres hidrolik OL 57 Manfredi , Italia Suhu dan waktu proses kuring. Suhu dan waktu yang dibutuhkan untuk proses polimerisasi resin akrilik polimerisasi panas, yaitu fase I 70 C selama 90 menit dan fasa II 100 C selama 30 menit menggunakan waterbath, lalu kuvet dibiarkan dingin pada suhu kamar. 19,33,34,41 - Termometer dan Stopwatch Teknik pemolesan Sampel dipoles mengunakan kertas pasir waterproof ukuran 320, 400 dan 600 di bawah aliran air agar permukaan rata dan halus. 53 - - Universitas Sumatera Utara Variabel Terkendali Definisi Operasional Skala Ukur Alat Ukur Suhu dan waktu perendaman sampel. Suhu dan waktu yang digunakan untuk merendam sampel dalam akuades pada suhu 37 C, yaitu selama 48 jam untuk mengurangi monomer sisa. 14,15,40 - Termometer dan stopwatch Waktu perendaman sampel dalam larutan pembersih peroksida alkali. Sampel direndam dalam larutan peroksida alkali selama 5 menit per hari, dalam waktu 1, 3, 5, 7 dan 10 hari. - Stopwatch Bahan pembersih yang digunakan Bahan pembersih yang digunakan adalah peroksida alkali Polident, Glaxo, Smith Kline, Irlandia . - - 3.4 Tempat dan Waktu Penelitian 3.4.1 Tempat Pembuatan Sampel Unit UJI Laboratorium Dental FKG USU

3.4.2 Tempat Pengujian Sampel

1. Laboratorium PTKI Medan. 2. Laboratorium Penelitian FMIPA USU.

3.4.3 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Maret - April 2015. 3.5 Alat dan Bahan Penelitian 3.5.1 Alat Penelitian

3.5.1.1 Alat yang Digunakan untuk Menghasilkan Sampel

a. Model induk terbuat dari logam stainless steel dengan ukuran 65 mm x 10 mm x 2,5 mm ADA No.12 sebanyak 3 buah untuk uji perubahan dimensi dan kekuatan transversal. b. Kuvet untuk menanam model induk Smic. China . Universitas Sumatera Utara c. Rubber bowl dan spatula. d. Unit kuring Fill Manfredi Pulsar – 2, Italia . e. Vibrator Fill Manfredi Pulsar – 2, Italia . f. Spatula semen dan pot pengaduk dari porselen. g. Gelas ukur h. Stopwatch . i. Pres hidrolik OL 57 Manfredi, Italia . j. Lekron Smic, China . k. Mata bur fraser. l. Mandril. m. Penggaris besi. n. Waterbath Filli Manfredi, Italia . o. Mikromotor Strong, Korea . p. Straight handpiece Strong, Korea . q. Kertas pasir waterproof ukuran 320, 400 dan 600. Gambar 3. Model induk Gambar 4. Pres hidrolik OL 57 Manfredi, Italia Universitas Sumatera Utara Gambar 5. Waterbath Filli Manfredi, Italia Gambar 6. Vibrator Fill Manfredi Pulsar – 2, Italia

3.5.1.2 Alat yang Digunakan untuk Menguji Sampel

a Travelling microscope dengan ketelitian 0.01 mm Shimadzu, Japan Gambar 7. Travelling microscope Shimadzu, Japan Universitas Sumatera Utara b Alat uji kekuatan transversal Torsee ‘s Electronic System Universal Testing Machine 2tf ‘ Senstar ’, SC – 2 – DE Tokyo – Japan Gambar 8. Alat uji kekuatan transversal Torsee ‘s Electronic System Universal Testing Machine 2tf ‘ Senstar ’, SC – 2 – DE Tokyo – Japan

3.5.2 Bahan Penelitian

a. Resin akrilik polimerisasi panas QC – 20, England b. Gips keras Moldono, Germany . c. Cold mould seal QC – 20, Engla nd . d. Vaselin untuk bahan separasi. e. Plastik selopan. f. Akuades Kimia Farma, Indonesia . g. Alkali peroksida Polident, Glaxo, Smith Kline, Irlandia . Universitas Sumatera Utara 3.6 Cara Penelitian 3.6.1 Pembuatan Model Induk Model induk dibuat dari logam stainless steel dengan ukuran 65 mm x 10 mm x 2,5 mm untuk uji perubahan dimensi dan kekuatan transversal serta untuk mendapat mold sampel bahan resin akrilik polimerisasi panas.

