Prevalensi Miopia Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan

komputer laptop, bermain video game. Dikategorikan menjadi 5 jam, 5-10 jam, 10 jam Tabel 4.5. Distribusi Karakteristik Aktivitas Melihat Dekat Responden No Aktivitas Melihat Dekat Frekuensi Persentase 1 5 jam 46 47,92 2 5 - 10 jam 36 37,50 3 10 jam 14 14,58 Total 96 100,00 Berdasarkan tabel di atas dari 96 orang responden terlihat bahwa sebagian dari seluruh responden yaitu sebanyak 46 orang 47,92 melakukan aktivitas dekat kurang dari 5 jam, 36 orang 37,50.

4.2. Analisis Univariat

Pada analisis univariat ini ditampilkan distribusi frekuensi dari masing- masing variabel yang diteliti, baik variabel dependen maupun independen kemudian dilakukan perincian dari setiap variabel yang berkaitan dengan prevalensi miopia.

4.2.1. Prevalensi Miopia Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011 dan Derajat Keparahan Koreksi Miopia Distribusi prevalensi miopia pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.6. Distribusi Prevalensi Miopia Responden No Miopia Frekuensi Persentase 1 Ya 60 62.50 2 Tidak 36 37.50 Total 96 100.00 Berdasarkan tabel di atas dari 96 orang responden terlihat bahwa sebagian besar dari seluruh responden yaitu sebanyak 60 orang 62,50 menderita miopia, Hal ini dapat disimpulkan bahwa prevalensi miopia pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta cukup tinggi. Distribusi derajat keparahankoreksi miopia dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7. Distribusi Keparahan Koreksi ODS Responden Miopia No Koreksi Miopia ODS Frekuensi Persentase 1 0-3 46 76.67 2 3-6 14 23.33 3 6 0.00 Total 60 100.00 Berdasarkan tabel di atas dari 60 orang responden miopia terlihat bahwa hampir dari seluruh responden yaitu sebanyak 46 orang 76,67 memiliki koreksi miopia ODS 0-3 sehingga dapat disimpulkan bahwa derajat miopia yang terjadi pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011 merupakan miopia ringan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2009 didapatkan prevalensi miopia sebesar 60 dengan jumlah sampel 90 orang. Jika mengacu kepada data tersebut, terjadi peningkatan prevalensi miopia sebesar 2,50 pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hartanto dan Inakawati 2002- 2003 20 di RSUP Dr. Kariadi Semarang, didapatkan bahwa kelainan refraksi tak terkoreksi penuh yang paling banyak yaitu berupa miopia sebesar 58,15. Dalam penelitian yang sama, derajat keparahan koreksi miopia lebih banyak pada derajat ringan yaitu sebanyak 30 orang dengan usia 11-20 tahun dan 25 orang dengan usia 20-30 tahun 20 .

4.2.2. Gambaran Distribusi Usia Responden Miopia Pada Mahasiswa