antara peraih urutan kedua pilkada yaitu Badrul Kamal-Syihabuddin Ahmad melawan KPUD Depok. Berbeda dengan seluruh sengketa pilkada, baik yang disidangkan oleh
Mahkamah Agung maupun Pengadilan Tinggi yang seluruhnya memenangkan permohonan termohon KPUD, akan tetapi Pengadilan Tinggi Bandung Jawa Barat
justru memenangkan pemohon. Tentu saja yang paling terpukul bukan hanya KPUD, melainkan juga pasangan yang dianggap menang yaitu Nurmahmudi Ismail-Yuyun
Wirasaputra. Oleh karena itu, Mahkamah Konstitusi pada Putusan Nomor 022SKLN-IV2006 telah menyelesaikan perkara yang diajukan oleh pemohon.
16
Beranjak dari beberapa persoalan di atas, maka penulis menuangkannya dalam skripsi
yang berjudul Penyelesaian Perkara Sengketa Pilkada Depok Analisis Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 002SKLN-IV2006 Terkait Sengketa
Kewenangan Lembaga Negara.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Penulis akan mencoba menjelaskan mengenai perselisihan dalam hasil pilkada Depok yang berproses panjang mulai dari permohonan yang diajukan pemohon ke
Pengadilan Tinggi Jawa Barat dan juga pihak termohon yang mengajukan permohonan ke Mahkamah Agung, hingga pada putusan akhir perselisihan tersebut
berahkir di Mahkamah Konstitusi. Penulis menganalisis perkara sengketa pilkada Depok dalam putusan Mahkamah Konstitusi nomor 002SKLN-IV2006 yang pada
16
Pemohon dalam hal ini Pasangan Badrul Kamal dan Syihabuddin Ahmad terhadap KPUD Depok atas putusan pengadilan Tinggi Bandung Nomor 01PILKADA2005PT.Bdg.
putusan pokoknya mengenai sengketa kewenangan lembaga negara yaitu mengenai pengujian kewenangan KPUD Kota Depok yang mengajukan permohonan
peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Tinggi Negeri Nomor 01PILKADA2005PT.Bdg. Dalam penulisan skripsi ini perlu ditentukan
beberapa pembatasan masalah, antara lain yaitu: 1. Berdasarkan ketetapan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang
Mahkamah Konstitusi, oleh karena itu segala bentuk hukum beracara dalam penyelesaian perkara yang penulis bahas berdasarkan ketentuan Undang-
undang tersebut. 2. Dalam pembahasan skripsi ini penulis menguraikan perkara Sengketa
kewenangan Lembaga Negara pada Putusan Nomor 002SKLN-IV2006 terkait PILKADA Depok, serta mengacu kepada UUD 1945 dan Undang-
undang Nomor 24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi. 3. Mengenai Sengketa Pemilihan Kepala Daerah Kota Depok, penulis
menguraikan secara detail dan jelas mengenai proses penyelenggaraan PILKADA tersebut.
Dan untuk lebih jelasnya, perlu dirumuskan beberapa masalah pokok sebagai berikut:
1. Bagaimana mekanisme Mahkamah Konstitusi dalam memberi putusan
terhadap perkara sengketa Pilkada Depok? 2.
Bagaimana putusan hakim Mahkamah Konstitusi terhadap kasus sengketa Pilkada Depok?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian