Penentuan Informan Keabsahan Data

2. Wawancara Mendalam Wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswi SMA Swasta Mulia Medan untuk memperoleh informasi dan dapat membantu menilai persepsi siswi terhadap isi pesan tentang persahabatan dalam film 5Cm. Wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2006: 186. Dalam penelitian tentang Persepsi Siswi SMA Swasta Mulia Medan tentang Persahabatan dalam film 5Cm peneliti menggunakan metode wawancara mendalam. 3. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan dalam penelitian ini dilakukan dengan mempelajari buku-buku, jurnal dan internet yang berkaitan dengan topik penelitian.

3.4.1 Penentuan Informan

Sebuah studi fenomenologis menggolongkan kriteria informan yang baik adalah setiap individu yang dipelajari atau diteliti adalah orang yang telah mengalami fenomena tersebut. Informan harus dipilih secara tepat dan benar-benar mengalami fenomena yang diteliti sehingga dari pengalamannya tersebut akan mampu mengartikulasikan pengalaman dan pandangannya sebagai sudut pandang pertama tentang sesuatu yang diteliti. Penentuan informan dalam penelitian ini didasarkan pada teknik sampling purposif. Teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat periset berdasarkan tujuan riset Kriyantono, 2006: 158. Kriterianya dalam proses pengambilan informan yaitu: 1. Sudah pernah menonton film 5 Cm. 2. Siswi SMA Swasta mulia Medan. 3. Memahami isi film 5 Cm dan memiliki hubungan yang baik kepada teman dan sejawatnya.

3.4.2 Keabsahan Data

Universitas Sumatera Utara Pada dasarnya membangun kebenaran dari fenomena yang diteliti dalam penelitian fenomenologi dimulai dari persepsi peneliti sendiri. Bagaimana peneliti mempengaruhi isi deskripsinya dalam cara tertentu, keakuratan data, validitas pertanyaan yang diajukan kepada narasumber, reliabilitas dan analisis transkrip wawancara. Teknik keabsahan data merupakan faktor yang menentukan dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan kemantapan validitas data yang didasarkan pada kriteria dasar kepercayaan. a. Ketekunan Pengamatan Teknik ini dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan personal yang sedang dicari kemudinan memusatkan diri pada hal-hal tersbut secara rinci sampai pada suatu titik sehingga pada pemeriksaan tahap awal tampak salah satu atau seluruh fakta httpwww.digilib.sunan-ampel.ac.id. Perlu adanya ketekunan pengamatan sehingga akan diperoleh kedalaman data sesuai dengan fenomena yang diteliti. b. Teknik Triangulasi Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu atau data yang lain di luar data yang didapatkan oleh penelitian untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut httpwww.digilib.sunan-ampel.ac.id. Teknik triangulasi yang paling sering dipakai adalah pemerikasaan melalui sumber data lainnya yaitu penelitian berusaha membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif, diantaranya penelitian lakukan dengan cara sebagai berikut: a Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. b Membandingkan data hasil wawancara dengan dokumentasi yang berkaitan. Universitas Sumatera Utara c Membandingkan data hasil pengamatan atau observasi dengan data lain yang berkaitan.

3.5 Teknik Analisis Data