Dinamika Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia

Dari uraian di atas, kebijakan-kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah Malaysia berdasarkan atas konsep kebebasan “ala” Malaysia, di mana konsep ini telah dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah Malaysia sehinggga negara Malaysia telah mencapai kemajuan ekonomi dan pembangunan yang sangat pesat. 3 Jadi seberapa besar pengaruh politik domestik Malaysia terhadap hubungan bilateral Indonesia-Malaysia, hal ini bisa terlihat dari dinamika hubungan kedua negara selama ini.

B. Dinamika Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia

Hubungan Indonesia-Malaysia berlangsung seccara fluktuatif, kedua negara ini mempunyai hubungan istimewa karena merupakan salah satu tetangga di Asia Tenggara dan mempunyai warisan sejarah, bahasa, agama dan kebudayaan yang sama. 4 Selain itu kedua negara tersebut pernah sama-sama hidup dalam bingkai kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Pasang surut hubungan Indonesia-Malaysia dimulai sejak terjadinya konfrontasi, hingga masalah perbatasan, dari beberapa sengketa perbatasan mulai dari pulau Sipadan dan Ligitan, Ambalat, Insiden Tanjung Berakit yang merupakan peristiwa yang kesekian kalinya yang berujung pada sengketa perbatasan RI- Malaysia. perlakuan terhadap TKI di Malaysia, sampai mengenai klaim budaya dan kesenian 3 Ahmad Atory Hussain. 1998. Dari Berantakan Menuju Pembangunan Politik Melayu 1990- 2000. kuala Lumpur: Percetakan Cergas M SDN. BHD h. 38. 4 Taufik Adi Susilo. 2009. Indonesia vs Malaysia: Membandingkan Peta Kekuatan IndonesiaMalaysia. Jogjakarta: Garasi. h. 89. khas Indonesia oleh Malaysia. 5 Berikut ini serangkaian bukti dinamika hubungan Indonesia- Malaysia: Tabel B.I Dinamika Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia 1957-1963 1963-1966 1966-1990 1990-2009 Menjalin hubungan diplomatik    Pemutusan hubungan diplomatik  Tensi dalam statement pemerintah   Ketegangan antar masyarakat   Kerjasama politik dan keamanan    Kerjasama budaya    Kerjasama ekonomi    Dari table di atas, dapat disimpulkan bahwa sejak awal kemerdekaan Malaysia, hubungan diplomtik antara Indonesia-Malaysia masih sangat baik karena ikatan keserumpunan menjadi faktor pemersatu kedua negara tersebut. Kemudian pada periode 1963-1966, merupakan era konfrontasi yang ditandai dengan saling curiga dan konflik, hal itu terlihat dari pemutusan hubungan diplomatik dengan Malaysia. Periode 1966-1990 merupakan periode terjalinnya kembali kerjasama yang baik, hal ini bisa terlihat dari terjalinnya kembali kerjasama di berbagai bidang. Dan yang 5 Adi Susilo, Ibid., 83-86. terakhir merupakan periode persaingan 1990-2009, dimana hubungan antar kedua negara tetap terjalin baik, namun didalamnya manaruh kecurigaan. Hal tersebut bisa terlihat dari kerjasama yang dilakukan diberbagai bidang, namun masih terdapat tensi antar pemerintah dan ketegangan dalam masyarakat. Dari uraian di atas, merujuk pada konsep politik internasional menurut K.J Holsti mengenai pola tindakan negara terhadap lingkungan eksternal sebagai reaksi atas respon negara lain. 6 Adanya interaksi antar negara terdapat hubungan pengaruh dan respons. Pengaruh dapat langsung ditujukan pada sasaran tetapi dapat juga merupakan limpahan dari suatu tindakan tertentu. 7 Seperti halnya hubungan bilateral yang terjadi antara Indonesia-Malaysia sejak awal kemerdekaan hingga saat ini bisa dikatakan pasang surut dari baik hingga terjadi pemutusan diplomatik kemudian sampai terjalin baik lagi. Berfokus pada pengambilan periode dalam skripsi ini yaitu dari periode 2004-2009, bisa disimpulkan hubungan kedua negara pada saat itu memang baik walaupun kedua negara tersebut telah dipenuhi dengan berbagai konflik baik dalam negerinya masing-masing maupun permasalahan-permasalahan yang menyangkut hubungan bilateral kedua negara, adanya berbagai permasalahan dalam struktur politik domestik Malaysia tidak membawa pengaruh besar dalam bagi hubungan bilateral dikedua negara, karena hingga saat ini hubungan bilateral itu 6 Lingkungan eksternal juga dijelaskan oleh Rosenau dalam konsep politik luar negeri yang mengatakan bahwa kebijakan luar negeri yaitu, upaya suatu negara melalui keseluruhan sikap dan aktivitasnya untuk mengatasi dan memperoleh keuntungan dari lingkungan eksternalnya. Selain itu, kebijakan luar negeri menurutnya ditunjukan untuk memelihara dan mempertahankan kelangsungan hidup suatu negara. James N. Rosenau. 1980. The Scientific Study of Foreign Policy. New York: The Free Press. hal. 171-173. 7 Anak Agung Banyu Perwita, Yayan Mochamad Yani. 2005. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. h. 41. masih terjalin dengan baik walaupun masih diwarnai dengan berbagai permasalahan- permasalahan yang hingga saat ini belum ada penyelesaiannya, hal ini dikarenakan kedua negara mempunyai sifat simbiosis mutualistik saling ketergantungan. 8

C. Upaya Penyelesaian Permasalahan Hubungan Bilateral Kedua Negara