Gambaran Distribusi Usia Responden Miopia Pada Mahasiswa Gambaran Distribusi Riwayat Keluarga Responden Miopia Pada

mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hartanto dan Inakawati 2002- 2003 20 di RSUP Dr. Kariadi Semarang, didapatkan bahwa kelainan refraksi tak terkoreksi penuh yang paling banyak yaitu berupa miopia sebesar 58,15. Dalam penelitian yang sama, derajat keparahan koreksi miopia lebih banyak pada derajat ringan yaitu sebanyak 30 orang dengan usia 11-20 tahun dan 25 orang dengan usia 20-30 tahun 20 .

4.2.2. Gambaran Distribusi Usia Responden Miopia Pada Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011 Distribusi usia responden miopia dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.8. Gambaran Distribusi Usia Responden Miopia No Usia Miopi Tidak Miopi Total Persentase f f 1 ≤18 tahun 14 23,33 6 16,67 20 20,83 2 19 tahun 16 26,67 14 38,89 30 31,25 3 ≥20 tahun 30 50,00 16 44,44 46 47,92 Total 60 100,00 36 100,00 96 100,00 Berdasarkan tabel di atas dari 60 orang responden penderita miopia terlihat bahwa sebagian dari seluruh responden yaitu sebanyak 30 orang 50,00 berusia ≥ 20 tahun, ini berarti bahwa usia ≥ 20 tahun memiliki kecenderungan mengalami miopia lebih besar. Prevalensi miopia cenderung meningkat dengan meningkatnya usia, namun mekanisme dari hal ini belum diketahui. Suatu teori menjelaskan bahwa prevalensi miopia pada orang dewasa disebabkan oleh perubahan indeks refraksi lensa, yaitu indeks refraksi lensa meningkat dengan meningkatnya kekeruhan inti lensa sejalan dengan meningkatnya usia 6 . Penelitian lain menunjukkan bahwa miopia dapat menjadi progresif dengan bertambahnya usia, hal ini dikarenakan bola mata masih mengalami pertumbuhan atau pemanjangan serta perubahan komponen bola mata yang pada akhirnya akan mengakibatkan perubahan status refraksi menjadi lebih miopia 21 .

4.2.3. Gambaran Distribusi Riwayat Keluarga Responden Miopia Pada

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011 Distribusi riwayat keluarga pada responden miopia dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.9. Gambaran Distribusi Riwayat Keluarga Responden Miopia No Riwayat Keluarga Miopia Tidak Miopia Total Persentase F F 1 Tidak Ada 23 38,33 14 38,89 37 38,54 2 Saudara Kandung 11 18,33 3 8,33 14 14,58 3 AyahIbu 14 23,33 12 33,33 26 27,08 4 Ayah dan Ibu 12 20,00 7 19,44 19 19,79 Total 60 100,00 36 100,00 96 100,00 Berdasarkan tabel di atas dari 60 orang responden penderita miopia terlihat bahwa sebagian dari seluruh responden yaitu sebanyak 37 orang 61,66 memiliki riwayat miopia keluarga, hal ini dapat disimpulkan bahwa keterkaitan riwayat miopia keluarga cenderung mempengaruhi miopia pada responden. Lam dkk 22 , dalam penelitiannya mengemukakan bahwa riwayat miopia pada orang tua mempengaruhi pertumbuhan bola mata anak. Pertumbuhan bola mata dan pergeseran refraksi ke arah miopia terjadi lebih cepat pada anak dengan riwayat miopia. Seseorang dengan predisposisi keluarga dan terpapar oleh faktor miopigenik maka emetropisasi akan berjalan tak terkendali yang mengakibatkan pemanjangan aksial bola mata dan terjadi miopia sedang pada usia dewasa 23 . Anak dengan riwayat ayah dan ibu miopia cenderung melakukan aktivitas melihat lebih dekat dibandingkan anak tanpa orang tua miopia 24 .

4.2.4. Gambaran Distribusi Pendidikan Orang Tua Responden Miopia