Maksud dan Tujuan Perancangan Akademi Kuliner Medan Masalah Perancangan Akademi Kuliner Medan Pendekatan Masalah Perancangan Lingkup Batasan

3 menengah di Sumatera Utara, dan fasilitas yang tersedia di Universitas itu sendiri juga terbatas. Oleh karena itu, ada baiknya disediakan fasilitas bagi pelajar yang ingin menempuh pendidikan di dunia kuliner dan menjadi ahli kuliner yang profesinal. Agar para pelajar dapat mengerti mengenai seni kuliner, menejemen kuliner, perkembangan dunia kuliner, dll. Hal inilah yang menjadi latar belakang dipilihnya judul tugas akhir yang berjudul Akademi Kuliner Medan.

1.2 Maksud dan Tujuan Perancangan Akademi Kuliner Medan

Adapun maksud dan tujuan dalam perancangan adalah : - Sebagai sarana kegiatan di dunia kuliner. - Sebagai wadah untuk para calon chef belajar menjadi profesional. - Sebagai tempat belajar perkembangan tren dunia kuliner bagi amatir. - Sebagai wadah kreatifitas dan pengembangan aktifitas kegiatan dalam bidang kuliner. - Sebagai tempat para mahasiswa menjual hasil karya mereka.

1.3 Masalah Perancangan Akademi Kuliner Medan

Masalah perancangan yang timbul dalam kasus proyek ini adalah : - Bagaimana merancang Akademi Kuliner Medan sesuai dengan kebutuhan ruang dan dapat berfungsi secara maksimal. - Bagaimana pengolahan ruang dalam yang saling berintegrasi antar berbagai fungsi dengan kegiatan yang berbeda, seperti ruang kelas, restoran, bakery shop, dll. - Bagaimana memilih lokasi yang sesuai untuk dapat mewujudkan rancangan bangunan yang memuat kegiatan-kegiatan yang diinginkan. - Kemampuan mendesain bangunan yang mampu menggambarkan fungsi yang diwadahi - Bagaimana merencanakan pencapaian aksesibilitas yang mudah. - Perancangan sistem utilitas dan komunikasi yang baik. Universitas Sumatera Utara 4

1.4 Pendekatan Masalah Perancangan

Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan tapak yang akan dihadapi dalam proses perencanaan dan perancangan Akademi Kuliner Medan dilakukan berbagai pendekatan dan perancangan desain yaitu: - Pemilihan lokasi, lokasi yang dipilih yang berada di kawasan sub urban kota Medan, dimana pada lokasi ini merupakan kawasan perdagangan barang jasa. - Survey, survey langsung ke lokasi dilakukan untuk mendapatkan data-data yang akurat dari lokasi tersebut. - Literatur, mengambil data-data dari berbagai sumber bacaan sebagai tambahan untuk melanjutkan laporan perancangan.

1.5 Lingkup Batasan

Adapun lingkup dan batasan proyek ini adalah sebagai berikut : - Pembahasan dibatasi pada masalah-masalah dalam lingkup disiplin ilmu arsitektur, sedangkan hal-hal diluar pemikiran arsitektur apabila dianggap berperan dalam menemukan faktor-faktor perencanaan akan diusahakan untuk membahasnya dengan asumsi-asumsi, pemikiran-pemikiran, studi banding pada bangunan sejenis dengan melihat perkembangan teknologi serta menggunakan logika sederhana sesuai dengan kemampuan yang ada. - Faktor pembiayaan, terkait dengan faktor kepemilikan. Dalam hal ini, pemilik proyek diasumsikan pihak swasta. - Kajian terhadap tema, pengertian, dan penerapannya pada kasus proyek. Lingkup batasan yang ada mempengaruhi proses perancangan meliputi : peraturan pemerintah, asumsi kelayakan, dan program ruang. - Adapun batasan dalam perancangan proyek ini adalah sebagai wadah kegiatan belajar mengajar mengenai masakan dan makanan dan kegiatan lainnya seperti kursus memasak dan jual beli hasil makanan yang dihasilkan. Universitas Sumatera Utara 5 Maksud dan Tujuan :  Sebagai sarana kegiatan di dunia kuliner.  Sebagai wadah untuk para calon chef belajar menjadi profesional.  Sebagai tempat para mahasiswa menjual hasil karya mereka.  Sebagai tempat belajar perkembangan tren dunia kuliner bagi amatir.  Sebagai wadah kreatifitas dan pengembangan aktifitas kegiatan dalam bidang kuliner. Masalah Perancangan • Bagaimana merancang Akademi Kuliner Medan sesuai dengan kebutuhan ruang dan dapat berfungsi secara maksimal. • Bagaimana pengolahan ruang dalam yang saling berintegrasi antar berbagai fungsi dengan kegiatan yang berbeda, seperti ruang kelas, restoran, bakery shop, dll. • Bagaimana memilih lokasi yang sesuai untuk dapat mewujudkan rancangan bangunan yang memuat kegiatan-kegiatan yang diinginkan. • Kemampuan mendesain bangunan yang mampu menggambarkan fungsi yang diwadahi • Bagaimana merencanakan pencapaianaksesibilitas yang mudah easy accessibility. • Perancangan sistem utilitas dan komunikasi yang baik. Metode Perancangan : • Studi Literatur • Studi Banding • Survei Lapangan • Wawancara Analisa : • Analisa Tapak • Analisa Fungsional • Program Ruang • Hubungan Antar Ruang Konsep Perancangan : Ruang luar, Ruang dalam, massa bangunan, tema, struktur, utilitas Desain Perancangan Judul Perancangan : Akademi Kuliner Medan Tema Perancangan : Arsitektur Kontekstual Lokasi Perancangan : Jl. Palang Merah

1.6 Kerangka Berfikir