C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi permasalahan dalam upaya mengetahui perseteruan akhir dari pemilihan Walikota dan Wakil
Walikota Depok terkait sengketa kewenangan lembaga negara yang beracara di Mahkamah Konstitusi. Adapun spesifikasi tujuan-tujuan tersebut ialah:
1. Mengetahui mekanisme Mahkamah Konstitusi dalam memberi putusan terhadap perkara sengketa Pilkada Depok
2. Mengetahui hasil akhir dari putusan Perkara Nomor 002SKLN-IV2006 terkait sengketa Pilkada Depok yang di putuskan oleh Hakim Mahkamah Konstitusi.
3. Untuk memberikan gambaran tentang tahap penyelenggaraan pilkada Depok yang dianggap semakin memperpanjang konflik di seputar pemilihan
Walikota dan Wakil Walikota Depok. Adapun manfaat penelitian yang juga akan sangat berguna setidaknya jika
dilihat dalam dua hal, yaitu: 1. Secara Teoritis; dapat meningkatkan atau menambah pengetahuan dan juga
wawasan dalam bidang hukum, serta dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan pada umumnya, dan dapat menjadi acuan Komisi Pemilihan
Umum Daerah KPUD dalam kapasitas sebagai penyelenggara pemilihan Kepala Daerah secara langsung pada khususnya.
2. Secara Praktis; dapat dijadikan pedoman dan bacaan yang bermanfaat bagi para praktisi dan penegak hukum yang terkait dengan penyelesaian sengketa
pemilihan kepala daerah atau walikota, khusus dalam hal beracara di
Mahkamah Konstitusi. Penelitian ini pun dapat berguna bagi kalangan masyarakat secara umum.
D. Review Studi Terdahulu
Untuk mempermudah dalam pembahasan skripsi ini, penulis ingin memberikan gambaran mengenai tema-tema yang di dalamnya terdapat materi-materi
yang khusus mengenai pembahasan tentang judul skripsi yang penulis ingin bahas. Adapun sumber-sumbernya berasal dari buku-buku dan jurnal-jurnal, serta karya
akademik. Pertama, Buku “Hukum Acara Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia”,
oleh Maruarar Siahaan, Konstitusi Press, 2005. Dalam buku tersebut ia membahas mengenai hukum acara yang berlaku di Mahkamah Konstitusi ini mulai dari bentuk
peraturan mengenai persidangan, permohonan, fungsi, tugas dan wewenang, serta pembuktian. Akan tetapi dalam pembahasannya tidak menjelaskan proses penjatuhan
putusan yang di lakukan oleh hakim Konstitusi dalam persidangan. Kedua, Tesis “Sengketa hasil pemilihan kepala daerah langsung : Studi
Kasus Sengketa Hasil Pilkada di Kabupaten Melawi Propinsi Kalimantan Barat ”,
oleh Syam Radian, mahasiswa Program Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005. Dalam Tesisnya membahas tentang uraian atau analisis
tentang sengketa hasil pemilihan kepala daerah yang dipilih secara langsung oleh masyarakat khusus di Kabupaten Melawi Kalimantan Barat. Dalam tesisnya juga
membahas tentang bagaimana proses dalam pilkada dan hukum acaranya. Akan tetapi tesis tersebut tidak menjelaskan sengketa hingga ke Mahkamah Konstitusi.
Ketiga, Tesis “Penyelesaian Sengketa Penetapan Hasil Pemilihan Kepala Daerah
”, oleh Andharinalti, Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008. Dalam tesis ini membahas mengenai gambaran sistem demokrasi dan
pemilihan kepala daerah ditinjau dari pilkada di berbagai kota yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Provinsi Papua, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Berbeda dengan
skripsi yang penulis bahas, yaitu dalam proses penyelesaian sengketa pilkada Depok yang berproses hingga pada tahap pengajuan ke Pengadilan Negeri, Mahkamah
Agung, hingga sampai diputus di Mahkamah Konstitusi. Keempat, Skripsi “Kedudukan Hukum Legal Standing dalam Hukum Acara
Pengujian Undang-undang pada Mahkamah Konstitusi ”, oleh Ahmad Siddiq,
Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005. Dalam salah satu babnya menguraikan mengenai konsep Mahkamah Konstitusi legal standing dalam hukum acara pengujian
perundang-undangan di Mahkamah Konstitusi, serta menguraikan contoh putusan perkara yang memenuhi syarat legal standing. Dalam skripsi tersebut tidak
menjelaskan penyelesaian sengketa kewenangan lembaga negara, akan tetapi hanya pada masalah pengujian undang-undang.
E. Metode Penelitian