1
I . PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Paradigma Pertanian untuk Pembangunan agriculture for development
menyatakan bahwa pembangunan perekonomian nasional dirancang dan dilaksanakan berdasarkan tahapan pembangunan pertanian dan menjadikan
sektor pertanian sebagai motor penggerak pembangunan. Penempatan
kedudukan sektor pertanian dalam pembangunan nasional merupakan kunci utama keberhasilan mewujudkan I ndonesia yang Bermartabat, Mandiri, Maju,
Adil dan Makmur. Tahapan pencapaian dan peta jalan transformasi struktural merupakan landasan untuk menetapkan posisi
sektor pertanian dalam
Pembangunan Nasional. Transformasi pertanian merupakan proses penggerak transformasi pembangunan nasional secara keseluruhan, dengan paradigma ini,
proses transformasi pembangunan nasional dikelola secara terpadu, sinergis, selaras dan berimbang dengan proses transformasi pertanian Kementan, 2013.
Perekonomian ke depan haruslah ditransformasikan dari basis sumber energi berbahan fosil menjadi sumber energi bahan baku baru utamanya bahan
hayati yang mampu menghasilkan biomassa sebesar-besarnya yang diolah menjadi bahan pangan, pupuk, pakan, energi, serat,obat-obatan, bahan kimia
dan bioproduk lainnya secara berkelanjutan. Oleh karena itu pertanian ke depan harus dibangun dengan konsep model pertanian ramah lingkungan spesifik lokasi
untuk mewujudkan pertanian bio-industri. Peningkatan kualitas kehidupan
masyarakat akan diiringi dengan peningkatan kesadaran terhadap penyelamatan dan pelestarian lingkungan.
Pembaharuan diperlukan sebagai upaya mewujudkan pertanian bio- industri
yang berkelanjutan. Pembaharuan dalam perpektif sistem pertanian bioindustri dapat dilakukan melalui: 1 Usaha pertanian berbasis ekosistem
intensif; 2 Pengolahan seluruh hasil pertanian dengan konsep whole biomass
biorefinery; 3 I ntegrasi usaha pertanian-biodigester-biorefinery. Prinsip dasar pembaharuan dalam konsep bioindustri diantaranya adalah: 1 Berkelanjutan
2 Mengoptimalkan pemanfaatan produk dengan mengurangi meminimalkan limbah ramah lingkungan 3 Memaksimalkan pendapatan melalui peningkatan
nilai tambah 4 Mempertimbangkan keseimbangan dan efisiensi economic
scale.
2
Sektor pertanian berperan penting dalam perekonomian di Provinsi Bengkulu karena menyumbangkan porsi terbesar 39,84 dalam pembentukan
Produk Domestik Regional Bruto PDRB Badan Pusat statistik Provinsi Bengkulu, 2012. Dukungan luas wilayah, kondisi lahan, iklim dan geografi di Provinsi
Bengkulu menjadikan wilayah ini di dominasi oleh komoditas perkebunan dan ternak. Kelapa sawit, karet, dan kopi merupakan komoditas yang dominan dan
menjadi komoditas unggulan, sedangkan sapi potong merupakan komoditas ternak utama di Provinsi Bengkulu.
Selain komoditas perkebunan, Provinsi Bengkulu juga mempunyai potensi pengembangan komoditas tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan.
Tanaman pangan potensial untuk dikembangkan di Provinsi Bengkulu diantaranya adalah padi, jagung, kedelai dan kacang tanah. Tanaman
hortikultura yang berpotensi untuk dikembangkan diantaranya adalah sayuran bawang merah, bawang daun, cabe, wortel, sawi, kentang, kubis, tomat,
terung, ketimun, kangkung, dan bayam dan aneka buah. Selain komoditas tanaman, Provinsi Bengkulu juga mempunyai peluang pengembangan komoditas
peternakan. Ternak yang berpotensi untuk dikembangkan diantaranya adalah sapi perah, sapi potong, kerbau, kambing, ayam dan itik Badan Pusat Statistik
Provinsi Bengkulu, 2012. 1.2.
Tujuan Umum 1.
Rekomendasi Model Sistem Pertanian Bioindustri Berbasis I ntegrasi Tanaman – Ternak SI TT Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu
2. Berkembangnya model sistem pertanian bioindustri di Provinsi Bengkulu
Tujuan Tahun 2016 1.
Memantapkan I novasi Teknis sistem pertanian bioindustri berbasis tanaman kopi - ternak sapi spesifik lokasi Bengkulu
2. Memantapkan I novasi Kelembagaan petani dan pasar sistem pertanian
bioindustri berbasis tanaman kopi - ternak sapi spesifik lokasi Bengkulu 3.
Mengetahui potensi produk bioindustri terhadap peningkatan produktivitas tanaman dan ternak
4. Mendiseminasikan model sistem pertanian bioindustri berbasis tanaman -
ternak kepada stakeholders
3
Tujuan Akhir Tujuan akhir secara khusus ingin :
1. Menyusun
Rekomendasi Model Sistem Pertanian Bioindustri Berbasis I ntegrasi Tanaman – Ternak SI TT Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu
2. Mewujudkan suatu kawasan pengembangan pertanian bioindust ri berbasis
tanaman - ternak yang berwawasan lingkungan. 3.
Mengembangkan mereplikasi bioindustri berbasis SI TT di wilayah-wilayah pengembangan
tanaman –
ternak oleh Pemerintah Daerah
pada agroekosistem yang berbeda
4. Memandirikan kelembagaan kelompok tani dalam pengelolaan terpadu
komoditas tanaman - ternak SI TT yang berkelanjutan.
1.3 Keluaran