3.6.2 Pembuatan Sampel untuk Uji Perubahan Dimensi dan Kekuatan Transversal

Model induk uji perubahan dimensi dan kekuatan transversal berukuran 65 mm x 10 mm x 2,5 mm. 1. Pembuatan mold a Membuat adonan gips keras, perbandingan gips dengan air adalah 300 gram : 90 ml air untuk kuvet atas manakala 250 gram : 150 ml air untuk kuvet bawah. b Adonan gips keras diaduk dengan spatula selama 15 detik sehingga tercampur homogen. c Adonan gips keras dituang ke dalam kuvet bawah yang telah disiapkan di atas vibrator. d Gips keras dibiarkan mengeras selama beberapa menit. e Model induk diletakkan pada kuvet bawah sampai setinggi permukaan adonan gips keras, satu kuvet berisi 3 buah model induk. f Setelah itu, gips dirapikan dan didiamkan sampai gips mengeras selama 60 menit. g Permukaan gips diolesi dengan vaselin dan kuvet atas dipasangkan kemudian diisi dengan adonan gips keras diatas vibrator. h Sesudah gips mengeras, kuvet dibuka, model induk diangkat, cetakan moul yang diperoleh dituang air panas untuk membuang sisa vaselin sehingga bersih. i Setelah kering mold diolesi dengan cold mould seal , tunggu selama 20 menit sesuai dengan petunjuk pabrik . Universitas Sumatera Utara Gambar 9. Model induk dari logam yang ditanam pada gips dalam kuvet 2. Pengisian resin akrilik pada mold a Polimer dan monomer diaduk dalam pot porselen dengan perbandingan polimer : monomer sebesar 3 gr : 1,5 ml untuk pengisian 3 mold menggunakan spatula semen sesuai petunjuk pabrik sehingga tercampur dengan baik. b Setelah adonan mencapai fase dough , adonan diisi penuh ke dalam mold yang berada pada kuvet bawah. c Letakkan plastik selopan diantara kuvet atas dan bawah, lalu ditutup dan dipres perlahan dengan pres hidrolik denagan tekanan 1000 psi 70 kgcm 2 . d Kuvet dibuka dan kelebihan akrilik dipotong dengan menggunakan lecron mass , kemudian kuvet ditutup kembali, dilakukan pengepresan terakhir dengan tekanan 2200 psi 154 kgcm 2 . e Kemudian baut kuvet dipasang untuk mempertahankan kuvet atas bawah dan dibiarkan selama 15 menit untuk beradaptasi dengan baik. Universitas Sumatera Utara Gambar 10. Polimer dan monomer diaduk dalam pot porselen dengan perbandingan 3 gr : 1,5 ml 3. Kuring Kuvet dimasukkan ke dalam pemanasan air, waktu dan suhu diatur. Pada fase I suhu diatur 70 ° C selama 90 menit dan fase II suhu dinaikan menjadi 100 ° C serta dipertahankan selama 30 menit. Kemudian, kuvet dikeluarkan dari waterbath dan dibiarkan dingin sampai tercapai suhu kamar. 4. Penyelesaian akhir Batang uji dikeluarkan dari kuvet, kemudian dirapikan dengan menggunakan bur fraser untuk menghilangkan bagian yang tajam . Batang uji kemudian dihaluskan dengan menggunakan kertas pasir waterproof dengan ukuran 320, 400 dan 600 di bawah air mengalir sampai diperoleh ukuran yang diinginkan 65 mm x 10 mm x 2,5 mm. 53 Universitas Sumatera Utara Gambar 11. Sampel uji resin akrilik polimerisasi panas setelah penyelesaian akhir

3.6.3 Perendaman Sampel

a. Sampel direndam dalam akuades selama 48 jam pada suhu 37 C sebelum dilakukan penelitian untuk mengurangi monomer sisa. 14,15,40 b. Sampel dibagi menjadi 10 kelompok, yaitu: - Sampel yang direndam dalam akuades kontrol selama 5 menit per hari, dalam waktu 1 hari A. - Sampel yang direndam dalam akuades kontrol selama 5 menit per hari, dalam waktu 3 hari B. - Sampel yang direndam dalam akuades kontrol selama 5 menit per hari, dalam waktu 5 hari C. - Sampel yang direndam dalam akuades kontrol selama 5 menit per hari, dalam waktu 7 hari D. - Sampel yang direndam dalam akuades kontrol selama 5 menit per hari, dalam waktu 10 hari E. - Sampel yang direndam dalam larutan peroksida alkali selama 5 menit per hari, dalam waktu 1 hari F. - Sampel yang direndam dalam larutan peroksida alkali selama 5 menit per hari, dalam waktu 3 hari G. - Sampel yang direndam dalam larutan peroksida alkali selama 5 menit per hari, dalam waktu 5 hari H. Universitas Sumatera Utara - Sampel yang direndam dalam larutan peroksida alkali selama 5 menit per hari, dalam waktu 7 hari I. - Sampel yang direndam dalam larutan peroksida alkali selama 5 menit per hari, dalam waktu 10 hari J. c. Masing-masing kelompok sampel dikeluarkan dan dibiarkan kering selama 5 menit, lalu dilakukan pengujian perubahan dimensi kemudian dilanjutkan dengan pengujian kekuatan transversal.

