Konsep Kuantitatif Konsep Fungsional

Hal | 20

BAB 3. MODAL KERJA

Tujuan Khusus Setelah mempelajari Bab ini, Mahasiswa dapat menjelaskan komponen Modal Kerja di perusahaan.

A. Pendahuluan

Untuk menjalankan operasional perusahaan bisnis dari hari ke hari dibutuhkan ber bagai aktiva kekayaan. Kebutuhan aktiva untuk operasional sehari-hari tentu berbeda dengan kebutuhan aktiva pada waktu mendirikan usaha. Kebutuhan aktiva untuk mendirikan usaha disebut modal investasi. Modal ini tertanam relatif lama di perusahaan selama perusahaan berdiri sehingga disebut Modal Tetap. Kebutuhan aktiva untuk menjalankan operasional perusahaan sehari-hari disebut Modal kerja, yaitu aktiva yang berujud kas, piutang, persediaan bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi, dan bahan penolong. Modal jenis ini tertanam relatif pendek. Periode tertanamnya modal kerja disebut perputaran modal kerja.

B. Pengertian Modal Kerja

Ada beberapa konsep mengenai pengertian dari Modal Kerja, antara lain:

1. Konsep Kuantitatif

Menurut konsep kuantitatif, yang dimaksud dengan modal kerja adalah dana yang tertanan dalam elemen elemen atktiva lancar. Dengan demikian modal kerja adalah keseluruhan dari aktiva lancar. Dengan kata lain modal kerja adalah Aktiva Lancar. Konsep ini disebut juga dengan modal kerja kotor Gross working capital. Konsep kuantitatif bila diaplikasikan ke Laporan Keuangan dari PT Pusaka Agung, maka modal kerja kotornya adalah Rp 287,85 M. 2. Konsep Kualitatif Konsep kualitatif memberikan batasan bahwa modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar atas utang lancar. Modal kerja berdasarkan konsep kualitatif disebut juga modal kerja bersih Net Working Capital. Hal | 21 Konsep kualitatif bila diaplikasikan ke Laporan Keuangan dari PT Pusaka Agung, maka modal kerja bersihnya adalah Rp. 244 M Rp 287,85M – Rp 43,85M.

3. Konsep Fungsional

Sedangkan konsep funsional menyatakan bahwa yang pantas disebut modal kerja adalah modal yang benar benar digunakan dalam menghasilkan pendapatan. Aktiva yang digunakan dalam menghasilkan pendapatan tidak saja aktiva lancar, tetapi juga aktiva tetap seperti gedung bangunan, mesin dan peralatan operasional lainya. Dengan demikian modal kerja fungsional adalah kas, piutang, persediaan, depresiasi bangunan, mesin dan peralatan. Kalau konsep ini diaplikasikan ke Laporan Neraca dari PT Pusaka Agung, maka modal kerja fungsionalnya menjadi Rp 288,85M Rp18.94 + Rp7.84 + Rp0.27 + Rp260.80 + Rp1. Dari ke tiga konsep modal kerja di atas dapat dilihat suatu persamaan bahwa komponen komponen modal kerja sebagian besar adalah komponen-kmponen aktiva lancar. Dengan demikian perlu diketahui lebih lanjut mengenai penge-lolaan Kas, Piutang dan Persediaan, karena komponen-komponen ini berpenga-ruh langsung terhadap perolehan keuntungan. Kesalahan dalam pengelolaan Kas, Piutang dan Persediaan menyebabkan penambahan biaya. Setiap penambahan biaya pada potensi keuntungan yang konstan adalah kerugian.

C. Investasi Dalam Kas