Hal | 42 Prosedur yang baik perlu diciptakan untuk dapat mengumpulkan data tentang
cash flow tersebut. Akan tetapi dalam hal ini perlu diketahui bahwa didalam
menentukan jumlah cash flow tersebut terdapat kesulitan, yaitu berasal dari adanya ketidakpastian dari penerimaan kas di masa yang akan datang. Oleh karena itu kita
harus melakukan estimasi terhadap cash flow tersebut. Tingkat ketidakpastian dari cash flow tersebut perlu diperhitungkan guna memperoleh penilaian yang wajar terhadap
suatu rencana investasi.
E. Kriteria Penilaian investasi
Dalam menilai menuntungkan tidaknya suatu investasi yang akan dipakai untuk mengambil keputusan investasi ada beberapa kriteria yang digunakan. Pada
dasarnya kriteria penilaian investasi dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu: 1. Kriteria investasi yang mendasarkan pada konsep keuntunganincome adalah
Average Rate of Return ARRAccounting Rate of Return ARR. 2. Kriteria investasi yang mendasarkan pada konsep cash flow, terdiri dari :
a. Konsep cash flow yang tidak memperhatikan nilai waktu dari uang atau faktor diskonto nondiscounted cash flow yaitu metode pay
back periode.
b. Konsep cash flow yang memperhatikan nilai waktu dari uang atau kaktor diskonto discounted cash flow, yaitu:
- Nilai sekarang bersihneto atau Net Present Value NPV - Indek keuntunganProfitabilitas Indeks PI
- Internal Rate of Return IRR
1. Average Rate of Return
Average rate of return disebut juga accounting rate of return atau accounting
return to investment adalah metode penilian investasi yang berusaha menunjukkan ratio
atau perbandingan antara keuntungan neto tahunan terhadap nilai investasi yang diperlukan untuk memperoleh laba keuntungan tersebut baik diperhitungkan dengan
nilai awal investasi initial onvestment atau rata-rata investasi, average investment.
Hal | 43 Jadi rate return dapat dihitung dengan =
Investment Initial
Income Nett
awal investasi
Nilai tahunan
neto Keuntungan
atau atas dasar rata-rata investasi =
2 investasi
Nilai tahunan
neto Keuntungan
investasi rata
- rata
Nilai tahunan
neto Keuntungan
Contoh :
Suatu perusahaan merencanakan untuk membeli sebuah mesin baru yang sebelumnya belum dimiliki seharga Rp. 100.000.000,00. Taksiran tambahan
keuntungan bersih sesudah pajak akibat dibelinya mesin tersebut: Tahun
Keuntungan 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 Rp. 1.000.000,00
Rp. 1.500.000,00 Rp. 2.000.000,00
Rp. 2.500.000,00 Rp. 3.000.000,00
Rp. 3.000.000,00 Rp. 4.000.000,00
Rp. 4.000.000,00 Rp. 5.000.000,00
Rp. 5.000.000,00
Jumlah Keuntungan Rp. 30.000.000,00
Besarnya ARR atas dasar nilai investasi awal adalah :
30 100
x 0.00
100.000.00 Rp.
,00 30.000.000
Rp.
Besarnya ARR atas dasar nilai rata-rata investasi awal adalah :
60 100
x 2
0,00 100.000.00
Rp. ,00
30.000.000 Rp.
Untuk pengambilan keputusan untuk diterima tidaknya adalah investasi yang direncanakan berdasarkan ARR ini adalah dibandingkan dengan target ARR atau
minimum ARR yang ditetapkan, masing-masing dengan dasar nilai investasi awal dan rata-rata investasi.
Hal | 44 Apabila target ARR minimum tidak ditetapkan dapat diperbandingkan juga
dengan biaya penggunaan dana cost of fund. Investasi yang diterima adalah investasi yang menghasilkan ARR lebih besar dari ARR minimum atau di atas cost
of fund. Metode ARR mempunyai kelemahan-kelemahan antara lain :
a. Perhitungan ARR tidk memperhatikan time value of money. b. Menitikberatkan pada perhitungan accounting dan bukan pada cash flow dari
investasi yang bersangkutan, sehingga suatu investasi yang mempunyai umur penyusutan lebih cepat akan mengakibatkan keuntungan neto yang lebih rendh
dan di satu pihak meninggikan cash flow, oleh karena penyusutan bukan merupakan pengeluaran kas.
c. ARR dapat dianalisa dengan beberapa cara, sehingga diperlukan standar perbandingan yang sesuai dengan cara-cara tersebut, dan dimungkinkan dapat
terjadi kesalahan memperbandingkan.
2. Net Present Value