3.6.4 Pengukuran Perubahan Dimensi

1. Setiap sampel dan model induk diberi tanda pada keempat titik sudutnya yang digunakan sebagai titik acuan pengukuran. Titik tersebut dinamakan titik A, B, C dan D. Jarak antara AB, BC, CD dan DA diukur pada setiap sampel dan model induk. Sampel diukur setelah dilakukan perendaman dalam akuades dan larutan peroksida alkali. Pengukuran perubahan dimensi dilakukan dengan menggunakan travelling microscope dengan ketelitian 0,01 mm. Metode vektor digunakan untuk melakukan pengukuran perubahan dimensi. 2. Perhitungan hasil pengukuran dilakukan dengan menggunakan rumus vektor: ║V ║ = √ AB 2 + BC 2 + CD 2 + DA 2 AB = jarak antara titik A dan B BC = jarak antara titik B dan C CD = jarak antara titik C dan D DA = jarak antara titik D dan A ║V ║ = vektor 3. Penentuan perubahan dimensi diperoleh dari selisih antara vektor sampel dan vektor model induk. Perubahan dimensi diukur dengan rumus: 50,52 Perubahan dimensi = ║V 1 - V ║ Universitas Sumatera Utara Keterangan: V 1 = vektor sampel V = vektor model induk

3.6.5 Pengukuran Kekuatan Transversal

Pengukuran kekuatan transversal dilakukan dengan menggunakan alat uji kekuatan transversal Torsee’s Electronic System Universal Testing Machine 2tf ‘Senstar’ , SC – 2 – DE Tokyo – Japan . Alat ini memiliki kecepatan cross head 110 mmdetik dan jarak antara kedua penyangga adalah 50 mm. Batang uji diberi nomor pada kedua ujungnya dan garis pada bagian tengah menggunakan spidol. Batang uji ditempatkan pada alat sedemikian rupa sehingga alat menekan batang uji tepat pada garis tersebut hingga fraktur. Nilai yang diperoleh dari hasil uji dibaca pada monitor dan dicatat lalu dilakukan perhitungan kekuatan transversal. Perhitungan kekuatan transversal adalah sebagai berikut: 3,7,32,44,56 Keterangan: S = Kekuatan transversal kgcm 2 P = Beban maksimum diterapkan kg L = Jarak antara kedua mendukung cm b = Lebar batang uji cm d = Ketebalan spesimen cm Universitas Sumatera Utara Gambar 12. Alat uji kekuatan transversal menekan tepat pada bagian tengah sampel uji Gambar 13. Sampel resin akrilik polimerisasi panas untuk uji kekuatan transversal setelah fraktur Universitas Sumatera Utara

3.7 Kerangka Operasional Penelitian

Pembuatan Model Induk Flasking Deflasking Sampel Penelitian Kuring Packing Larutan Peroksida Alkali Penyelesaian Akhir Perendaman sampel akrilik dalam larutan selama 5 menit per hari, dalam waktu 1 hari. Perendaman sampel akrilik dalam larutan selama 5 menit per hari, dalam waktu 3 hari . Perendaman sampel akrilik dalam larutan selama 5 menit per hari, dalam waktu 5 hari. Perendaman sampel akrilik dalam larutan selama 5 menit per hari, dalam waktu 7 hari. Perendaman sampel akrilik dalam larutan selama 5 menit per hari, dalam waktu 10 hari. Pengukuran Kekuatan Transversal Pengumpulan Data Analisis Data Hasil Akuades Pengukuran Perubahan Dimensi Universitas Sumatera Utara

3.8 Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Analisis Univarian, untuk mengetahui nilai rata-rata dan SD standar deviasi masing-masing kelompok. 2. Uji t - independen untuk mengetahui pengaruh perendaman basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas dalam larutan pembersih peroksida alkali selama 5 menit per hari, dalam waktu 1, 3, 5, 7 dan 10 hari terhadap perubahan dimensi dan kekuatan transversal. 3. Uji Anova satu arah, untuk mengetahui pengaruh frekuensi perendaman basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas dalam larutan pembersih peroksida alkali selama 5 menit per hari, dalam waktu 1, 3, 5, 7 dan 10 hari terhadap perubahan dimensi dan kekuatan transversal. 4. Uji LSD Least Significant Difference , untuk mengetahui pengaruh perendaman basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas dalam larutan pembersih peroksida alkali selama 5 menit per hari, dalam waktu 1, 3, 5, 7 dan 10 hari terhadap perubahan dimensi dan kekuatan transversal pengaruh signifikan antara kelompok perlakuan. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Perubahan Dimensi Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi

