Sejarah Hubungan Indonesia-Malaysia HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA-MALAYSIA

41

BAB III HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA-MALAYSIA

Bab ini akan membahas mengenai dinamika hubungan bilateral Indonesia- Malaysia. Penjelasan tersebut dibutuhkan untuk memberikan gambaran umum mengenai awal sejarah hubungan Indonesia-Malaysia, hingga permasalahan- permasalahan yang dihadapi kedua negara tersebut yang diwarnai isu-isu yang cukup fluktuatif intesitas konflik nya. Pembahasan selanjutnya akan dibahas mengenai hubungan bilateral Indonesia-Malaysia yang lebih berfokus pada periode 2004-2009 sebagai mana dalam judul skripsi ini.

A. Sejarah Hubungan Indonesia-Malaysia

Hubungan antara Indonesia dan Malaysia sudah terjalin sejak abad ke-14, di mana saat itu terjadi perpindahan kelompok dari Malaysia ke wilayah Indonesia, dan dari Indonesia ke Malaysia, dengan membawa budaya tradisi masing-masing, yang kemudian berkembang sampai sekarang. Indonesia-Malaysia merupakan tetangga yang paling dekat di Asia Tenggara dan mempunyai warisan sejarah. Hubungan baik itu sudah terjalin di masa Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 hingga kejayaan Kerajaan Samudera Pasai pada abad ke-17, semasa kegemilangan kerajaan-kerajaan seperti Sriwijaya, Majapahit, Malaka, yang pernah menyatukan Indonesia-Malaysia di bawah naungan kekuasaan kerajaan-kerajaan Melayu tersebut. Itulah sebabnya hingga kini dapat ditelusuri berbagai keturunan dari Indonesia yang tinggal di Semenanjung Malaysia seperti keturunan Jawa berdiam di Pantai Barat Johor, Selangor, Perak. Keturunan Bugis tersebar di Pantai Timur Johor, Pahang dan Terengganu. Keturunan Aceh berdiam di sekitar Pulang Pinang, Kedah dan Perak. Keturunan Batak Mandailing tersebar di Selangor dan Perak, Sedangkan keturunan Kerinci berdiam di sekitar Pahang dan Selangor. Keturunan Minangkabau tersebar di Negeri Sembilan, Melaka dan Selangor dan keturunan Banjar tersebar di Perak serta Pahang. 1 Hingga pada masa penjajahan, hubungan antar penduduk dan kekerabatan telah terjalin dengan erat satu sama lain. Hubungan istimewa antara Indonesia-Malaysia dapat dilihat dari kunjungan resmi Tunku Abdul Rahman sebagai Ketua Menteri Tanah Melayu pada tahun 1955 ke Indonesia. Kunjungan tersebut merupakan awal dilakukannya kerjasama antara Indonesia-Malaysia Hal ini terbukti dengan dengan pembukaan kantor-kantor perwakilan Indonesia di Malaysia. Hubungan diplomatik antara Indonesia-Malaysia secara resmi terjalin sejak 31 Agustus 1957 saat Malaya menyatakan kemerdekaannnya. 2 Indonesia sebagai salah satu dari 14 negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Malaysia, langsung menaikkan status Kantor Perwakilannya dari Konsulat Jenderal menjadi Kedutaan Besar Republik Indonesia dan menempatkan Dr. Mohd Razif sebagai Duta Besar RI yang pertama untuk Malaysia. Hubungan kedua 1 http:www.kbrikualalumpur.orgidpolitik-keamanan.html. Diakses pada tanggal 15 Februari 2011. 2 Kunaseelan aI Muniandy. 1996. Hubungan Malaysia Indonesia 1957-1970. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka. h. 2. bangsa sebenarnya telah terjalin jauh sebelum masing-masing negara merdeka. 3 Pada awal kemerdekaan, hubungan bilateral antara Indonesia-Malaysia dapat dikatakan sangat penting dikarenakan memiliki sejarah yang sama dalam kemerdekaan, merupakan negara serumpun yang sama-sama berasal dari keturunan Melayu, kedekatan geografis, dan memiliki budaya dan bahasa yang hampir sama. Namun hubungan diplomatik ini sempat terputus pada era konfrontasi 4 pada tanggal 17 September 1963 sampai tahun 1965. Dari uraian di atas, jelas sekali bahwa pada saat itu merupakan titik awal hubungan yang tidak baik antara Indonesia-Malaysia, hal ini dikarenakan politik luar negeri Indonesia pada saat itu masih bersifat high profile, yang diwarnai sikap anti imperialisme dan kolonialisme serta konfrontasi. 5 Sehingga tidak lama setelah Malaysia mengumumkan pembentukan federasi Malaysia pada tahun1960 untuk tujuan keselamatan, kemajuan ekonomi, dan kestabilan, politik luar negeri menjadi dasar rencana untuk mendirikan persekutuan lebih besar dengan nama Malaysia. Namun pembentukan federasi ini dinilai Presiden Soekarno sebagai gagasan Inggris bukan gagasan rakyat Malaya, Singapura, Serawak, Sabah. Dan dianggap 3 http:www.kbrikualalumpur.orgidpolitik-keamanan.html. Diakses tanggal 18 Februari 2008. 4 Konfrontasi adalah suatu bentuk sengketa atau konflik antar dua negara atau lebih, yang menggunakan cara kecuali perang terbuka, konfrontasi berarti suatu kondisi atau keadaan di mana dua negara berada dalam hubungan bermusuhan akibat adanya perbedaan kepentingan yang saling tidak di akomodasikan. Istilah ini dipopulerkan oleh Menteri Luar Negeri Soebandrio pada 20 Januari 1963, sikap permusuhan terhadap Malaysia kemudian dipertegas oleh Presiden Soekarno. Selanjutnya diumumkannya pemerintahan Dwi Komando Rakyat DWIKORA pada 3 Mei 1963, yang isinya selain untuk memperkuat ketahanan revolusi Indonesia, seluruh rakyat juga diperintahkan membantu perjuangan rakyat Malaya, Singapura, Serawak dan Sabah.Lihat Hidayat Mukmin, 1991. TNI dalam Politik Luar Negeri Studi kasus Penyelesaian Konfrontasi Indonesia-Malaysia. Perpustakaan Sinar Harapan: Jakarta. 5 Politik bebas aktif Indonesia lebih condong bergerak ke kiri, di mana Indonesia lebih akrab dengan Moskow, Beijing maupun Hanoi, dan tampak Gerang terhadap AS dan sekutu barat nya. bertujuan membentuk sebuah negara boneka. Sehingga pada akhirnya pada tanggal 17 September 1963, Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia. Selanjutnya Soekarno juga membuat propaganda anti Malaysia dengan seruan “Ganyang Malaysia” 6 pada tanggal 18 September 1963. Kemudian menjelang akhir pemerintahannya Soekarno semakin radikal dan berani menyerukan perlawanannya terhadap imperialisme. Kemudia memutuskan keluar dari PBB dalam pidato yang bertajuk “Berdikari” Berdiri di atas kaki sendiri pada tanggal 17 Agustus 1965. 7 Perkembangan selanjutnya ialah ketegangan ini baru mereda ketika Jenderal Soeharto mengambil alih kepemimpinaan Indonesia dari Soekarno pada tahun 1965. Dengan naiknya Orde Baru dibawah pimpinan Soeharto merupakan awal baru bagi hubungan Indonesia-Malaysia. Pada massa ini lebih mengutamakan upaya memulihkan hubungan diplomatik kedua negara dan bergabung kembali dengan PBB pada tahun 1966. Sejak kepemimpinan Soeharto, dapat dikatakan bahwa kerja sama antar pemerintah Indonesia-Malaysia terbangun, terutama kerjasama kawasan yang terwadahi dalam ASEAN Association of South East Asian Nations yang bertujuan menciptakan stabilitas keamanan di Asia Tenggara. Pada tahun 1981 ketika Perdana Menteri Malaysia Hussein Oon pengganti PM Tun Razak mengakhiri masa jabatannya dan digantikan oleh Tun Dr. Mahathir 6 Adanya istilah ini, dikarenakan pada tanggal 17 Desember 1963 ada demontrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur. Para demontrasi telah menyerbu gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia KBRI, merobek foto Soekarno dan membawa lambing garuda pancasila dihadapan Perdana Menteri Malaysia Tunku Abdul Rachman dan memaksanya untuk menginjak lambing garuda tersebut. Kompas 8 Sepetember 2010 “Ganyang Malaysia”. 7 Kompas, 8 Sepetember 2010. Mohamad. Pada masa PM Mahathir Mohamad ini telah membawa banyak perubahan di dalam kebijakan Malaysia yang kemudian memberikan dampak yang signifikan kepada hubungan Indonesia-Malaysia. Hal ini karena PM Mahathir Mohamad dan Presiden Soeharto mampu mendekatkan hubungan kedua negara dengan memperkokoh rasa saling percaya anatara kedua negara. Sebagai negara tetangga, kedua negara berusaha sedapat mungkin untuk menata secara jelas batas-batas kedaulatan intern mereka dan mempunya prinsip tidak mencampuri urusan dalam negeri tetangga diusahakan sejauh mungkin terpelihara dan terlaksana. Hubungan sosial budaya antara Indonesia-Malaysia sejak berakhirnya konfrontasi terliahat lebih nyata, dengan adanya pertukaran guru dan pelajar dari kedua negara pada tahun 1980 diharapkan kedua negara dapat saling mengenalkan kebudayaan dan karakter masyarakat masing-masing negara. Dari pandangan Malaysia pada masa PM Mahatir Mohamad, Indonesia adalah saudara serumpun yang cenderung mendominasi Malaysia sebagai saudara yang lebih muda. Selain itu, Malaysia menyembunyikan yang menyangkut masalah keamanan territorial dan pendatang gelap berupa Tenaga Kerja Indonesia TKI. 8

B. Permasalahan yang dihadapi Antara Indonesia-Malaysia