44
BAB III ELABORASI TEMA
3.1 Pengertian Tema
3.1.1  Arsitektur
Arsitektur  adalah  seni  dan  ilmu  dalam  merancang  bangunan.  Dalam artian  yang  lebih  luas,  arsitektur  mencakup  merancang  keseluruhan  lingkungan
binaan, mulai  dari level makro  yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, lansekap,  hingga  ke  level  mikro  yaitu  desain  perabot  dan  desain  produk.
Arsitektur  juga  merujuk  kepada  hasil-hasil  proses  perancangan  tersebut
. sumber:http:id.wikipedia.orgwikiarsitektur
‖Arsitektur  adalah  seni  dan  keteknikan  bangunan,  digunakan  untuk memenuhi  keinginan  praktis  dan  ekspresif  dari  manusia-
manusia  beradab.‖ Arsitektur  adalah  ilmu  yang  timbul  dari  ilmu-ilmu  lainnya,  dan  dilengkapi
dengan proses belajar, dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni.
sumber:http:darsitektur.tripod.comart4.html
.
3.1.2  Kontekstual
Istilah ‖kontekstual‖ bila diartikan dalam bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kondisi keterkaitan. Dengan kata lain konstektual
bisa  diartikan  adanya  keterkaitan  antara  sesuatu  dengan  sesuatu  yang  lain. Dalam  sebuah  proses  perencanaan  dan  perancangan,  perlu  diperhatikan  hal-hal
yang berkaitan dengan karya baru yang direncanakan. Hal-hal yang mempunyai keterkaitan  tersebut  antara  lain  adalah  lingkungan,  budaya,  gaya  regional,
karakter  masyarakat,  sejarah,  dll.  Kontekstualisme  merupakan  sebuah  ide tentang  perlunya  tanggapan  terhadap  lingkungannya  serta  bagaimana  menjaga
dan menghormati jiwa dan karakter suatu tempat. Kontekstualisme  memperhatikan  dan  menghormati  lingkungan  fisik
sekitarnya, mengutamakan kesinambungan visual  antara bangunan baru dengan bangunan,  landmark  dan  gaya  setempat  yang  keberadaannya  telah  diakui
sebelumnya  dan  untuk  menghadirkan  bangunan  yang  memperhatikan  kondisi sekelilingnya sehingga keberadaannya serasi dan menyatu, dan dengan demikian
potensi dalam lingkungan tersebut tidak diabaikan.
Universitas Sumatera Utara
45
Kontekstualime  selalu  berhubungan  dengan  kegiatan  konservasi  dan preservasi  karena  berusaha  mempertahankan  bangunan  lama  khususnya  yang
bernilai historis dan membuat koneksi dengan bangunan baru atau menciptakan hubungan  yang  simpatik,  sehingga  menghasilkan  sebuah  kontinuitas  visual.
Kontekstualisme berusaha untuk menciptakan arsitektur yang tidak hanya berdiri sendiri, namun mampu memberikan kontribusi terhadap lingkungan sekitarnya.
3.1.3  Arsitektur Kontekstual
Arsitektur Kontekstual merupakan salah satu prinsip perancangan dalam arsitektur  yang  mempertimbangkan  permasalahan  desain  dalam  beberapa  atau
kesatuan  bidang  konteks  arsitektural.  Menurut  Anthony  C.  Antoniades, klasifikasi  dari bidang konteks dalam  arsitektur  dapat  berhubungan dengan site
dari lingkungan, kondisi bangunan sekitar, masyarakat, budaya, dan material di daerah  setempat.  Tujuan  klasifikasi  ini  guna  mengarahkan  desain  dalam
perancangan Anthony C. Antoniades. Menurut  Anthony  C.  Antoniades  dalam  bukunya  yang  berjudul
Poetics of Architecture
, ia menuliskan kontektekstual merupakan suatu hubungan antara arsitektur  dan  tapaknya,  berkaitan  dengan  lingkungan  sekitarnya  dengan
memperhatikam  kondisi  bangunan  sekitar,  dimana  masyarakat,  budaya,  area, dan  materialnya  berasal  dari  bangunan  dimana  karya  arsitektur  tersebut  akan
dibangun.
Antoniades,  C,  Anthony,  1990,  Poetics  of  Architecture.  NewYork: Van Nostrand Reinhold
Adapun ciri – ciri arsitektur kontekstual adalah sebagai berikut :
- Adanya pengulangan motif dari desain bangunan sekitar
- Pendekatan baik dari bentuk, pola atau irama, ornament, dan lain - lain
terhadap  bangunan  sekitar  lingkungan,  hal  ini  untuk  menjaga  karakter suatu tempat
- Meningkatkan kualitas lingkungan yang ada.
Universitas Sumatera Utara
46
3.2 Pembagian Arsitektur Kontekstual