Panas yang Direndam dalam Larutan Pembersih Peroksida Alkali selama 5 menit per hari, dalam waktu 1, 3, 5, 7 dan 10 hari Perubahan dimensi pada kelompok akuades A, B, C, D dan E diperoleh dengan menghitung selisih antara vektor sampel resin akrilik polimerisasi panas setelah dilakukan perendaman dalam akuades dengan vektor model induk serta dinyatakan dengan satuan mm. Hasil penelitian menunjukkan nilai terbesar pada kelompok A adalah 0,096 mm dan terkecil adalah 0,076 mm dengan nilai rerata 0,087 ± 0,008 mm, nilai terbesar pada kelompok B adalah 0,192 mm dan nilai terkecil adalah 0,169 mm dengan nilai rerata 0,182 ± 0,009 mm, nilai terbesar pada kelompok C adalah 0,298 mm dan nilai terkecil adalah 0,275 mm dengan nilai rerata 0,286 ± 0,009 mm, nilai terbesar pada kelompok D adalah 0,401 mm dan terkecil adalah 0,371 mm dengan nilai rerata 0,388 ± 0,011 mm serta nilai terbesar pada kelompok E adalah 0,537 mm dan terkecil adalah 0,512 mm dengan nilai rerata 0,527 ± 0,010 mm. Perubahan dimensi pada kelompok peroksida alkali F, G, H, I dan J diperoleh dengan menghitung selisih antara vektor sampel resin akrilik polimerisasi panas setelah dilakukan perendaman dalam larutan peroksida alkali dengan vektor model induk serta dinyatakan dengan satuan mm. Nilai terbesar pada kelompok F adalah 0,104 mm dan terkecil adalah 0,082 mm dengan nilai rerata 0,095 ± 0,008 mm, nilai terbesar pada kelompok G adalah 0,255 mm dan terkecil adalah 0,189 mm dengan nilai rerata 0,209 ± 0,027 mm, nilai terbesar pada kelompok H adalah 0,457 mm dan terkecil adalah 0,397 mm dengan nilai rerata 0,418 ± 0,028 mm, nilai terbesar pada kelompok I adalah 0,697 mm dan terkecil adalah 0,669 mm dengan nilai rerata 0,679 ± 0,011 mm serta nilai terbesar pada kelompok J adalah 0,854 mm dan terkecil adalah 0,824 mm dengan nilai rerata 0,835 ± 0,011 mm. Nilai dari seluruh kelompok perubahan dimensi terbesar ditemukan pada kelompok J dengan nilai perubahan dimensi terbesar pada sampel uji nomor 1 yaitu Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Perubahan Warna pada Lempeng Resin Akrilik Polimerisasi Panas setelah Perendaman dalam Ekstrak Daun Jambu Biji 30%

2 65 69

Perbedaan Kekuatan Transversal Bahan Basisgigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dengan Ketebalan Yang Berbeda Dengan dan Tanpa Penambahan Serat Kaca

2 77 83

Perbedaan Kekuatan Impak Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dengan Termoplastik Nilon

4 44 64

Modifikasi Jembatan Sementara Resin Akrilik Untuk Pemakaian Jangka Panjang

0 63 55

Pengaruh Perendaman Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Larutan Pembersih Peroksida Alkali Terhadap Perubahan Dimensi Dan Kekuatan Transversal

0 0 15

Pengaruh Perendaman Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Larutan Pembersih Peroksida Alkali Terhadap Perubahan Dimensi Dan Kekuatan Transversal

0 0 2

Pengaruh Perendaman Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Larutan Pembersih Peroksida Alkali Terhadap Perubahan Dimensi Dan Kekuatan Transversal

0 0 9

Pengaruh Perendaman Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Larutan Pembersih Peroksida Alkali Terhadap Perubahan Dimensi Dan Kekuatan Transversal

0 2 27

Pengaruh Perendaman Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Larutan Pembersih Peroksida Alkali Terhadap Perubahan Dimensi Dan Kekuatan Transversal

0 4 7

Pengaruh Perendaman Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Larutan Pembersih Peroksida Alkali Terhadap Perubahan Dimensi Dan Kekuatan Transversal

0 0 24